Part 2

28 5 5
                                    

"I'm not kid anymore"

Melodi Kalyna Garwita, hari ini ia libur kuliah karena memang sedang tidak ada jadwal tapi tentu ada tugas yang lain.

Jam menunjukkan pukul 08.00, Melodi keluar kamar hendak ke dapur. Rasanya ia lapar dan ingin membuat telur orak-arik ditambah sosis.

Ia turun ke meja makan dan mendapati mamah sedang duduk sembari menyeruput teh hangat dan roti. Melodi tidak menghiraukannya, ia justru lewat begitu saja. Memang keduanya bisa dikatakan kurang dekat.

"Laper Mel?" tanya mamah basa-basi.

"Iya"

"Mau mamah masakin?"

"Bisa sendiri"

Mereka kembali diam dan Melodi melanjutkan masaknya, tidak membutuhkan waktu lama dan masakannya sudah jadi. Ia mengambil nasi, telur orak-arik dan sosis lalu memberi sedikit saus.

Ia hendak makan di kamar namun mamah menahannya untuk makan sembari menemani dirinya.

"Makan disini Mel, nemenin mamah"

Mau tidak mau, akhirnya Melodi duduk di depan mamah. Ia lantas melahap makanannya.

"Kuliahnya gimana?"

"Biasa aja"

"Udah semester 4 ya?"

"Iya"

"Gak kerasa ya cepet banget waktunya Mel"

"Bagi aku lama"

"Kenapa?" tanya mamah yang kemudian menatap putri bungsunya.

"Karena aku gak suka ngelakuin ini mah, aku udah bilang kalo aku gak mau kuliah"

"Kakak mu yang biayain kan?"

"Maka dari itu Melodi gak mau"

"Ya tapi kenapa?"

"Mamah gak ngerti juga?"

"Kakak kamu mau yang terbaik buat kamu"

"Tahu aku mah, tapi harusnya aku bukan tanggung jawab kakak. Aku ini anaknya mamah sama bapak, harusnya yang nanggung hidup aku itu kalian. Kenapa dilimpahin ke kakak?"

"Kakak kamu yang menginginkannya"

"Tapi sedikit aja mah liat kakak, dia udah berkorban banyak buat keluarga kita. Dari kecil kakak selalu ngalah buat aku dan aku gak suka itu mah"

"Itu tugas kakak kamu"

"Tapi aku gak suka mah!" ucap Melodi yang mulai menggunakan nada tingginya.

"Kamu ini paling kecil dirumah, seusia mu bisa apa hah? Masih untung kamu mau dibiayain kakak kamu coba kalo enggak, mau jadi apa kamu?"

Melodi tidak menyangka jika ibu nya mengatakan semua ini, bagaimanapun ia dan kakaknya masih menjadi tanggungan kedua orang tuanya dan juga mereka belum menikah.

"Kamu apa susahnya sih ngikutin orang tua sama kakak kamu, kamu tinggal jalani hidup aja yang udah dipilihin susah banget. Hidup kamu itu udah mendingan Mel, kakak mu dulu gak kuliah, lulus SMA langsung nyari kerja sampe sekarang"

"Kalau kamu mau menghargai kakak kamu harusnya kamu ikuti saja dia toh ini juga demi kebaikan kamu"

"Mamah gak akan ngerti apa yang Melodi rasain mah"

"Tinggal hidup aja Mel"

Rasanya Melodi ingin marah dan mengacak-acak rumah saat ini juga namun sekali lagi ia berusaha menahan diri, tidak akan mudah membuat orang lain untuk mengerti bagaimana diri ini merasakan dan bagaimana diri ini berpikir.

SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang