Part 1

28.1K 471 7
                                    

RAHARDIAN POV   

                                                    

"Di lo ikut nggak?" Tanya Rico sahabatku.


"Ikut kemana ko?"tanyaku balik sambil sibuk membaca laporan dari sekretarisku tadi.


" yak ke club lah bro buat ngerayain tender hari ini" ucapnya antusias.


Krek suara pintu di buka yang ku yakini pasti Erick karena yang bisa masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintunya dulu ia cuma sahabat-sahabatku ini.


 "Ah lo ko kayak nggak tau ardian aja dia kan udah nggak pernah ke club sejak dia kawin mending lo ajak gue" ucapnya sambil menaruh tangannya di pundak Rico. 


"Dari pada ngajak lo mending gue nggak jadi" ucap Rico sambil keluar dari ruangan ku.


"Emang gue kenapa sih Di si Rico nggak pernah mau ngajak gue kalau lo nggak ikut" ujarnya sambil memasang tampang bloon.


 "lo itu kalau mabuk kayak orang gila ,dan cuman gue bisa ngatasin lo bahkan gue merangkap jadi supir tanpa bayaran kalian" ucapku sambil terkekeh.


"Itu salah lo kenapa lo nggak pernah mau minum " ucapnya sambil meninggalkan ruanganku.


"Dasar lo jelangkung "maki  ku sambil melempar laporan yang aku pegang.


Ku  lirik jam tanganku waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB aku memutuskan untuk membereskan meja lalu pulang kerumah.Dari kantor menuju rumahku membutuhkan waktu 30 menit,sesampainya di rumah ku lihat iliana menungguku mungkin ini adalah salah satu rutinitasnya setelah menjadi isteriku.Ku ingat kembali kejadian 3 bulan lalu dimana Rico sama Erick ngajak aku ke club kami pulamg jam 1 tengah malam karena terlalu lelah mengurus dua pemabuk yaitu Rico sama Erick akhirnya aku memutuskan untuk istirahat di apartemen si Erick.Jam 5 subuh aku memutuskan pulang sesampainya di rumah ku lihat iliana tertidur di atas ayunan ku hampiri dia lalu ku usap kepalanya ternyata kepalanya panas.Ku gendong dia menuju kamarnya kemudian ku ambilkan handuk basah untuk menurunkan panasnya,aku keluar dari kamar  iliana untuk menelpon sekretarisku kalau aku tidak dapat masuk kerja hari ini.Ke datangan iliana membuat lamunanku buyar ku buka pintu mobil tanpa aba-aba dia langsung mencium tangan ku sambil mengucapkan salam,tapi bukannya membalas salamnya aku malah membentaknya.Setelah membentak iliana aku selalu merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi setiap aku melihat wajahnya moodku hilang.Setelah selesai mandi aku langsung menuju ruang kerjaku untuk membereskan pekerjaanku yang belum selesai di kantor tadi.TOK..TOK...TOK "mas makan malam sudah siap ayo turun" ucap iliana dengan santun. " Ah wanita itu kenapa dia harus terlalu baik padaku" sambil meninggalkan ruang kerjaku.


ILIANA POV


Setelah selesai makan malam mas Ardian seperti biasa akan meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata pun. "Terlalu sulit kah baginya untuk berbicara denganku" tanyaku seperti orang gila yang bertanya pada dirinya sendiri.Ah sudahlah dari pada memikirkan itu lebih baik aku ambil air wudhu lalu sholat,ketika aku melewati kamar mas ardian ku dengar suara mas ardian sedang mengaji subhanallah andaikan aku bisa sholat berjamaah dengannya dan berada di sampingnya untuk mengaji bersama pasti sangat menyenangkan tanpa terasa bulir air mataku jatuh membasahi wajahku karena aku tahu hal yang aku impikan ini tidak akan pernah terjadi.Ku percepat langkahku menuju kamar agar aku bisa lebih cepat menghadap sang pencipta untuk mencurahkan perasaan ku yang hancur ini.

Jodoh yang tak di inginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang