part 5

22.1K 616 107
                                    

nulis lagi yukss...........

ILIANA POV

Pukul 09.00 pagi mas Rahardian pulang dengan wajah yang sangat kusut,dia tidak berbicara sepatah katapun padaku dan mama di dapur."Iliana coba kamu tanya rahardian apa ada masalah di kantor,bicara baik-baik sama dia ya" ucap mama sambil mengambil pisau di tanganku."Baik ma"jawabku patuh.

Otak ku dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan yang berkaitan dengan tingkah mas rahardian saat pulang kekantor tadi yang sedikit tidak sopan karena tidak menyapa mama .Tok..Tok ku ketuk kamar kami,masuk ucap mas rahardian.Ku ambil tas kerja mas rahardian yang diletakkan di meja riasku,"aku bantu mas" ucapku mendekati mas rahardian yang sedang membuka dasinya.Ku buka dua kancing atas kemeja mas rahardian tiba-tiba saja mas rahardian memelukku "biarkan aku memelukmu sebentar saja" ucapnya sedikit parau."Mas kenapa?,apa ada masalah di kantor?"tanyaku sambil mengelus punggungnya,"boleh aku minta satu hal sama kamu?" baliknya bertanya padaku."aku mau kamu meluk aku sampai tidur" sambil menggandeng tanganku ke atas kasur.Setelah mas rahardian tertidur aku bergegas untuk turun ke bawah untuk memberitahu mama keadaan mas rahardian.Benar saja dugaanku mama sedang mondar mandir di ruang makan "bagaimana keadaan rahardian liana?"tanya nya setelah melkihat aku turun."Nggak tahu ma mas rahardian nggak mau ngasi tahu aku"ucapku.

Ku tengok mas rahardian ke lantai atas dengan membawa nampan berisi sarapan walaupun hari sudah nampak siang."Mas udah bangun ,mas mandi dulu trus sarapan nya"sambil menaruh nampan di atas meja "iya" ucanya sambil tersenyum kepadaku.Ku cubit tanganku apa ini mas rahardian tersenyum padaku,bahkan jantung ini berdetaknya dua kali lipat tidak seperti biasanya.

Ku gelengkan kepalaku karena aku tidak mau berkhayal terlalu tinggi atas sikap mas rahardian padaku,ku ambil novel yang belum selesai ku baca kemarin agar aku tidak berfikir yanfg macam-macam lagi.Wangi sabun berhembus bersamaan dengan di bukanya kamar mandi oleh mas rahardian tanpa sengaja aku menoleh ke arah sang empunya wangi "kenapa melihat aku seperti itu" sambil tersenyum mempesona padaku.Oh tuhan musibah apa lagi aku tidak mau berharap lagi dengan cinta yang nggak mungkin bisa aku miliki."Nggak kenapa-napa kok mas"ucapku sambil tersipu.

RAHARDIAN POV

Entah kenapa melihat iliana tersipu saat melihat aku hanya menggunakan handuk membuat aku ingin menggodanya."oww..." ucapku setelah mendengar jawabannya."Aduh Iliana tolong mas kayaknya ada debu yang masuk ke mata mas" ucapku bohong."Mana mas coba aku lihat"katanya sambil menjinjitkan kakinya untuk meniup mataku cuppp.. bibirku mendarat di bibir iliana "terima kasi atas segalanya" ucapku beralih mencium keningnya."Sama-sama mas"ucapnya kikuk.

"Mas aku mau nanyak sama kamu"sambil duduk di atas kasur.

"kamu mau nanyak apa?".

"Mas apa di kantor lagi ada masalah"tanya nya sedikit pelan. 

"Iya salah satu karyawanku membawa kabur file penting untuk tender yang sangat penting untuk perkembangan perusahan aku" sambil duduk di sampingnya.

"Mas yang sabarnya" ucapnya prihatin.

"Iya" ucapku sambil tersenyum.

"Aku keluar dulu mas,kasian mama nggak ada temennya di bawah,makanannya ada di atas nampan mas".

"iya".  

Setelah menghabiskan sarapanku aku langsung menuju ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaanku.Tak terasa hampir seharian aku berada di ruang kerja,aku hanya keluar saat makan siang dan makan malam.Ku buka pintu kamar terlihat iliana sedang tertidur yang hampir seluruh tubuhnya di tutupi selimut,ku ambil handuk untuk mandi karena tubuhku rasanya sangat lengket.Setelah mandi ku pakai baju yang mungkin sudah di siapkan iliana di kamar mandi.Setelah merasa segar aku keluar dari kamar mandi,Ku lihat selimut iliana yang tersingkap sehingga menampakkan tubuhnya yang menggunakan lingeria yang sangat tipis dengan belahan dada yang rendah."Tuhan cobaan apa lagi ini" ucapku membatin."sepertinya iliana tidurnya sangat pulas,mungkin dia tidak akan sadar kalau aku memberikan kiss mark di sini"ucapku batinku sambil memebenamkan wajahku di antara dua gunung indahnya,"'arrgh" erangnya,membuat aku menghentikan kegiatanku kemudian pergi menuju ruang kerjaku karena aku takut aku melakukan yang tidak-tidak padanya walaupun aku dan dia adalah muhrim.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh yang tak di inginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang