♣︎♧♣︎
The Scenario
♧♣︎♧
Di sebuah taman kecil yang tertutup oleh banyak dedaunan gugur, terlihat seorang anak laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolah sedang duduk disebuah ayunan tua. Anak laki-laki itu sendirian berada di sana. Tak ada satu pun teman sebayanya yang menemaninya. Itulah yang orang lain lihat dan pikirkan saat melihat anak tersebut.
Namun, nyatanya anak laki-laki itu sedang ditemani oleh seorang gadis kecil yang seumuran dengannya. Gadis kecil itu berwajah pucat tapi selalu mengukir wajahnya dengan senyuman tanpa suara.
Hening. Tak ada satu pun dari keduanya yang berbicara. Selama belasan menit yang terdengar hanyalah suara decit logam dari katrol ayunan yang anak laki-laki itu mainkan.
Setelah 20 menit berlalu, anak laki-laki itu beranjak dari tempatnya lalu berjalan perlahan keluar dari area taman. Ia bukan ingin pulang ke rumah, melainkan ingin mencari tempat sepi yang lainnya. Tempat di mana dirinya benar-benar sendirian tanpa kehadiran orang ataupun makhluk lainnya.
Akan tetapi usahanya sia-sia. Karena gadis kecil yang sejak tadi menemaninya di taman, selalu mengikutinya kemanapun dirinya pergi.
Saat anak laki-laki itu sudah merasa tidak nyaman, ia akhirnya mengeluarkan sedikit suaranya.
"Jangan mengikuti ku."
Namun, gadis kecil itu tidak mengindahkan ucapan dari anak laki-laki itu. Ia justru merasa senang karena anak laki-laki itu berbicara padanya.
"Ternyata benar. Kau bisa melihatku."
Anak laki-laki itu juga tidak mengindahkan perkataan dari si gadis kecil. Ia justru mempercepat langkah kakinya agar dapat menjauh dari gadis kecil yang menurutnya sangat mengganggu.
Namun, gadis kecil itu terus mengikutinya. Bahkan kali ini, gadis kecil itu selalu mengeluarkan suaranya. Mencoba untuk mengajak si anak laki-laki agar mau berbicara padanya.
Kesal dan takut. Dua perasaan yang anak laki-laki itu rasakan. Dirinya hanya ingin sendiri tanpa gangguan dari siapapun.
Saat sudah tidak tahan lagi dengan ocehan si gadis kecil, anak laki-laki itu akhirnya meluapkan kekesalannya.
"AKU BILANG JANGAN MENGIKUTI KU! MENJAUH DARI KU!"
Terdengar suara bisik-bisik yang masuk ke telinga anak laki-laki itu. Suara berbisik dari orang-orang yang tidak sengaja mendengar teriakannya.
Walau tidak terdengar jelas apa yang orang-orang bicarakan, tetapi anak laki-laki itu tahu pasti kalau mereka sedang membicarakan dirinya. Membicarakan betapa anehnya dirinya yang berteriak pada sosok yang tak kasat mata yang tidak bisa mereka lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝟲𝘁𝗵 𝗦𝗲𝗻𝘀𝗲 : 𝗧𝗵𝗲 𝗦𝗰𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗼
Mystery / ThrillerBagi diriku, kemampuan unik yang dimiliki seseorang adalah sebuah keistimewaan. Pemikiran itulah yang dulu selalu aku terapkan. Namun, pemikiran itu berubah saat aku dapat melihat mereka. Awalnya aku menganggap bahwa diriku juga memiliki keistimewa...