4🏫

78 32 10
                                    

" eh cowok masker!! " teriak vanya yang berlari mengikuti revo yang semakin lama semakin cepat berjalan

" Apasih ni cewek, intelin gue mulu" batin revo cepat-cepat berjalan

" woy!!, revo!! " teriaknya begitu keras, sontak revo yang mendengarnya langsung mematung

" akhirnya lo berhenti juga, bisa-bisanya lu! " vanya memukul bahu revo cukup keras membuat revo menatap vanya dengan raut kebingungan

" lo?,tau nama gue? " tanya revo sedikit heran

" hellow!, ya tau lah!, guekan sahabatlu yang namanya vanya al-debaran, yang paling tersyantik, terhits, dan terkenal di smp wijaya!, lo lupayah?,sama gue?"

" dia beneran vanya?, sahabat gue?" batin revo yang masih menatap vanya yang asyik mengomel

"omg!! Bisa-bisanya lo lup--"

" shutt!! " revo menaruh jari telunjuknya kebibir vanya " gue udah tau, bisa gasih gak alay gitu? "

" astaga vo!!, lu gak ada ekspresi gitu, peluk kek seneng kek,lu masih sama kayak dulu yah, nyebelin mulu! "

" emang harus dipeluk? " tanya revo berpura-pura cuwek

" lu kok omonganya gitu banget vo? " bahu vanya mendadak merosot lesu, dia mengira revo akan bahagia jika mengetahui bahwa dirinya itu pulang dari amerika

" aduh, salah ngomong lagi" batin revo menggerutui ucapannya barusan

" yaudah maaf kalau gue terlalu berlebihan" vanya dengan langkah lemas melewati revo, semangatnya tiba-tiba seperti hilang begitu saja,entah kenapa revo bersikap seperti itu kepadanya

" Maksud gue lo yang harus peluk gue bukan gue yang harus peluk lo!! " teriak revo, sontak vanya langsung tersenyum senang lalu bebralik menatap revo

Vanya langsung berlari saat melihat revo yang sudah merentangkan kedua tangannya

" gue rindu sama lo pipi tembem" bisik revo ketelinga vanya saat vanya sudah berada didekapannya

" gue juga" ucap vanya full senyum

Revo langsung melonggarkan pelukannya

" udah ah, entar telat yok pergi" ajak revo meninggalkan vanya

" ih baru aja peluk-pelukan,gak ada roman-romannya lo!" ucap vanya menghentakkan kedua kakinya

" udah buru!, mau telat!?" tanya revo berbalik menoleh vanya
" sandra wijayakan? " revo yang melihat Vanya mengerutkan keningnya kembali membuka suara " seragamlo"

" ck, iya-iya!! " ucapnya kesal lalu berjalan dibelakang mengikuti revo yang udah jauh didepan
......

Sesampainya dibelakang sekolah, vanya mendongak menatap tembok yang cukup tinggi dihadapannya

" waduh, gimana caranya naik yah" gumam vanya, revo yang melihat vanya, langsung menoleh kearah tembok yang ada dihadapannya

Ia membuka maskernya lalu membung tasnya keatas

" sini tas lo, gue buangin juga" vanyapun memberi tasnya, revo langsung mengambilnya lalu membuangnya keatas

Revo berjongkok lalu menyuruh vanya untuk menaiki pundaknya

" naik" titahnya

" gak mau ah, entar gue jatoh lagi"

" enggak, buru!, lu mau ketauan kalau telat!? "

" ya enggak sih"

" yaudah naik, batu banget kalau disuruh"

" iya-iya" vanya pun menaiki pundak revo " gak berat vo?"

"DIBALIK BLACK ANGEL ADA BLACK MOON"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang