5- Praduga 1

31 17 3
                                    

---0o0---
.

...

"Hoamm.. aku mengantuk sekali" seperti biasa Frezka mengantuk.

"Dek udah bangun belum, suruh turun sama mama buat makan" suruh bang Mahen.

"Iyha bhang, habhis inhi thurhun" jawab Frezka sembari menguap.

Pagi itu hari Senin jarum jam sudah menunjukkan angka 6. Sudah saatnya Frezka bersiap-siap pergi ke sekolah.

Badannya sangat berat ketika ia paksa untuk bangun dari ranjangnya. Tertatih-tatih kakinya menuju kamar mandi, dan bersiap membersihkan dirinya.

20 menit kemudian~

"Aiyoo.. udah selesai dandannya?" Goda bang Mahen.

"Apa sih bang, gak dandan kok. Aku tuh udah cakep dari dulu meskipun nggak dandan" Frezka duduk sembari membalas ejekan Kakaknya itu.

"Iya udah cakep, dari jaman orok juga udah cakep" Mahen tertawa mendengar celotehannya sendiri. Sedangkan Frezka hanya duduk diam mendengar guyonan kakaknya yang garing.

"Udah-udah, sok makan dulu, nanti habis itu Mahen nganter Frezka ya" kata ibunya.

"Nggak usah ma, Frezka pergi sendiri aja. Kalo di antar bang Mahen kelamaan, pakai motornya kaya siput" jelas Frezka yang menolak untuk di antar abangnya ke sekolahan.

"Ehh, kan malah bagus jadi nggak kebut-kebutan" sahut ibunya.

"Aahhh.. pokoknya gak mau, aku gak mau pergi bareng bang Mahen!" rengek Frezka.

"Udah sama abang aja. Sekalian mau ke kampus soalnya. Kan lumayan uang saku nya utuh" jawab bang Mahen.

Ibunya mencoba merayu putrinya tersebut. Masih rada menyesal namun akhirnya ia menuruti apa kata kakak dan ibunya tersebut.

________________________________________
Dijalan

"Sekolahnya gimana" tanya bang Mahen saat di jalan.

"Hah.. bang, ganti topik kenapa sih? Perasaan yang di tanya itu terus. Monoton banget sumpah" jawab Frezka.

Disini, Frezka bukannya marah. Hanya saja ia sudah bosan mendengar pertanyaan dari kakaknya yang itu itu saja.

"Ya terus abang suruh tanya apa dong? Masa abang tanya 'UDAH PUNYA PACAR BELOM'?, masa abang tanya kaya gitu ke kamu?"

Frezka tercengang mendengar pertanyaan kakaknya.

"Huh? Kok gak di jawab? Beneran udah punya??" Pertanyaan Mahen semakin menggebu-gebu, melihat adiknya tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Ciitt~

"BENERAN UDAH PUNYA??" Mahen sampai menghentikan sepeda motornya untuk pertanyaan serius itu.

"Enggak lah! Masa aku udah punya pacar, muka kaya gini siapa yang mau" Frezka menyangkalnya dengan mengatakan tidak.

Mahen merasa lega, ia fikir adik satu-satunya tersebut sudah memiliki kekasih. Namun tak menutup kemungkinan, bahwa adiknya banyak di sukai oleh anak-anak cowok di sekolahnya.

Karena wajahnya yang manis, mirip seperti ibunya.

____________________________________

Di depan Sekolah

"Ya udah bang, adek masuk dulu yah" Frezka berpamitan dengan kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya udah bang, adek masuk dulu yah" Frezka berpamitan dengan kakaknya.

"Sebentar..." Mahen menahan Frezka.

Ia memberikan sedikit uang saku untuk Frezka. Frezka yang disitu tampak bingung, tumben-tumbennya kakaknya itu memberikan uang saku kepadanya.

"Jangan bilang mama kalau uang sakunya abang tambahin. Itu buat nanti pulang sekolah sama jajan di kantin yah" ia tersenyum melihat adiknya. Ia merasa bangga, sebagai kakak ia bisa melaksanakan tugasnya menggantikan ayahnya yang sedang tidak di rumah.

Mata Frezka berbinar melihat perilaku kakaknya itu.

"Uhhh.. besok-besok adek dianter ke sekolah lagi ya bang, lumayan nih hihi" bukannya terharu namun Frezka mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Kakaknya ingin sekali memukul adik nya yang kurang ngajar itu. Namun tidak jadi karena adiknya sudah lari duluan masuk ke dalam sekolahan.

Di dalam kelas

Kriettt~

"Oke seperti biasa" sebuah surat sudah tergeletak di dalam loker milik Frezka.

Hai Frezka, hari ini cuacanya bagus banget kan?  seandainya sekolah bisa pulang lebih cepat aku ingin pulang sekolah bersamamu naik bis bersama. Dan menjagamu dari belakang, kanan dan kiri. Haha~ sungguh lucu, namun anehnya aku ingin seperti itu. Oiyaa semangat belajarnya yah, maaf aku tidak memberimu sesuatu, aku tidak tahu apa yang kau inginkan. Kalau begitu...

From. J

"Haha, dasar bodoh~" Frezka hanya nyengir melihat surat tersebut.

Kini entah mengapa Frezka sudah terbiasa melihat sebuah surat berwarna Pink berlogo emotikon-emotikon lucu tersebut.

"Hai Frezka" sapa Jefri yang baru saja berangkat.

"Haii" sapa balik Frezka.

"Tadi aku lihat kau berangkat dengan seseorang, siapa?" Tanya Jefri.

"Aahhh~ kakakku, dia mau pergi ke kampus sekalian mengantarku" sahut Frezka.

"A..aa..aah.. begitu yah hehe begitu yah.." jawabannya terdengar sedikit canggung setelah Frezka menjawab pertanyaan dari Jefri.

Frezka melihat gelagat Jefri kala itu dan merasa aneh dengan tingkahnya hari itu.

Anonymous Letter- NCT DREAM (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang