7- Pergi Bareng

17 9 3
                                    

---0o0---

"Mah, mau tanya" kata Frezka

"Iya sayang mau tanya apa?" Jawab mamanya.

"Itu..." Entahlah Frezka kok deg degan pas mau bilang?

"Mau ngomong apa sih kamu?" Kata Mahen yang sudah gemas ingin segera mendengar pertanyaan yang akan di ajukan oleh adiknya itu.

"Itu, aku di ajak berangkat bareng sama temen aku"

"Hmm aku kira apa, paling sama Dinda" kata Mahen sembari mengambil lauk yang ada di depannya.

"Dia cowok" gamblang Frezka.

Tak percaya dengan apa yang di dengarnya, Mahen sampai tersedak pentol karena perkataan Frezka.

"What? who?" Tanya Mahen sambil membelalakkan matanya

"What? who?" Tanya Mahen sambil membelalakkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teman satu kelas sih. Katanya kemarin dia lihat aku pulang sendiri jadi kasihan. Terus nawarin aku buat berangkat bareng" jawab Frezka.

"Kan bisa sama abang..akhh!!"

Kakinya di injak oleh mamanya sendiri. Tatapan ibu dan anak itu bertemu. Tatapan ibunya berkata seakan menghentikan Mahen untuk membiarkan adiknya tersebut.

Namun karna sayang, mahen tidak rela jika adiknya sudah mulai dekat dengan cowok.

Frezka yang melihat keduanya bertanya-tanya. Matanya bergantian melirik ibu dan kakaknya.

"Kenapa?" Tanya Frezka.

"Hmm? Apanya?" Ibunya malah berbalik tanya kepada Frezka.

"Itu, kok abang sama mama tatap tatapan?" Tanya Frezka lagi.

"Ouhh itu ada belek dimatanya abang kamu" ujar mamanya sambil tersenyum.

Mahen langsung mengambil kaca untuk memeriksa kedua matanya.

"Emm, terserah kamu aja sayang mau berangkat bareng apa nggak, mama boleh boleh aja kok. Kan cuma teman kan?" Tanya mamanya.

"Emm iya mah. O..oke kalo gitu, nanti aku ngabarin temen aku deh" kata Frezka.

____________________________________

Frezka

Hai jef, maaf ya ganggu kamu malem malem. Itu buat tawaran kamu yang tadi, emm boleh deh aku berangkat bareng kamu. Aku udah bilang mama aku katanya boleh.
10.11

Jefri

OKE
kalau gitu, besok aku jemput di depan rumah ya.
10.13

Frezka
👍
10.15
____________________________________

~Pagi harinya~

"Ma aku mau berangkat" kata Frezka yang mau berpamitan kepada ibunya.

Dug..dug..dug..
Terlihat Mahen pergi dengan buru-buru.

Frezka yang melihatnya heran, mau kemana kakaknya pergi dengan baju yang masih serampangan itu, batinnya.

"Mah pergi dulu ya" sambil mencium telapak tangan ibunya itu Frezka penasaran kemana kakaknya pergi.

"AKHH... KAGET AKU!!"

Frezka melihat Kakaknya berdiri di depan pintu dengan rambut yang masih berantakan.

Mahen mengintip sesuatu dari balik jendela rumah mereka.

"Ngapain sih di situ!! Gak jelas banget sumpah!" Kata Frezka yang harus marah-marah di pagi hari karena kakaknya yang aneh.

Mahen hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Matanya masih tertuju pada benda yang sekarang sedang ia lihat.

"Prik banget sumpah. Minggir ih jangan di depan pintu, telat nih mau sekolah!" Katanya sambil membentak sang kakak yang tidak buru-buru pergi ketika ia mengusirnya.

Frezka menyingkirkan Mahen, kakaknya yang masih loyo karna baru bangun tidur dengan mudahnya.

~Ceklek

Pas ketika pintu rumah di buka, seorang laki-laki menggunakan motor matic keluaran terbaru dan helm hitam full face berada di depan rumahnya.

"Bentar ya, pakai sepatu dulu" teriak Frezka kepada laki-laki yang tak lain adalah Jefri.

Jefri mengisyaratkan oke dengan menggunakan tangannya.

"Mana~mana~mana"

Mahen yang buru-buru keluar setelah mendengar teriakan Frezka kepada Jefri.

"Ihihh apaan si bang. Masuk gih gak usah kaya orang aneh gitu. Malu tau kalau temen aku liat" ujar Frezka kepada Mahen.

"Kepo tau.. kepo. K AKA, KA! PE-EPE, PE! PE OPO, PO!" kata Mahen.

"Lagian temen kamu ngapain berangkat sekolah pake baju serba hitam kan aku kira maling" bisiknya kepada Frezka

Frezka tidak tahan dengan kelakuan kakaknya itu. Akhirnya ia meninggalkan Mahen di teras rumah.

"Bang berangkat ya" tak ada sautan dari Mahen karena ia terus memperhatikan teman Frezka yang akan pergi bersama adiknya tersebut.

"Ah tau ahh. Aku berangkat" kata Frezka kesal.

Ketika sedang berjalan ke arah Jefri, tiba-tiba kakaknya memanggil.

"WOY!!"

Frezka yang merasa di panggil menoleh.

"Apa si bang?" Kata Frezka.

"Bawa motornya jangan kenceng-kenceng ya!!"

Ternyata ucapannya ia tujukan untuk Jefri. Jefri yang ada di depan gerbang hanya mengangguk.

"Gak usah teriak kan bisa bang!" Teriak Frezka kepada kakaknya yang dari tadi tingkahnya sudah membuat naik darah dirinya.

Akhirnya Frezka dan Jefri pergi ke sekolah bersama. Meskipun masih rada canggung, tapi ternyata Jefri orang yang asik dan suka bercanda.

--0o0--

Anonymous Letter- NCT DREAM (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang