Hallo guys !!!
"Hasil dari test DNA kemarin menyatakan bahwa Tuan dan istri tuan adalah orang tua kandung dari anak tersebut"
"Dan tanda lahir di punggungnya sama seperti ia bayi tuan"
Johnny sedang berjalan ke ruang rawat Haechan masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dan lihat, jadi Haechan adalah Donghyucknya yang hilang, anak beruangnya yang lepas dari genggamannya saat masih bayi dulu kembali dan ia sendiri yang membawanya ke sisinya.
"Ten!" dengan tidak sabar ia langsung menghambur kepelukan sangistri yang baru saja menidurkan Haechan di kasurnya. "Ada apa John" tanyanya penasaran pasalnya sang suami tiba-tiba saja menangis membuat tubuhnya ikut bergetar. Jangan lupa dua anaknya yang memperhatikan kedua orang tuanya aneh.
"D di dia , anak kita Ten" ujar Johnnya terbata masih membenamkan wajahnya di pundak sang istri. Ten mengeratkan pelukannya rasanya lemas tubuhnya saat mendengar itu, rasanya ia ingin berteriak anaknya kembali padanya, anaknya yang tidak.pernah liat sejak bayi dulu, benar perasaan seorang ibu tidak.pernah salah.
"John, kita harus menjaganya dengan baik agara dia tidak pergi lagi" ujar Ten masih memeluk erat John
"My,tenapa nanis?" tiba Renjun menarik ujung kaos yang di pakai Ten.
"Anak mommy sudah bangun?" ujar Ten sambil menghapus air matanya dan tersenyum melihat anaknya yang kebingungan. Dengan perlahan Ten mengendong Renjun ke kamar mandi dan mencuci wajah dan mengosok gigi anaknya.
"Sudah selesai sekarang sudah kembali manis lagi anak mommy" ujar Ten senang. "Tenapa Dely lum angun my?"
Tanya Renjun saat melihat abangnya masih pulas di kasurnya."Sebentar lagi pasti abang bangun" ujar Ten mengevup pipi tembam anaknya gemas.
"Eung, hiks ... Hiks" rengekan kecil dari Haechan saat matanya tidak menemukan orang di sampingnya.
"Hallo, sayang" ujar Johnny langsung megendong anaknya dan menepuk punggungnya.
"Kenapa anak Daddy menangis?" tanya Johnny lembut Haechan semakin mengeratkan pelukannya pada leher Johnny. Johnny tersenyum senang anaknya sudah tidak menangis lagi.
"Echan mau makan?" tanya Johnny langsung di jawab anggukan malu-malu dati Haechan. Johnny tersenyum senang dan mengecup puncak kepala Haechan gemas.
"Gemasnya"
"Ternyata lapar ya"~~~
Selelah seminggu Haechan di rawat akhirnya ia di perbolehkan pulang oleh dokter walau masih ada beberapa cacatan yang harus Johnny dan Ten lakukan untuk kesehatan tubuh dan mental Haechan.
"Nah, ini kamar Channie dan Kakak ya" ujar Ten saat memasuki kamar bernuansa coklat dan orange, bergambar beruang dan rubah.
"Channie suka kamarnya?" tanya Ten pada Haechan yang masih sibuk melihat-lihat kamarnya.
Dengan semangat Haechan mengangguk , karena ia suka binatang beruang kamarnya banyak boneka beruang dan rubah."Channie dan kakak bobonya di sini ya sayang" ujar Ten senang sambil memeluk Haechan gemas.
"My, njun bobo ma dik ya?" tanya Renjun pada Ten saat ia baru sampai dengan Daddy dan abangnya. Ten mengangguk sebagai jawaban, Renjun memberontak minta turun dan melompat-lompat senang.
"Yey, njun bobo cama dik" ujarnya sambil melompat-lompat. Hendry yang melihat itu langsung cemberut sedih.
"Culang! , Abang juga mau Mom!" rajuknya sambil bersedekap menandakan dia sedang merajuk. Johnny dan Ten yang melihat itu langsung tertawa.
"Baik, Baik , Nanti bobonya bertiga deh di kamar abang yang besar" ujar Johnny sambil menjawil hidung mancung sang anak.
"Benelan ya Dad,tidak boleh bohong" ujarnya sambil menunjukan jari kelingkingnya. Dengan cepat Johnny mengaitkan jari kelingkingnya. " janji" ujarnya, membuat sang abang melompat senang juga.
"Oke Kids, waktunya makan siang" ujar Ten , meninggal ketiga anaknya dan sang Daddy yang masih sibuk menertawakan tingkah sang abang.
"Mamam?!" tanya Haechan pada Renjun , di beri anggukan oleh Renjun.
"Dy, ndong" ujar Haechan pada Johnny, dengan cepat Johnny mengangkat tubuh mungil itu. "Mamam, Dy" ujar Haechan pada Johnny. Johnny langsung tertawa senang, ternyata anak beruangnya ini sangat suka makan.
"Dy,njun ndong uga" Renjun menarik-narik ujung baju Johnny , dengan sigap Johnny mengendong Renjun di sebelah tangan sebelah kiri.
"Daddy, abang juga mau" ujar Hendry memelas, Johnny melihat anaknya seperti itu mau tidak mau langsung berjongkok membelakangi Hendry.
"Ayok ,Abang naik punggung Daddy" ujar Johnny,. Di rasa sudah aman Johnny bangun dan berjalan keluar kamar anaknya menuju dapur.
~~~
Johnny sekarang sedang berada di kantornya bersama dengan teman-temannya.
"Bagaimana Haechan ?!" Tanya Jaehyun pada Johnny yang sibuk membuka hpnya.
"Sudah lebih baik, do sudah mau memanggil ku dan Ten dengan sebutan Mommy dan Daddy" ujar Johnny senang seperti anak kecil mendapat permen.
"Syukurlah, anakku menanyakan Haechan terus" ujar Jaehyun.
"Ya, Nana dan Shataro juga penasaran dengan Haechan" ujar Yuta
"Weekend nanti datanglah aku akan mengadakan acara penyambutan untuk Haechan" ujar Johnny.
"Semoga, traumanya tidak kambuh saat ramai nanti" ujar Johnny, Jaehyun dan Yuta mengangguk mengaminkan.
"Kau sudah menjadwalkan untuk Haechan terapikan?" tanya Jaehyun
"Sudah, besok akan di mulai" jawab Johnny"Jangan lupa kalian datang ya, tidak perlu bawa apa-apa" ujar Johnny pada kedua sahabatnya.
"Kau, tidak mau memenjarakan orang yang membuat Haechan seperti itu" tanya Yuta. Johnny mengangguk ragu
" bagaimana menukan laki-laki keparat itu" tanya Johnny, ia lupa jika mempunyai sahabat yang memiliki banyam anak buah.
"Kau lupa aku siapa?!" tanya Yuta pada Johnny. Membuat Johnny tersadar
"Hahahah" Johnny tertawa
"Aku serahkan semua padamu Yut" ujar Johnny ,dia harus menemukan keparat itu dan memberinya hukuman sudah membuat anaknya trauma dan tersiksa.
Yuhuuuuuuu
Balik lagi nihhh
Maap ya kalo ga nyambung.
Ga punya ideDoain aja nanti malem dapet pencerahan ya.
Bye ... Salam sayang dari eomma Haechan
Jangan lupa vote dan koment ya
🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Sayang
General Fiction" Anak kurang ajar!! " " Ampun Echan ndak cengaja, hiks...hiks... " " Echan anji ndak akal agi, hiks...hiks " BxB Homophobic ?! Minggat jauh-jauh Family story Seofamily Jungfamily Nafamily