Sebelas

7 0 0
                                    

‼️Peringatan‼️

Semua tokoh, tempat, latar, dan waktu dalam cerita ini adalah Fiksi.

💎💎💎


Suasana makan malam sangat hening. Sahya yang biasanya ricuh dan banyak tingkah untuk membuat kedua paman nya darah tinggi, kini hanya terdiam menikmati makanan nya. Louis menatap heran pada hal aneh yang terjadi pada keponakan nya, ia melirik kearah Leon yang berada di sebelahnya dan mengirim mindlink pada saudara kembar nya itu.

" Ada apa dengan nya? "

" Galau,.. keponakan mu terjebak dalam kisah cinta segitiga"

Louis mengeryitkan alis sebagai bentuk ekspresi menanggapi jawaban Leon dalam diam. Ia kembali mengirim mindlink untuk memperjelas semuanya.

" Maksud mu? "

" Giandra juga menaruh perasaan pada gadis biru itu. Meski ia sudah tau bahwa Trisha ditakdirkan dengan Sahya, Dhampir itu terus menampik dan bersikap seolah semua yang dirasakannya nya bukan apa-apa "

" Ini di luar rencana kita. Kurasa misi ini akan berjalan sangat rumit meski akan berakhir pada tujuan yang sama "

Louis terus mendengarkan dengan baik penjelasan dari Leon. Keduanya saling bersitatap, sampai tidak menyadari Sahya yang kebingungan melihat kedua paman nya.

" Apa kalian sedang ber-telepati?, Kenapa saling tatap-tatapan seakan tengah membicarakan sesuatu seperti itu!? "
Leon terkesiap, ia segera memakan porsi besar dan membuat mulutnya penuh. Gilanya ia tersedak dan memuntahkan kembali makanan itu. Membuat Sahya semakin curiga akan tingkah absurad paman nya yang satu ini.

Di sisi lain, Louis masih elegan dan bersikap tenang. Ia meneguk segelas air sebelum menjawab pertanyaan Sahya.
" Tentu saja kami saudara kembar. Ikatan batin kami sangat kuat, jadi hanya dengan gerak mata aku bisa mengerti maksudnya"
Seakan meyakinkan Sahya, Leon mengangguk cepat menyetujui jawaban Louis.

" Jadi apa yang membuat kalian saling membisu dan membaca lewat gerak mata? " Sahya menindas kedua paman nya dengan pertanyaan jebakan. Pertanyaan itu berhasil membuat Leon mengumpat dalam hati.

" Mau segalau apapun keponakan mu, sifat menjengkelkan nya tidak akan pernah bisa hilang! Sialan..."

" Kau yang menurunkan sifat ini bodoh! "
Balas Louis dalam mindlink nya yang tentu saja tidak di ketahui oleh Sahya.

" Aku hanya memberi kode pada Leon, akan sikap mu yang tumben tenang seperti ini. Biasanya kau selalu membuat kekacauan "
Louis menyendok mekanannya dan mengunyahnya dengan tenang. Menyembunyikan kegugupan nya dengan tindakan itu.

" Hei..h-hei! Aku mendengar kabar dari Giandra jika kau merundung lagi!. Kau tau, gadis itu kini tak sadarkan diri setelah apa yang kau lakukan padanya! " Leon berniat untuk memutar keadaan dengan membocorkan masalah yang terjadi di sekolah tadi. Ia sedikit tersenyum saat melihat Sahya terkejut. Kini ia berhasil mengalihkan perhatian Sahya yang sebelumnya terlihat curiga dengan ia dan Louis.

" Bagaimana paman bisa tau? "

" Tentu saja aku yang memeriksa kondisi nya tadi "
Leon menjawab dengan enteng. Ia bahkan membenahi posisi duduknya seakan menyombongkan diri. Namun disisi lain, Louis justru menruntuk dalam hati akan sikap bodoh yang dilakukan saudara kembarnya itu.

" Demi permata biru, kenapa kau menakdirkanku sebagai kembaran nya! "

" Bukankah Paman Dokter forensik, bagaimana bisa paman memeriksa kondisi gadis itu? "
Leon membeku seketika. Tubuhnya panas dingin saat ia harus sadar jika apa yang dia ucapkan salah. Ia melirik kearah Louis, mencoba untuk meminta bantuan. Namun yang dia dapat hanya tatapan membunuh dan tidak menemukan solusi apapun disana. Sedangkan Sahya, keponakannya itu masih setia menunggu dengan penuh kecurigaan.

SAPPHIRE (Book 1) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang