Jangan lupa untuk tinggalkan jejak
Vote + Comment nya yorobun!
Selamat membaca!
✨✨✨
________________________________________________________________"Jaeyun." Soeun memulai, "Aku mau minta maaf soal sebelumnya."
Soeun adalah teman sekelas yang biasanya duduk di belakang Jake, tapi hari ini, Jake membiarkan Soeun tahu bahwa dia bebas untuk duduk di sebelahnya hari ini yang dengan sukarela Soeun wajibkan. Jake pikir itu sangat nyaman bahwa teman sebangku yang biasanya duduk di sebelah Jake tidak ada di sekolah hari ini.
Meskipun ada kesempatan seperti ini, Jake dan Soeun tidak benar-benar bertukar percakapan apapun selama periode tersebut— namun, hanya beberapa percakapan kecil di sana-sini, terutama karena Jake meminta beberapa jawaban pada kertas pertanyaan yang diberikan kepada mereka, yang mana Soeun dengan ramah memberitahunya. Memberkati.
Setelah periode ketiga mereka berakhir, sekarang adalah awal dari istirahat. Yah, waktu istirahat yang sudah lama ditunggu-tunggu, hanya jam terbaik di sekolah jika Jake harus jujur.
Segera setelah guru meninggalkan kelas untuk istirahat mereka sendiri, Jake mengeluarkan handphone-nya untuk menggulir notifikasi.
"Kenapa minta maaf?" Jake membalas Soeun, matanya sepenuhnya terfokus pada layar handphone.
Jake menggulir melewati teks dari seorang kenalan, memintanya apa dia ingin nongkrong besok pada hari Sabtu atau tidak.
"Ingat nggak yang kamu bilang kemarin?" Soeun melanjutkan, sementara Jake terus membaca pesannya, "Aku ngeline kamu lebih dari sekali meskipun kamu bilang ke aku gak boleh ngelakuin itu."
Ada jeda antisipasi darinya setelah penjelasan singkat. Jadi Jake mengalihkan pandangannya dari handphone dan tersenyum pada Soeun.
'Oh ya, itu peraturan konyol yang gue buat, hampir lupa.' Batin Jake.
"Yah, gak usah khawatir, gue maafin lo, lain kali gak boleh ngulangin lagi ya." Jake meyakinkannya dengan senyum sederhana lainnya, lalu memperbaiki dirinya kembali ke handphone, terus mengirim pesan.
"Woi Jek kenapa lo senyam-senyum gitu?" Ucap Jay mendekati mejanya dengan siomay di tangannya.
Jake segera meletakkan handphone-nya, menyaring layar di rak bawah mejanya karena dia pikir itu adalah seorang guru. "Gak ada! Yaelah, ternyata elo."
"Soeun, kan?" Jay melirik Soeun, mengulurkan tangannya untuk bersalaman. "Kenalin gue Park Jongseong, tapi lo bisa manggil gue Jay. Jay yang tampan."
Jake memutar matanya ketika mendengar perkataan Jay.
Soeun hanya terkikik dan membalas salamannya, "Senang bertemu denganmu Jay."
"Lo gak ke kantin?"
"Uhh, nggak." Soeun merenungkan balasan.
"Kenapa? Ntar jajanannya keburu abis lho."
"Aku lagi nunggu Jaeyun." Soeun membalas dengan tertawa kecil.
Ketika Jake melihat sekilas padanya, dia memperhatikan bahwa Soeun sedikit mengotak-atik tangannya di pangkuannya, tidak ada yang terlalu ekstrim tapi tetap terlihat dari sisinya. Kemudian menatap kembali ke belakang, dia melihat sedikit, tapi hampir memerah di wajah Soeun setelah kata-katanya juga.
"Jake." Jake menyela.
"Hah?" Kepala Soeun memantul dengan lembut dan dia menatap Jake dengan bingung.
"Jangan panggil gue Jaeyun. Gue kan udah bilang panggil gue Jake." Jake menjelaskan kepadanya, "Dan ya, lo bisa pergi ke kantin, gak perlu nungguin gue juga.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Final Euphoria : Jake • Soeun
Fanfic• Weeeklyhypen stories || Shimsoeun • Kencan dan menjalin hubungan bukanlah hal baru bagi Jake Sim. Dia berkencan dengan beberapa gadis di masa lalu, meskipun banyak yang berakhir dengan kegagalan. Semua hubungan yang dia miliki adalah serupa, yang...