Ketika korban bully besties upgrade status jadi primadona plus jadi rebutan.
"First, please be mine.."
"Gue suka lo, Tama.."
.
.
Re-publish dari akun twitter @rainbow_cake555
Main Cast :
- First Chalongrat Nobsamrong
- Ja Phachara Suansri
Support...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.. ..
Hingga tiba di rumahnya, First masih memasang wajah kesal. Menyesal dirinya mau saja diajak pergi oleh Beam. Harusnya First menghabiskan akhir pekannya dengan bersantai di rumah. Tapi tadi pagi tiba-tiba Beam memaksanya keluar. Gadis itu memohon First menemaninya belanja dan ke salon. First pikir ia tak akan menghabiskan waktu seharian, tapi ternyata, jam tujuh malam ia baru tiba di rumah. Sebenarnya jam lima sore juga mereka sudah selesai. Namun saat taksi yang mereka naiki mengantar Beam ke rumahnya, lagi-lagi gadis itu memaksanya mampir. Awalnya First menolak karena ia ingin cepat sampai rumah dan membersihkan diri. Namun Beam memaksa, dan bukan cuma Beam, tetapi ibu Beam juga entah mengapa meminta (memaksa) First masuk dulu. Sebenarnya First merasa aneh, karena tak biasanya ibu Beam bersikap seperti itu. Apalagi sampai menyuruh First mandi dan memberi First sepasang baju yang dari brand-nya saja sudah tahu jika pakaian itu cukup mahal.
First sempat menolak karena merasa tak enak, tak biasanya ia diberi pakaian oleh orang lain, meski itu keluarga Beam yang sudah ia anggap keluarga sendiri. Namun ibu Beam memaksa dan bilang jika ia membeli pakaian itu untuk kakak laki-laki Beam cuma karena kekecilan dan tak bisa ditukar jadi beliau memberikannya pada First dari pada sayang, katanya. First cukup merasa aneh, tetapi akhirnya ia menerimanya.
Dan di sinilah sekarang. Di dalam taksi bersama Beam yang masih membujuknya karena ia abaikan.
"Ayolah.. Jangan ngambek gitu dong.."
First masih memasang wajah kesalnya, tak mengindahkan bujukan Beam.
"Gue minta maaf deh karena udah ngambil waktu lo. Gue cuma pengen keluar rumah, lakuin apa yang gue suka. Udah lama gue pengen lakuin ini. Dan cuma lo yang bisa gue ajak. Gue gak punya temen deket lagi. Sorry.."
Entah mengapa perkataan Beam terdengar menyedihkan. First yang memang tak sungguh-sungguh kesal pada Beam akhirnya luluh. "Oii, kenapa ngomong gitu sih? Sengaja banget ya bikin gue ngerasa sedih?" Si manis itu merengut. "Gue gak marah 'kok, cuma kesel aja. Coba kalau sejak awal bilang gini. Sorry ya Mom.. Gue gak peka.."