First tak mengerti. Sudah seminggu ini dirinya merasa menjadi sorotan jika di sekolah. Bukan hanya teman sekelasnya yang tiba-tiba menjadi ramah, tetapi semua orang yang berpas-pasan dengannya selalu menyapa ramah. Padahal dulu hampir tak ada yang peduli dengan eksistensinya, tapi sekarang semua orang sering membicarakannya, bahkan klub majalah sekolah sudah beberapa kali meminta wawancara tetapi ia tolak, karena First pun tak mengerti alasan harus diwawancarai. Akan tetapi meski sudah beberapa kali ditolak, mereka masih saja memintanya. Sungguh, First serasa mendadak menjadi selebriti.
"Pagi Kak First.."
"Hai First.."
"Pagi First.."
"Baru dateng First?"
Lihat! Bukan hanya wanita saja yang tiba-tiba menjadi ramah, para pria juga mendadak sok kenal, padahal First sama sekali tak mengenal orang-orang yang barusan menyapanya.
Masih menampakkan wajah bingung, First hanya tersenyum canggung membalas sapaan mereka, bagaimana pun First memang anak yang ramah dan punya etika yang baik meski terlihat pendiam.
"Pagi Tama! Udah sarapan belum? Nih gue bawain sandwich."
"Morning Tam, baru dateng? Sini gue bawain tas lo."
Dan yang lebih mengherankan lagi, sikap kedua sahabat sekelasnya, Puth dan Seng yang tiba-tiba menjadi sangat perhatian padanya. Tak ada lagi cemoohan dan bully-an yang ia dapat dari mereka.
First masih mematung dan hanya menurut saat Puth mengambil tasnya dan Seng memberikan sandwich.
"Kok bengong?" Seng melambai-lambaikan tangan di depan wajah First.
"Lo mau ke toilet dulu? Ya udah sana, keburu masuk entar." Kata Puth seenaknya menyimpulkan. Padahal sedari tadi First tak memberikan reaksi apa-apa. "Kita duluan ya.." Dan mereka pun meninggalkan First yang masih menganga terpaku di tempatnya.
"Hayooo mikirin apa?" Rangkulan Beam di pundaknya membuat First terkesiap.
"Mooom! Lo ngagetin!"
"Nah lo planga plongo gitu kek orang linglung."
"Gue cuma bingung aja."
"Why?"
"Ini kenapa orang-orang pada aneh ya?"
Beam mengernyitkan keningnya tak paham.
"Kenapa orang-orang pada liatin gue gitu? Terus mereka bisik-bisik, ada juga yang abis liatin terus senyum-senyum. Terus pada nyapa gue gitu, dan mereka tahu nama gue, padahal gue gak tahu mereka siapa. Dan lagi, lo lihat barusan? Duo racun yang gak pernah absen bully gue tiap hari tetiba jadi care. Nih si Sengseng ngasih gue sandwich, terus si Puput bawain tas gue. Aneh gak? Mereka mabok atau gimana sih?"
Mendengar perkataan panjang lebar First, Beam pun tertawa keras. "Hahahahaha!!"
"Kok ketawa sih?"
"Lo tu gemesin tahu! 🤣🤣"
"Dih!"
Beam menghentikan tawanya meski masih merasa gemas pada bestie-nya. "Lo gak sadar kalau sekarang lo udah jadi primadona?"
"Hah?"
"Notif sosmed lo aman 'kan? Followers lo naik?"
"Gue malah matiin hape sejak malam, geter-geter mulu kek vibrator."
"Anjing! Masih pagi nak.. Dah ngomongin gituan. 😑"
"Kan emang geter-geter mulu hape gue."
"Ya gak usah pake perumpamaan vibrator juga kali! Coba deh lo cek followers lo sekarang."
![](https://img.wattpad.com/cover/299458438-288-k336830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[JaFirst AU] Be Mine
FanficKetika korban bully besties upgrade status jadi primadona plus jadi rebutan. "First, please be mine.." "Gue suka lo, Tama.." . . Re-publish dari akun twitter @rainbow_cake555 Main Cast : - First Chalongrat Nobsamrong - Ja Phachara Suansri Support...