44. First Time (21+)

414 8 1
                                    


Warning!!

-Mengandung kekerasan di atas ranjang

-Tidak untuk manusia di bawah umur

- Yg nekat baca, dosa tanggung masing-masing 👻👻

-Full NC

-Maaf kalau gak hot, klo pengen hot, bacanya sambil duduk di atas bara api aja 🙂🙂

..
..

First Time a.k.a Malam Pertama
..
..

Wangi shampo bercampur sabun mandi menguar saat Ja keluar dari kamar hotel mewah itu dengan hanya menggunakan handuk putih yang terlilit di pinggangnya. Tetesan air dari rambut yang basah membelai otot tubuh atletisnya. Meski masih berusia delapan belas tahun, namun tubuh Ja sudah terbentuk sempurna, karena selain dia gemar olahraga -basket tentunya, Ja juga rutin nge-gym (kalau kata anak zaman sekarang).

Dilihatnya lelaki manis yang beberapa jam lalu sah menjadi pasangan hidupnya tengah duduk di tepi tempat tidur sembari memainkan ponsel. Tawa renyah keluar dari mulut mungil itu, entah apa yang First tertawakan, dia asyik dengan dunianya tanpa mempedulikan tatapan lapar yang sedari tadi memperhatikannya.

Tubuh yang lebih mungil dari Ja itu hanya terbalut jubah mandi yang tersingkap di bagian paha, hingga paha putih mulusnya itu terekspos. Tadi First lebih dulu mandi karena Ja dipanggil Papanya.

Dengan langkah pelan Ja menghampiri First dan berdiri tepat di hadapan si manis. Mengelus pelan surai basah suami cantiknya hingga membuat sang empunya mendongak.

Keduanya tersenyum. First menyimpan telepon genggamnya di kasur, tangannya memeluk manja pinggang Ja. Matanya terpejam menikmati wangi tubuh sang suami.

"Capek gak?" tanya Ja masih mengelus rambut First.

Kembali mendongak, First balik bertanya dengan suara yang dibuat menggoda. "Emangnya kenapa?"

"Kalau capek kita langsung tidur, kalau nggak ...." Ja menggantungkan ucapannya dan menarik First bangun. Lengannya dengan sigap memeluk tubuh yang lebih kecil darinya, membuat First memekik pelan. "Aku pengen kamu," lanjutnya berbisik di telinga First.

Mengalungkan kedua tangan ke leher Ja, First balas menggoda. "Kamu sendiri emang gak capek?" Tangan kanannya memainkan rambut basah Ja.

"Kalau kamu mau, capeknya pasti langsung hilang." Ja mencubit hidung mancung First gemas.

First terkekeh dan memukul pelan dada Ja. "Tapi aku takut," ucapnya manja. "Katanya pertama kali itu sakit, punyamu juga gede banget."

Mendengar kata 'gede' membuat Ja tersenyum jahil. "Aku pasti pelan-pelan kok sayang, kalau sakit bilang aja, nanti aku berhenti."

"Tapi aku pengen sampai selesai." First merajuk dengan tak tahu malu.

"Ya udah ayo."

"Bentar!" First menahan bibir Ja yang hendak menciumnya. "Kalau kamu yang aku masuki aja gimana?"

Mata sipit Ja membulat.

Terkejut? Tentu saja, karena selama ia dan First bercumbu, tak pernah sedikit pun terlintas di benaknya kalau dia yang akan menjadi pihak bawah. "L-Luv ..."

[JaFirst AU] Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang