Semua siswa dan siswi SMA sekarang berada di kantin pak Mamat,kantin SMA pelita,banyak siswa siswi yang sedang antri tentunya.
Naya berjalan ke arah meja Dimana ada teman temannya berada, dengan semangkok bakso ditangannya.
Tiba tiba gladis teman Alena datang dan mendorong naya.
Naya yang didorong pun jatuh, dengan sudut meja mengenai dahi gadis itu, mengakibatkan dahinya berdarah."Anjing!!" marah Agam
Bakso yang diegang Naya mengenai Agam yang baru saja memasuki kantin dan kawan kawannya.
"Lo punya mata gak sih ha!!" tanya Agam pada Naya
"Maafin aku,aku tadi didorong" ucap Naya pada agam.
Agam sekarang terlihat sangat menyeramkan saat marah.
"Lo tau cara jalan dengan baik gak sih, orang tua Lo gak ngajarin Lo ha ,jawab anjing!!" Agam berteriak tepat di depan Naya.
"Maaf ya,orang tua aku ngajarin aku banyak hal kok, terutama jalan yang baik" jawab Naya menunduk, Naya sedang mati Matian menahan air matanya agar tidak keluar, Naya sangat lemah jika itu menyangkut orang tua nya.
Tapi percayalah iya tidak pernah menangis didepan orang orang bahkan teman nya Clara dan Agnes atau belum."Eh Lo gak usah bawa bawa orang tua dong" Agnes membawa Naya kebelakangnya
"Gue tau Naya salah, tapikan dia itu jelas jelas didorong sama dia, Lo juga punya mata kan harusnya Lo liat dong" Agnes menunjuk wajah Agam.
Clara membersihkan darah yang didahi Naya dengan tisu yang ada di atas meja sambil mengusap punggung gadis itu menenangkannya iya juga tau bagaimana sakit hati temannya jika orang tuanya di bawa bawa dalam masalahnya.
"Turunin tangan Lo dari depan gue," ucap Agam dingin
"Gausah sok Sokan belain anak gak tau diri itu deh,modal gatel aja pantesan disayang guru guru iya gak sih guys" celetuk gladis
"Mana gak punya orang tua lagi" sahut gadis yang berada di samping gladis namanya dara.
Semua yang ada di kantin pun menyoraki Naya, karena mereka juga merasa iri dengan kedekatan Naya pada guru guru disekolah itu.
Agam yang mendengar itu pun merasa sedikit tersentil karena ibunya juga sudah pergi meninggalkannya didunia ini,Yap iya sekarang hanya tinggal bersama ayahnya, ayahnya pemilik perusahaan besar dan cafe cafe besar. menatap naya yang menunduk, dengan tiba tiba agam membuka bajunya yang membuat seisi kantin bersorak melihat pemandangan yang sangat langka itu.
Agam meminta hodie yang dipakai oleh argan dan segera mengenakannya .Agam melemparkan bajunya pada naya
"Cuci" ucap Agam dingin lalu pergi keluar dari kantin.
Naya mengambil baju Agam dan segera pamit pada temannya untuk pulang dengan alasan kepala nya sakit, lagipula setelah istirahat mereka pulang bukan.
Naya sekarang berada di jalan dengan mata menatap jalanan kosong,
Dia pergi ke makam ibunya sebelum iya pergi bekerja, itu sudah menjadi kebiasaannya setelah pulang sekolah.Sebelum Naya pulang bekerja gara akan menginap dirumah bu Laila, tetangganya.
Lagipula anak dari Bu Laila juga berteman dengan gara namanya Dila.
Jika pulang sekolah gara akan dibawa bersama Bu Laila dan Dila sampai Naya pulang setelah sore .Naya hanya bekerja separuh hari karena
Dia masih anak sekolah.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayara (Naya)
Novela Juvenil" kamu tau ini sudah malam,dan diluar hujan deras. kau menyuruh kakakmu keluar hanya untuk sebuah mainan payah itu " sarkas Agam " kau sama saja dengan kakakku kau tidak tau aku menginginkan mainan itu sejak lama,dan dia selalu menjanjikannya "tuk...