[9] F

15 3 0
                                    

9.

"Stt, stt!"

Vanya yang sedang berjalan di koridor, sontak menghentikan langkahnya sejenak dan melepas benda kecil yang menyumpal kedua telinganya.

Ia menoleh ke kanan dan kiri sampai akhirnya bertemu tatap dengan Alvin yang sedang berjalan ke arahnya.

"Temennya Kinara, kan?"

Vanya hanya mengangguk, kemudian diam dan menunggu perkataan selanjutnya dari Alvin.

"Gue mau minta tolong, boleh nggak?" tanya Alvin. Vanya terdiam sebentar untuk berpikir, kemudian melirik Alvin yang sedang menunggu jawabannya.

"Nanti gue beliin jajan, deh," ucap Alvin agar Vanya menyetujui permintaannya.

"Emang mau minta tolong apa?"

Alvin menjulurkan tangannya, "Deal, nggak?"

"Minta tolong apa dulu?"

"Deal dulu," balas Alvin. "Nggak macem-macem kok, cuman satu macem."

"Boba, ya?" tanya Vanya dengan mata penuh harap.

"Es teh aja,"

Ekspresi Vanya berubah, ia kembali memasang airpods-nya dan berniat melangkah pergi dari sana.

"Iya, iya, bercanda," Alvin tertawa membuat Vanya mengurungkan niatnya dan tersenyum lebar.

"Matcha latte pake toping tambahan grass jelly ya," ucap Vanya antusias.

"Orang mah bantuin dulu baru request, ini mah kebalikannya," Alvin menggeleng kepalanya heran.

Vanya menghela napas, "Mau minta tolong apa cepetan?"

"Gue kan nanti mau tanding basket," Alvin mulai memberi tahu rencananya. "Gimana pun caranya, gue pengen Kinara nonton, sama lo juga gapapa."

"Nanti? Nanti sore?" tanya Vanya. "Hari ini Kinara ada bimbel."

Alvin menggeleng, "Nanti jam dua belas."

Vanya melebarkan kedua matanya, "Kan masih sekolah, Kak. Jangan bilang lo nyuruh kita bolos?"

"Enggaak," Alvin berdecak. "Karena ada tanding basket, hari ini sekolah cuman sampe jam dua belas. Yang mau ikut nonton bisa langsung ke sana."

Vanya ber-oh panjang, kemudian mengacungkan jempolnya. "Bisa, bisa!"

Alvin tersenyum, "YEESSS! Aman ya?"

"Aman aja sih, kalo boba udah di tangan gue," balas Vanya sembari mengangguk.

"Iyaa, nanti pas di stadionnya gue beliin, sekalian buat Kinara juga," ucap Alvin. "Eh, iya. Kinara biasanya beli rasa apa?"

"Choco Hazelnut,"

"Oke, noted!" Alvin mengacungkan jempol.

***

Kinara yang sedang memakan bekal, seketika memperlambat kunyahannya. Murid-murid kelasnya sedang ramai berbincang tentang pertandingan basket yang akan dilaksanakan siang nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHEMISTRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang