1

12.4K 822 27
                                    

Ari Dwi Cahyo pemuda yang berumur 21 tahun si maniak novel sedang duduk di balkon sambil membaca novel yang baru ia beli berjudul "Reyhan untuk Cia" dengan di temani setoples kripik dan secangkir teh

"Alurnya lumayan tapi kenapa protagonis ceweknya harus menye-menye sih? Ini juga si protagonis cowok mau-mau aja di suruh ini itu oleh si Cia"

"Kalo aku sih ogah banget disuruh-suruh"

"Antagonis cowoknya jg gblk banget, masa cuma gara-gara di obatin lukanya oleh Cia dia langsung jatuh cinta"

"Gak jadi lumayan deh, nih alur makin lama kok makin ngeselin sih"

"Ehh? Lah? Kok ada nama aku? Hah?! Kok akunya mati sih? Cuma gara-gara gak sengaja nabrak Cia?" Kaget Ari.

Muka Ari yang tadinya begitu tenang langsung berubah ketika tau ternyata karakter di novel itu bodoh semua

"Cih, bodoh banget sih masa gara-gara gitu doang pawangnya Cia langsung jadi pembunuh, gak elite banget" ujar Ari sembari melempar tuh novel ke tong sampah

Baru beberapa langkah dia masuk menuju kasur, tiba-tiba jantungnya berpacu lebih cepat "apakah ini cinta?" Pikir Ari.

Tak lama dari itu Ari mengalami kejang-kejang hebat yang membuat ia ingin berteriak

Dan detik berikutnya Ari wafat karena tidak mendapatkan pertolongan pertama

-Transmigrasi Ari-

Di suatu ruangan yang tercium bau obat-obatan ada seorang remaja yang sedang tertidur nyenyak, tak lama mata remaja itu terbuka secara perlahan

"Aku dimana? Rumah sakit?" Kata pemuda itu

"Ah iya sebelumnya kan aku kena serangan jantung, syukurlah aku masih bisa selamat" ujar pemuda yang kita ketahui bernama Ari itu dengan tenang

"Eh tapi kok suara aku berubah? Jadi kek suara bocil yg belum pecah suara? Nih badan juga lemes banget mau duduk aja gabisa" bingung Ari

Tak lama setelah itu pintu kamar rawatnya di buka dan nampaklah wanita paruh baya yang mengenakan pakaian pelayan

"Syukurlah Aden udah bangun, bibi seneng banget" ucap wanita tersebut sambil memencet tombol disamping brankar untuk memanggil dokter

"Maaf bibi siapa ya? Kok masuk ke ruangan aku? Salah masuk kamar ya bi?" Ujar Ari memandang bibi itu dengan bingung dan tanpa sadar menelengkan kepalanya

Bibi yang di tatap bingung oleh Ari pun kaget sekaligus gemes "Aden lupa sama bibi?" Ari yang ditanya pun menganggukan kepalanya

"Gemes banget omaigatttt" batin bibi itu

"Hah... Baiklah perkenalkan nama bibi adalah Ina, Aden bisa panggil bi Ina aja" kata bi Ina

Tak lama dari itu dokter pun datang.....

"Syukurlah tuan muda sudah sadar, baiklah saya akan periksa terlebih dahulu" kata dokter tersebut

"Apakah tuan muda ingat nama tuan muda sendiri?" Tanya dokter tersebut yang curiga sesuatu

Ari yang ditanya pun menjawab "nama aku Ari Dwi Cahyo dok" balas Ari dengan polos atau pura-pura polos? Entahlah

"Nama anda adalah Arion putra Adhitama bukan Ari Dwi Cahyo tuan muda" kata bi Ina memberi tau

"Bukan bi nama aku tuh Ari Dwi Cahyo bukan si siapa tadi? Si Arion-arion itu ihh" kesal Ari dengan mengembungkan pipinya

"Lucuukk" batin dokter tersebut

"Sepertinya tuan muda mengalami amnesia ringan, tidak perlu khawatir karena tuan muda masih bisa untuk mengingat memori yang sempat hilang tetapi jangan terlalu dipaksa untuk mengingat karena akan menyebabkan sakit yang teramat, mengerti tuan muda?" Jelas dokter itu panjang lebar

Ari yang dinasehati hanya angguk-angguk saja sembari berfikir "lah? Serangan jantung bisa bikin amnesia ya? Aneh" Bingung ari

"Baiklah kalo gitu saya tinggal dulu, permisi" pamit dokter itu lalu meninggalkan ruang rawat Ari

"Bibi juga permisi dulu den mau beli makanan untuk Aden, sekalian ingin mengabarkan orang rumah bahwa aden dah bangun" pamit bibi juga

Setelah semuanya keluar barulah Ari berfikir ulang, sebenarnya apa yang terjadi

"Tadi kata bibi nama aku bukan Ari Dwi Cahyo tapi Arion putra Adhitama, bukannya itu nama figuran yang mati gegara gak sengaja nabrak Cia ya?" Pikir Ari keras "masa iya aku transmigrasi? Tapi dari suara aja aku tau kalo ini bukan tubuh aku"

"Hufft sepertinya aku harus menerima kenyataan" Ari pun menghela nafas panjang

Ting

Proses
10%...
20%...
60%...
80%...
100%

Proses selesai

"Selamat datang tuan rumah, saya adalah sistem nomor 016 yang akan menemani tuan rumah di dunia novel ini"
Ucap sistem 016 tersebut

"Hah?"

Bersambung....


Maaf ya kalo cerita aku gaje hehe
Aku jadi bimbang mau lanjut atau enggak:(




-1 oktober 2022-

Transmigrasi AriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang