🍁Chapter Ťwö🍁

633 54 2
                                    

Kembali Ke Masa Lalu

Setelah mimpi yang dialami Zhan Sean selama 10 tahun, ia kembali tidur dan berharap hari esok hari mendapat pengampunan dari surga.

Menjelang pagi, Zhan Sean merasa terjaga di sela tidurnya. Tubuhnya serasa di peluk erat dan di raba-raba.

"Hemmmm...." Zhan Sean sambil mengusap matanya dan berusaha menyikap keadaan sekitar.

Hal pertama yang ia lihat adalah wajah perempuan yang tersenyum centil. Tanpa aba-aba Zhan Sean lalu membanting gadis itu.

"Ahhh..." jerit gadis itu ketika tubuhnya di banting dari atas ranjang.

"Ya-yang mulia apa Chen melakukan kesalahan" sambil meringis berusaha bangkit.

Zhan Sean berusaha mengatur napas kerena terselimuti amarah. Tapi tak berselang lama, ia melototi gadis yang barusan ia banting.

"Kau!!!" Tangan yang di gunakan oleh Zhan Sean gemetar ketika ia baru menyadari bahwa gadis barusan adalah salah satu selir yang ada di harem.

Zhan Sean lalu berlari keluar kamar tanpa alas kaki. Sepanjangan koridor harem menuju kamar kekaisaran, jantungnya berdegup semakin kencang. Orang-orang yang menyapanya barusan adalah orang-orang yang ia bantai setelah kematian Qian Yibo.

Sesampai di depan gerbang istana giok kekaisaran, kediaman permaisuri dan kaisar. Deru napas bei tangmoran semakin menjadi. Penjaga gerbang istana yang-yang melihat Zhan Sean menegang di kala melihat wajah kaisar yang merah padam. Mereka hanya berdoa agar kaisar tak melakukan tindakan di luar batas terhadap permaisuri.

Tubuh Zhan Sean semakin gemetar ketika mendekati kamar Qian Yibo. Pembulu darahnya di pompa dengan cepat dan mengirim ke semua penjuru tubuh. Jantungnya berdegup tak karuan. Perasaan yang tak mampu Zhan Sean prediksi.

Pelayan dan kasim yang melihat kedatangan kaisar langsung kaget. Mereka lalu pergi keluar tanpa berani menoleh. Dalam benak mereka bertanya-tanya apa yang dilakukan apa yang dilakukan permaisuri hingga membuat kaisar pergi ke halaman persik tanpa alas kaki dan menggunakan baju tidur tipis.

"Di mana dia?" Tanya Zhan Sean kepada salah satu pelayan.

Pelayan yang di tanya pun gemeteran sambil menjawab "Pe-permaisuri sedang man-di ya-yang mulia"

Zhan Sean lalu berlari menuju kamar mandi. Benar saja Qian Yibo tengah berendam di bak mandi dengan mata tertutup. Wajahnya Nan cantik terlihat damai menikmati hangatnya air.

"Yibo" suara lirih Zhan Sean terdengar serak.

Qian Yibo yang mendengar suara Zhan Sean lalu menoleh. Tapi sebelum Qian Yibo bereaksi banyak, dirinya sudah di peluk erat oleh Zhan Sean.

Mungkin benar, kalau Qian Yibo adalah titik kelemahan dari Zhan Sean. Itu lah yang terlintas di benak Zhan Sean.

Menangis?

Perasaan Qian Yibo menjadi limbung ketika mendapati dirinya di dekap oleh Zhan Sean yang menangis.

"Yang mulia ada apa?" Tanya Qian Yibo sambil mengusap puncak dan kepala Zhan Sean.

Zhan Sean hanya menjawab um dan mempererat pelukan meski dia sudah berhenti menangis.

Qian Yibo merasa kalau tingkah Zhan Sean seperti anak kecil meminta permen.

Qian Yibo memberanikan diri untuk berkata "Sean berhenti menangis nanti akan ku belikan manisan, bagaimana"

Ia tau konsekuensi kalau bicara seperti ini. Tapi tak ada cara lain untuk melepas pelukan Zhan Sean yang semakin erat.

The Evil Emperor Fall In Love || ZhanYiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang