Bab 3

1.5K 103 9
                                    

Happy Reading
️🦋


Fyi sekarang kita panggil Fay dengan Xia ya prend..

Gadis mungil dengan rambut dikepang dua itu tengah duduk di meja makan dengan tenang karena dirinya tengah memakan buah mangga , buah kesukaannya .

Terkadang kepalanya ikut bergoyang karena senang mangga yang ia makan sangat manis tidak ada asam-asamnya . Ya iyalah Xia , orang bapak mu beli langsung dari negara e dengan harga yang cukup mahal..

Tiba-tiba mama duduk di samping tempat duduk Xia . Xia pun menoleh dengan mulut belepotan .

"Sayang abang-abang mu sudah datang ." Ucapnya dengan senyuman .

Mata bulat itu berbinar lalu bertepuk tangan . "Abang ! Yeyy ! Mana ?" Ucap Xia seperti sudah tidak sabar untuk bertemu dengan abangnya .

Mama menggendong Xia dan membawanya ke ruang keluarga tempat dimana kedua putranya berada .

Ruang keluarga

"Mama mana ? Kenapa lama sekali membawa adik ?" Sudah kesekian kalinya putra keduanya menanyakan pertanyaan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama mana ? Kenapa lama sekali membawa adik ?" Sudah kesekian kalinya putra keduanya menanyakan pertanyaan yang sama .

"Tunggulah sebentar Kiel ! Kau ini banyak tanya , entah dari mana kelakuanmu ini berasal ." Ucap sang Papa , Kendrick DeVore .

"Sudah jelas dari papa , kan papa yang buat ." Jawab Kiel dengan santainya .

Papa Ken syok mendengar jawaban dari sang anak . 'astaga ini anakku yang terlalu pintar atau terlalu liar ?'

Hingga sebuah suara menyambut Indra pendengaran mereka .

"Abang !"

Kedua putra DeVore itu langsung melihat kearah datangnya suara . Killian dengan cepat langsung menggendong sang adik .

"Abang merindukanmu ." Ucap bang Killian sambil memeluk tubuh adiknya erat seakan tak mau dipisah .

"Xia uga lindu Abang ." Balas Xia .

Kiel yang kalah cepat dengan sang Abang mendengus kesal dengan bersedekap dada . "Cepat berikan Xia kepadaku ! Kau sudah lama memeluknya !" Ujar Kiel .

"Kau siapa ? Mengaturku seenaknya saja ." Ujar Killian tak mau memberikan sang adik .

"Hei ! Aku ini adikmu ! Dan dia juga adikku ! Kau abangku ! Jadi berbagilah denganku !" Kesal Kiel .

Killian sama sekali tidak mendengarkan ucapan Kiel , dirinya hanya sibuk memandangi wajah menggemaskan sang adik yang sedang memainkan jas sekolahnya .

Mata bulat itu berbinar seperti ingin menginginkan sesuatu . Xia pun mendongak menatap wajah sang Abang . "Abang enapa Abang ake jas ni ?" ( Abang kenapa Abang pakai jas ini ? )

"Karena Abang habis sekolah , Xia sayang . Kau mau memakai jas nya ?" Jawab bang Killian .

Dan benar saja ternyata sang adik ingin memakai jas sekolah miliknya dengan anggukan dan penuh binaran kesenangan itu .

Sebelum Killian melepas jasnya , dirinya mendudukkan Xia di sofa samping sang mama . Setelah selesai melepas jas sekolahnya dirinya dengan telaten dan pelan-pelan memakaikan jasnya ke tubuh mungil sang adik .

"Becarrr cekaliii" wajah ditekuk Xia sudah jelas membuat papa mama dan kedua abangnya tertawa gemas .

"Ya jelas besar dong sayang kan kamu masih kecil humm ." Jelas mama sambil mengusap pipi gembul anak bungsunya .

Saat semuanya tengah asik bercanda tiba-tiba salah satu pelayan datang memberi tau jika-..

TBC!

Jangan lupa
-like
-vote
-komen
-share

Thank youuuuu

JADI BOCIL LAGI !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang