01. Gadis Menarik

1 2 0
                                    

Welcome again to my story!

Ada typo harap dikoreksi.

Bijaklah dalam membaca📘

HAPPY READING

  •   •

                           
 


Suasana di perpustakaan sangat sepi. Hanya ada seorang gadis yang terlihat sibuk dengan buku di hadapannya.

Violetta Kareena Almahira. Sejenak gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling . Sepi dan hening. Itulah yang disukainya. Jauh dari keramaian. Disaat semua orang berbondong-bondong ke kantin atau ketempat lain ketika jam istirahat  yang tentu  ramai, ia lebih memilih perpustakaan sebagai tempat refreshing ternyaman.

Tak memiliki ibu tapi punya seorang papa dan seorang kakek yang begitu menyayangi nya. Kendati begitu, ia tak pernah manja dengan minta ini itu. Ia hidup mandiri.

Violet memang menyenangi kesendirian, namun jauh dari lubuk hati yang paling dalam ia ingin mempunyai teman.

Ia melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya. Beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi. Ia bergegas dan keluar dari perpustakaan.

Ia melihat sekilas ada cowok yang sedang bertengkar, ah lebih tepatnya cowok yang sedang berdiri itu sedang memukuli seseorang yang se-gender dengannya itu tanpa ampun. Ia melewatinya saja lagipula Violet bodo amat dengan orang lain. Namun sebelum itu ia sempat melirik ke arah si cowok yang sedang memukuli lawannya yang dibalas tatap pula oleh si cowok.

Ya, cowok itu Nathan. Siapa yang tak kenal dengan cowok itu. Walau ia tak pernah nimbrung dalam hal-hal yang berbau gosip, tapi di dalam kelasnya hampir setiap hari nama cowok ini disebut.

Violet melirik sekilas cowok itu dan mengalihkan tatapannya kembali menjadi lurus . Namun sebelum itu ia sempat mendengar suara gumaman yang sempat ditangkap indra pendengarannya.

"Gadis yang menarik."

                     
❄️❄️❄️

Pikiran Nathan berkecamuk. Melihat tatapan cewek yang ia lihat di koridor tadi membuat ia misuh -misuh sendiri.

"Arghh, gue kenapa sih?" Monolognya frustasi.

"Tu cewek cantik banget lagi astaga, bikin gue klepek-klepek aja."

Ia masih membayangkan manik mata hitam milik si cewek tadi. Begitu indah. Membuat ia tidak berhenti memikirkannya.

"Dari matanya aja gue suka."

" Cieeee.. Nathan jatuh cinta nih ye," goda
Miki yang sukses membuat Nathan tersentak.

"Omo jinjja yo? Yang bener lo Nat?" Tanya Yuto si cowok mata sipit blasteran Jepang itu ikut menimpali. Tak lupa dengan sedikit bumbu dramatis.

"Wihh bisa jadi trending topik nih," celetuk Bimo yang sudah siap dengan ponsel di tangannya. Jangan heran, ia adalah pemilik  akun gosip ( lambe turah) di sekolah. 'Gosip is my life' begitulah prinsipnya.

"Berisik amat lo pada," dengus Nathan kesal saat teman-teman laknatnya begitu cerewet.

"Ya santai kali, Nat. Kita kan cuma penasaran. Kalau lo jatuh cinta itu berarti adalah sebuah perubahan yang mengejutkan." Andri menepuk-nepuk bahu Nathan.

"Soktoi?" Nathan bersedekap dada dengan raut datar.

"Bos, tadi lo abis berantem ama siapa?" Tanya Miki.

"Ken."

"Itu bocah emang suka banget ya nyari masalah," ujar Miki menahan geram mengingat Ken tak habis-habisnya mencari masalah dengan mereka.

Arga yang tadinya kalem sambil baca buku, sesaat pandangannya teralih menatap manik mata elang Nathan. Ya, feelingnya mengatakan cowok itu sedang jatuh cinta.

"Nat! Kapan-kapan kenalin calonnya yah,"
goda Yuto menoel pelan lengan Nathan.

"Jijik gue njirr. Ga usah nyolek-nyolek gue," sarkas Nathan bergidik.

"Lo belok, To? Lo gay? Kalau doyan cowok pilih-pilih juga dong To. Jangan temen sendiri lo embat," pekik Miki terdengar alay.

Yuto menabok mulut Miki yang super lemes itu.

"Enak aja. Gue cowok tulen. Masih doyan cewek lah gue, enak aja ngatain gue belok," tampik Yuto tak terima.

"Sakit bego. Demen banget lo dah nabok bibir gue," gerutu Miki seraya mengusap bibirnya yang dianggap seksoy itu.

"Makanya lain kali tu mulut di ajak nge gyms kek kali-kali. Biar ga lemes," ujar Yuto ketus.

"Tunggu ayang Caca siap dulu. Ntar kalau dia udah ready ya tinggal gas," lontar Miki dengan watados nya.

"Nge klaim doang. Jadian kagak," cibir Bimo dengan nada menyindir.

"Diem lo bimoli. Sok-sokan ngatain gue padahal lo juga gamon tu sama Sintia," balas Miki dengan mata yang memicing.

"Kalau sama bebeb Sintya kan beda story," Bimo cengengesan.

"Akhiri setia mu dan mari buka peternakan buaya bersamaku," Ujar Andri dengan nada songong.

"OGAH !" Bimo dan Miki menyahut kompak.

"Wah wah wah. Kok bisa kompak gitu. Atau jangan-jangan kalian jodoh," Andri meledek.

"Gue jadiin ayam penyet ya lo," ancam Bimo dengan gurat kesal.

"Coba aja kalau berani." Andri bangkit. Mendekat ke Bimo.

Oh no! Bimo lupa kalau Andri bukan tandingan nya.

"Heheh ampun bang jago." Bimo cengengesan. Itulah yang bisa dilakukan Bimo karena takut.

Nathan masih larut dalam pikirannya. Tak menggubris pembicaraan teman-temannya yang unfaedah itu.

"Gue bakalan cari tau tentang tu cewek".

_____________

 

Mon maap ya part nya pendek gini😄
Maklum lagi mager buat ngetik.

THE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang