Bab 1 <Awal dari segalanya>

2.5K 7 0
                                    

"Ayo Athar semangat!" teriak siswi-siswi penggemar Athar saat Athar sedang di lapangan basket untuk memenangkan pertandingan.

"Yee masuk!" sorak Athar, dia gembira karna dia menyusul ketertinggalan nya itu.

Saat istirahat, Athar menuju ke arah Bimo dan juga Vero. Dia mengambil minumnya, dia menatap sengit ke arah Keenan lawannya. Karna jiga salah satunya kalah maka ia harus menuruti perintah dari yang menang. Athar sudah berpikir jika ia menang ia akan menjadikan Keenan sebagai babu.

Athar dan Keenan adalah OSIS di SMA Mega Pelita tapi hubungan keduanya kurang baik, bisa di bilang setiap wanita yang disukai oleh Keenan akan lebih memilih Athar, maka dari itu Keenan berjanji akan membuat Athar di benci dan di permalukan!

"Semangat lu harus menang!" teriak Vero, Athar mengangguk lalu berlari ke lapangan.

Pertandingan dimulai kembali, bahkan Athar hampir menyusul skor. Keenan menatap Athar kesal, bagaimana pun dia harus menang.

3 adalah skor tim Athar dan 4 Adalah skor tim Keenan. Saat akan memasukan bola, Keenan dengan sengaja pura-pura terpeleset hingga tubuhnya menarik tubuh Athar hingga jatuh.

"Athar!" teriak ciwi-ciwi histeris. Mereka langsung berlari agar dekat dengan Athar.

"Pertandingan selesai, tim yang menang adalah tim ... Keenan!"

Athar menatap Keenan tak suka, bisa-bisanya dia kalah. Jika saja tadi dia tak jatuh pasti Keenan tak akan menang. Tapi sudah lah.

"Athar, sakit gak?" tanya siswi-siswi pada Athar, Athar berjalan melewati mereka. Dibantu oleh Bimo dan juga Vero.

"Athar ... Lo masih inget kan? Siapapun yang kalah harus nurutin perintah yang menang?" Athar mengangguk sebagai jawaban, dia menatap wajah Keenan benci.

"Lo kalah! Jadi ... Lo harus nerima tantangan gua!" ujar Keenan menatap wajah Athar.

"Apa tantangannya?" tanya Athar malas.

"Lo liat cewe itu?" Keenan menunjuk salah satu siswi disana, Athar mengangguk.

"Ya gua liat kenapa?"

"Lo harus buat keper*w*nan cewe itu jadi milik lu!" tantang Keenan.

Athar mengerutkan keningnya, "Maksud lu gimana?"

"Lo harus ngelakuin hubungan suami-istri paham kan?"

Athar berbalik arah menatap gadis yang di tunjuk Keenan, "Gimana?" tanya Keenan pada Athar.

"Jangan Athar! Jangan!" ujar Bimo pada Athar.

"Kalo gua nolak gimana?" tanya Athar, jujur dirinya merasa tak yakin.

"Lo harus beliin mobil impian gua!"

"Gimana?" tanya Keenan lagi.

"Oke! Gua bakal nerima tantangan buat ngambil keper*w*nan cewek itu!" yakin Athar, Vero melotot.

"Anj*ng lo! Kalo cewek itu hamil gimana?" tanya Vero, Athar menatap ke arah Keenan dirinya merasa tak yakin kembali.

Keenan maju ke arah Athar lalu berbisik "Lo lakuin itu pelan-pelan tapi nikmat. Maka dia gak akan hamil!" hasut Keenan.

"Oke diel!"

Athar berjalan menuju cewek yang di tunjuk Keenan tadi, siswi-siswi berteriak histeris saat cowok idaman itu mendekati seorang cewek.

"Hai!" sapa Athar, gadis itu berbalik.

"Ha--hai kak Athar," gugup gadis itu, gimana gak gugup? Athar adalah OSIS sekaligus juga kapten basket di sini. Udah gitu ganteng kurang apalagi coba?

"Lo ... Kiara kan?" tanya Athar, soalnya Athar kurang hapal nama-nama murid disini.

"I--iya hehe ... " kekeh Kiara menghilangkan canggung.

Kiara Floriencia seorang gadis yang masuk SMA ini karna jalur beasiswa karna kepintaran dirinya. Gantik! Manis! Hanya saja orang-orang iri denga kepintaran gadis itu.

"Lo ultah kapan?" tanya Athar pada Kiara, Kiara menatap Athar.

"Hari ini kak," Athar mengangguk.

"Nanti malem lu ada kegiatan gak?" tanya Athar lagi, Kiara berpikir lalu menggeleng.

"Baguslah, gimana nanti malem gua ajak lu pergi? Mau gua kasih hadiah." ujar Athar. Kiara menatap Athar tak percaya.

"Kaka ngajak aku?" tanya Kiara masih tak percaya.

"Ya iya lah, gimana?" tanya Athar, Kiara mengangguk dengan senang hati.

"Bagus, nanti malem gua jemput lu ya. Ouh ita siniin hape lu biar diamasukin kontak gua, jadi nanti malem tinggal gua jemput!" Kiara memberikan handphone nya dengan wajah merah padam, Athar terkekeh.

"Ni, nanti malem dandan yang cantik ya! Jangan malu-maluin oke? Cantik?" ujar Athar, Kiara mengangguk paham sambil tersenyum.

"Ahg, ini mimpi bukan sih?" guman Kiara, dia masih tidak percaya diajak obrol dengan Athar.

Malam ini, dirumah Kiara dia sudah siap dengan dres mini yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.  Di SMA Kiara tak pernah memakai baju yang seperti ini karena dia kurang menyukai baju terbuka. Jadi dia membeli rok dan baju yang sedikit besar di tubuhnya.

"Oke selesai!"

Kiara turun ke bawah, dia melihat Athar yang sudah ada di halaman rumah nya. Athar sebenarnya masih belum yakin untuk melakukan hal gila ini. Tapi dia tak ingin di ejek oleh Keenan.

Pandangan Athar beralih pada Kiara, di SMA Kiara selalu mengikat rambutnya dan kacamata bulat tapi kali ini Kiara berbeda. Sungguh!

"Cantik," batin Athar.

"Ayo naik!" ajak Athar, Kiara naik ke motor Athar.

Athar memajukan motornya di atas rata-rata, karna Kiara menggunakan baju yang minim sekali. Hingga lekuk tubuhnya terlihat.

Athar berhenti di apartemen miliknya, Kiara menatap Athar "Kok kita ke apartemen?" tanya Kiara bingung.

"Hadiah nya ada dikamar gua, jangan banyak tanya. Nanti bukan kejutan dong," ujar Athar. Kiara mengangguk.

Keduanya sampai di kamar 213 Athar masuk terlebih dahulu lalu di ikuti oleh Kiara, kamarnya megah dan juga luas sekali. Kasur putih dan hiasan yang memanjakan mata.

"Lu ke kamar mandi dulu gih, muka lu pucet!" ujar Athar berbohong, sebenarnya Atha hanya akan menaruh handphone nya di suatu tempat agar ya Keenan bisa percaya jika dia dan Kiara memang melakukannya.

Kiara hanya mengangguk, dia lalu masuk ke dalam kamar mandi. 10 menit Kiara keluar dari kamar mandi, Athar menatap gadis itu.

Athar berjalan ke arah pintu kamar lalu mengunci nya, Kiara yang melihat itu langsung jadi panik.

"Ke--kenapa di ku--kunci? Bu--buka aja ya?" pinta Kiara mulai ketakutan, Athar berjalan menuju Kiara. Dia menarik Kiara lalu mel*m*t b*bir Kiara kasar.

Kiara memberontak tapi tenaganya tak cukup kuat untuk mengalahkan Athar. Athar turun ke bawah lalu berhenti di leher mulus Kiara, dia menc*umi leher Kiara hingga memerah.

"Gak Athar, aku gak mau hadiah inihhh!" tangis Kiara.

Athar membantingkan tubuh Kiara ke kasur, Kiara bersudut di pinggir kasur.

"Jangan takut, asalkan kamu tenang!" ujar Athar, Kiara menggeleng lalu menangis.

"Hisk Athar, lepasin!" tangis Kiara.

Athar mencoba merobek dres yang di pakai oleh Kiara dan ...

Srek!

Baju yang Kiara pakai terlepas, hingga t*b*h nya bug*l.

"Gila, t*b*h nya bagus banget! Pantes aja dia selalu pakai baju yang nutupin tubuhnya ternyata dia punya berlian!"

"Athar jangannn!!!"

Athar My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang