Bel pulang sekolah sudah berbunyi, tandanya siswa dan siswi sudah di perbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Kiara mengambil tas nya lalu pergi ke parkiran. Menunggu angkot.
Kiara menatap teman-temannya yang sudah pulang duluan, dirinya masih setia duduk di dekat gerbang sekolahnya. Kiara mengambil handphone nya.
"Udah sore," guman Kiara sambil menatap handphone nya.
Tak lama kemudian angkot sampai, Kiara menyimpan kembali handphone nya lalu masuk ke dalam angkot. Saat di dalam angkot Kiara hanya bisa berdiri karna tempat duduk semuanya sudah terisi. Apa lagi yang di angkot ini kebanyakan bukan dari SMA yang sama dengan Kiara.
Kiara ditatap oleh beberapa orang yang ada di angkot, membuat Kiara terasa risih.
"Lo duduk di sini," ujar seorang pria pada Kiara.
"Kamu ngomong ke aku?" tanya Kiara, orang itu mengangguk.
"Ma--makasih," Kiara duduk di bangku yang orang tadi tunjuk.
Sementara di sisi lain, Athar sedang diceramahi oleh ayah nya habis-habisan. Tidak hanya di ceramahi saja bahkan tak sekali dua kali ayah nya menampar Athar.
"Kamu ini anak gak berguna!" bentak ayah Athar.
"Lagian kan saya udah bilang gak usah ngurusin hidup saya! Hidup anda saja belum tentu benar!" ketus Athar, melirik ayahnya tajam.
"Kamu harus bisa nerima Viola Athar! Dia adek kamu juga!" bentak ayah Athar kesal, dia melayangkan kembali tamparan kepada Athar.
"Viola itu cuman adek tiri saya! Hasil dari perselingkuhan anda dan wanita murahan itu!" bentak Athar sambil menunjuk ke arah Eliza ibu dari Viola.
"Kakak gak boleh gitu dong! Kakak juga harus anggap aku!" bentak Viola tak terima.
"Dengerin saya Viola! Saya gak akan anggap kamu adek saya paham?"
Plak!
Ayahnya kembali menampar Athar, Athar meringis pelan. Darah segar keluar dari hidungnya.
"Apa-apaan anda ini!" bentak Athar, dia menatap ayahnya benci.
"Cukup Athar! Aku ini ayah kamu! Jangan jadi anak durhaka kamu!"
"Seorang pria yang tidak cukup dengan satu wanita? Dan juga anda telah menyembunyikan bahwa anak sudah mempunyai lagi anak? Belasan tahun anda menyembunyikan anak ini!"
"Beruntung Bunda lagi nggak di rumah, kalo dia di rumah pasti dia sedih karna orang yang ia percaya selama ini telah menyembunyikan hubungan terlarang dengan wanita lain,"
Ayah Athar mengepal tangannya kuat. Dia serasa di permalukan oleh anaknya sendiri.
"Udah Mas, mending kita pergi lagi. Aku capek!" ujar Ibu dari Viola.
Akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan rumah. Athar meremas dadanya yang terasa sesak. Bisa-bisanya ayahnya berselingkuh bahkan sudah memiliki anak. Yang Athar liat juga, umur Viola seperti tak jauh dari dirinya.
"Agh! Si*lan!" Athar menjambak rambutnya kuat.
****
"Bang udah nyampe," teriak Kiara. Dia turun dari angkot dan membayar nya. Tapi yang Kiara aneh orang yang tadi menawarkan tempat duduk itu ikutan turun.
"Kamu kok ikut turun?" tanya Kiara pada orang tersebut.
"Rumah gua disini," jawab orang itu. Kiara terkejut.
"Kok aku gak pernah liat kamu?" tanya Kiara, orang itu melirik Kiara.
"Biasanya gua bawa mobil, cuman mobil gua lagi di bengkel!" ujar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athar My Husband
Teen Fiction"Lo kalah! jadi ... Lo harus terima tantangan gua!" ujar Keenan menatap wajah Athar. "apa tantangannya?" Tanya Athar malas. "Lo harus buat keper*w*nan cewe itu jadi milik lu," tantang Keenan. Athar mengerutkan keningnya, "Maksud lu gimana?" "Lo haru...