0.8 : meet again with my brother.

1.1K 71 2
                                    

Jeno menghela nafas lelah, matanya menatap sayu sebuah pigura yg menggambarkan sosok yang sangat dicintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menghela nafas lelah, matanya menatap sayu sebuah pigura yg menggambarkan sosok yang sangat dicintainya.

"kau dimana sayang? apa kau tidak merindukan ku? aku yakin kau masih ada di sini," Tanpa sadar mata elang itu menitikkan liquid bening.

"Maaf, maaf karna dulu aku sudah menyakiti mu terlalu banyak, maaf. "

Jeno terisak di meja kerjanya.

Tok tok

Jeno langsung menghapus kasar air matanya dan mengatur suara nya yg serak karena menangis.

"Masuk."

Ceklek

"Permisi sajangnim, " ryujin masuk dengan sebuah berkas di tangannya, sekretaris Jeno itu mendekat ke meja atasannya.

"Ini berkas yang harus di tanda tangani sajangnim, ah ya 1 jam lagi akan ada rapat kerja sama dengan perusahaan J'A corp, 30 menit lagi kita akan pergi keperusahaan itu sajangnim " Ryujin menaruh berkas itu di meja Jeno.

Jeno berdehem paham. "ya. Siapkan saja berkas apa saja yang akan di bawa, " Ryujin mengangguk tanda mengerti

Tapi beberapa detik kemudian alis gadis itu menukik bingung "sajangnim, kenapa wajah sajangnim terlihat sembab? sajangnim habis menangis?"

Tangan Jeno yang tadinya bergerak menandatangi berkas, terhenti.

Ia memandang sekretaris nya itu datar "apa perlu kau menanyakan itu sekretaris shin?" tanyanya dingin.

ryujin tergagap "ah-anu, berkasnya sudah ditanda tangan kan sajangnim? saya bawa ke devisi arsip ya sajangnim, permisi" ryujin terburu-buru membereskan berkas hasil tanda tangan Jeno dan keluar dari ruangan sang atasan dengan jantung yang berdegup kencang karena ketakutan.

Jeno menghela nafas lelah melihat tingkah sekretaris nya itu.




Kini Jeno dan sekretaris nya sudah sampai di depan perusahaan J'A corp.

Keduanya berjalan dengan wibawa dengan Jeno yang berjalan didepan dan ryujin yang mengikuti di belakang. Tatapan memuja dan kagum mengarah ke keduanya terutama kepada Jeno, visual dari presdir perusahaan J&J corp yang bak dewa Yunani itu membuat para karyawan wanita maupun lelaki submissive terpesona dan menjerit senang, tapi sayang Jeno dengan wajah datar dan tatapan mata tajamnya hanya menganggap semua itu angin lalu.

Kini kedua nya sudah sampai di lobby kantor.

Seorang wanita dengan setelan kerja rapi berjalan menghampiri Jeno dan sekretaris nya. "Presdir Lee, anda sudah datang, saya Hwang yeji, sekretaris utama presdir na, mari saya antar ke ruang rapat, presdir Lee, " Ujarnya sembari tersenyum tipis.

Jeno hanya mengangguk lalu mengikuti sekretaris itu.




Ceklek

Pintu ruang rapat dibuka perlahan, yeji mempersilahkan Jeno dan sekretaris nya itu masuk lebih dulu. sudah ada beberapa kolega bisnis dari berbagai perusahaan besar tengah duduk di meja rapat tersebut.

With You || Nomin[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang