0.9 : titik terang.

1.1K 77 12
                                    

Jeno duduk di tepi kasur dengan pikiran menerawang ke langit langit kamar miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno duduk di tepi kasur dengan pikiran menerawang ke langit langit kamar miliknya.

"Jabatan presdir itu adalah adik kesayangan ku. "

Satu kalimat itu terus terngiang-ngiang di pikiran Jeno. Jari kekar nya memutar mutar pena.

"Presdir Na. "

"Adik kesayanganku. "

Tunggu.....

takk

Pena di genggaman Jeno jatuh ke lantai. Matanya membulat sempurna saat sekelebat pemikiran mengenai seseorang terlintas di otaknya.

Presdir Na. adik kesayangan doyoung.... Presdir itu bermarga Na, marga itu sama seperti marga jaemin. Suami manisnya. Dan adik kesayangan.... Bukan kah Doyoung memang menganggap jaemin adik kesayangan nya? Lebih dari Jeno? Bisa jadi presdir na itu adalah.... Suaminya..?

Jantung Jeno berdetak 2x lebih cepat, rasa bahagia menjalar disekujur tubuh nya saat mengetahui sebuah informasi dari pemikiran nya sendiri. Pemikiran yang tidak mungkin bukankah bisa menjadi mungkin?

Tangan nya dengan cepat menggapai ponsel berlogo apel digigit yang terletak di laci samping tempat tidur, mencari kontak seseorang dan menghubungi nya.

Calling Mork....

Beberapa menit kemudian suara seseorang dari seberang telpon menyaut.

"Halo jen? ada apa? tumben sekali kau menelponku?"

"Mark tolong cari seluruh biodata mengenai Presdir Na dari perusahaan J'A corp. Aku ingin seluruh nya dikirim malam ini, sekarang juga." Jeno berujar tiba-tiba dan cepat

"Un---"

" Lakukan saja perintahku, jangan banyak bertanya! " Jeno membentak.

"Ck! ya, kau tunggu saja, " Suara dari seberang telpon terdengar kesal. Jeno yang mendengarnya hanya bodo amat.

"Hmmm."

Tuuttt tuutttt

"Aku yakin itu kau Na, aku yakin. Aku akan membawa mu pulang sayang, aku akan membawa mu kepelukan ku kembali, " Air mata mengalir di pipi yang terlihat menirus dengan rahang tegasnya.

Jeno bertekad akan membawa jaemin kembali kepelukannya, memperbaiki semua nya dan menjalani kehidupan berdua.






08:00 Pagi

Pagi hari yang cerah, kini seorang ayah dengan anak di samping kiri dan kanan nya terlihat berjalan beriringan di trotoar jalan.

Kini ketiganya tengah berjalan menuju sebuah supermarket didekat sana dengan sesekali bercanda apa lagi dengan si kecil yang terlihat aktif berlari membuat sang ayah harus was was memperhatikan.

With You || Nomin[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang