Cookies

179 2 0
                                    

Setelah pertmuan yang tidak di sengaja, Gladys dan Sean semakin dekat dan semakin akrab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah pertmuan yang tidak di sengaja, Gladys dan Sean semakin dekat dan semakin akrab.

Sean semakin rajin berkunjung ke rumah Gladys saat sepulang sekolah. Saat ini mereka sama-sama duduk di bangku kelas 11 SMA.

Mereka berdua tengah asik berkutat di dapur. Namun tidak dengan Sean. Sean, asik duduk di kursi meja makan sambil memakan sebungkus eskrim milik Gladys yang dia ambil dari lemari es.

"Sean!"teriak Gladys,"eskrim gue kenapa lo makan." Gladys merengek.

"Minta Dikit." Ujar Sean.

Gladys bedcak pinggang, "dikit darimana?! itu sisa setengah lagi, Sean"

"Pelit banget" Sean menyolot, "nih-nih gue balikin lagi" ucap Sean sambil menyodorkan sepotong eskrim yang hanya tersisa setengah lagi.

"Najis! gue gak mau makan bekas dari mulut lo!" ceplos Gladys.

"Yaudah kalo ga mau" ledek Sean, dan menarik eskirm nya lagi.

Gladys merebut eskrim dari tangan Sean. "Ih! ngeselin. Yaudah, sini"

"Bau jigong." Gladys melirik sinis.

Sean mendelik, "bau jigong juga, tetep lo makan, Dys"

"Terpaksa!" Gladys menjawab penuh dengan penekanan.

"Padahal tinggal beli lagi" ceplos Sean.

Amarah Gladys sedikit meluap-luap ketika dengan enteng nya Sean menyuhnya kembali membeli lagi "heh!" bentaknya, "gue beli ini eskrim kudu rebutan dulu  ya sama emak-emak" Gladys berkata nyolot. "Butuh perjuangan!"

"Lebay" Sean menimpal.

Tak terima di kata 'lebay', Gladys melempar satu centong ke arah Sean dan mengenai tepat sasaran.

𓂃◞ 𓂃 ◞ 𓂃◞ 𓂃◞ 𓂃◞ 𓂃◞ 𓂃◞ 𓂃

Hari sudah menjelang sore. Saat ini Sean tengah bersantai di ruang tv sambil menonton film kartun kesukaannya. Kondisi rumah saat ini sepi dan hanya ada Bi Sumi. Kedua orang tua Gladys sedang pergi entah pergi kemana setelah beberapa hari lalu mereka kembali bertengkar.

"Dys" panggil Sean.

Gladys melirik, "apa?"

"Jadi pacar gue yuk" ajak Sean tiba-tiba yang membuat Gladys sedikit terkejut.

Gladys mengeleng "Stress"

Sean membung nafas."Gue serius, Dys" Sean memberi penekanan, "gue suka sama lo, gu sayang sama lo. Jadi, ayo pacaran sama gue."

Gladys sedikit menyerongkan badan agar bisa menghadap ke arah Sean, "terus, gue bakal percaya gitu sama apa yang baru aja lo omongin?"

S E M P U R N A | minovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang