perjanjian

2 0 0
                                    

Clara menatap layar ponsel nya, Megan memperingati Clara agar datang tepat waktu besok.

"Kenapa harus mengurusi hidup Idol? Hidup ku saja tidak di urusi oleh mereka!" Clara menyandarkan kepala nya di kepala ranjang.

Setelah pergi menemui Megan tadi pagi, Clara segera pergi ke rumah untuk membantu orang tuanya menjual bunga. Karena sekarang adalah musim kemarau, bunga di kebun belakang nya banyak yang mati.

Setelah bunga-bunga itu mati, dan tanah menjadi kering. Otomatis keluarga nya tidak bisa menjualkan bunga, dan entah darimana mereka akan mendapatkan uang untuk membayar hutang nanti, jika Clara tak mengambil pekerjaan ini.

Mata Clara mulai terpejam. namun disaat dia memasuki alam mimpi nya, di luar rumah terdengar suara ribut seseorang. Terpaksa Clara harus membuka lagi mata nya.

"Kau selalu bilang nanti, namun sampai sekarang kalian belum membayar hutang nya!"

Clara pergi ke luar rumah, di sana sudah ada dua orang pria dengan tubuh kekar nya. Clara menatap ayah nya yang terus memohon agar mereka menunggu.

"Seminggu lagi akan ku bayar!" Ucap Clara, menghampiri dua Rentenir itu.

"Hey, sudah dua tahun kalian bilang begitu!" Salah satu pria itu mencengkram kerahasiaan baju Clara.

"Sungguh, satu minggu lagi akan ku bayar! Karena besok aku sudah memiliki pekerjaan." Clara mencoba melepaskan cengkraman nya.

"Ku datangi nanti! Jika kau berbohong, bersiap lah angkat kaki dari rumah ini!" Pria itu menghempaskan tubuh Clara ke tanah.

Clara akhirnya bernapas lega, setelah melihat dua orang itu pergi dari rumah.

"Itu baru satu orang yang menagih, Clara. Besok, entah berapa orang lagi yang akan datang ke rumah." Andrew membantu anak nya untuk bangun.

Clara menang kedua orang tuanya secara bergantian, "pada berapa orang kalian meminjam uang?"

"Semuanya ada tujuh orang, kami baru melunasi yang dua. Sisanya belum sama sekali," Jelas Jihyo.

"Uang yang kalian pinjam itu untuk membiayai pendidikan Dion, bukan? Dan sekarang aku yang harus menanggung nya!" Clara masuk ke dalam, meninggalkan kedua orang tuanya.

Clara membaringkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit kamar yang hampa. Clara sengaja membuka jendela kamarnya, dia ingin merasakan angin malam kali ini.

Baru saja Clara tertidur, Lagi-lagi ada orang yang datang ke rumah nya. Sudah pasti itu Rentenir, mereka terus mengancam rumah dan keluarga nya.

"Sialan, kapan aku tidur?! Besok aku harus bangun lebih pagi!" Clara menutupi wajahnya menggunakan bantal, berusaha tidur dengan suara keributan di luar rumah.

..... 

Matahari sudah menampakkan sinar nya. Clara yang tak tidur sejak malam, kini termenung.

"Aku tak tidur..." Tatapan Clara kosong.

Keributan semalam benar-benar membuat Clara tak bisa tidur. Bagaimana tidak? Yang satu baru pergi, beberapa saat pasti ada yang datang lagi.

"BANGUNLAH! LIHAT JAM BERAPA SEKARANG?" Teriak Jihyo, dari luar kamar.

Clara menatap jam yang menempel di dinding. Dia terkejut, saat melihat waktu menunjuk pukul 08:20. Benar-benar sudah tak ada waktu lagi.

Clara mencuci mukanya, lalu segera mengenakan pakaian formal. Clara menghias wajahnya cukup tebal, agar mata pandai nya bisa tersamarkan. Butuh waktu 20 menit bagi Clara, untuk menyiapkan diri.

Secretary Or ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang