Thorn Leafy Argantha. Seorang remaja kelas 1 SMA memiliki sahabat yang bernama Solar Light Herlangga.
Bagi Thorn, Solar adalah sahabat pertama nya saat awal masuk sekolah SMA. Sejak kecil Thorn tidak memiliki teman. Mungkin karna sifat kekanak kanakan Thorn? Karna Thorn adalah anak yang memiliki sifat yang sangat kekanak kanakan.
Thorn sangat senang bisa berteman dan bersahabat dengan Solar. Karna Solar adalah anak yang sangat pintar dan juga mudah bergaul kepada siapa saja.
---------------------------
"Solar! Besok hari minggu, bagaimana kalau kita pergi ke pantai?" Usul Thorn.
"Baiklah. Boleh juga." Jawab Solar tanpa ada niat untuk menjawab nya.
Entahlah kenapa sifat Solar akhir akhir ini berubah menjadi anak yang sidikit pendiam dan juga sedikit cuek kepada Thorn.
Yang biasa nya Solar selalu bangga kepada diri nya karna mendapatkan followers baru, akhir akhir ini Solar berubah menjadi anak yang agak pendiam. Solar juga jarang bermain dengan handphone nya. Membuat Thorn terheran dengan sifat sahabat nya yang sedikit berubah itu.
"Besok kita pergi bersama keluarga ku." Ucap Thorn lagi.
"Hmm..." Jawab Solar singkat yang masih sibuk dengan buku nya walaupun ini sudah waktu nya pulang sekolah.
"Thorn! Ayo kita pulang!" Teriak seorang remaja lebih tua 2 tahun dari Thorn dari luar kelas nya Thorn.
"Baik kak! Solar. Thorn pulang dulu ya? Sampai jumpa. Jangan lupa besok kau kumpullah di rumah ku untuk pergi ke pantai." Ujar Thorn sembari berlari menuju kakak nya yang hanya di jawab 'hm' oleh sang lawan bicara.
"Ayo kak, kita pulang. Thorn mau bermain sama Cattus(nama kucing nya Thorn)." Ucap Thorn yang di rangkul kakak nya sembari berjalan menuju rumah.
"Baiklah. Ayo kita pulang. Kakak juga mau mengerjakan tugas agar kakak bisa lulus nanti." Sahut sang kakak.
"Semoga kakak nanti bisa lulus dengan nilai yang sempurna!" Ucap Thorn dengan senyuman polos nya semangat.
Tangan sang kakak yang satu nya mengacak acak rambut adik nya dengan gemas sembari berkata "Terima kasih adik ku. Dan semoga kau juga bisa naik kelas dengan nilai yang sempurna."
Kini tinggal Solar yang masih berada di dalam kelas sendirian dengan keadaan hening karna sudah tidak ada satu pun orang yang ada di dalam kelas.
Yang Solar dengar hanya lah suara murid yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Solar memandangi langit siang menjelang sore melalui jendela sejenak. Terdengar helaan nafas dari sang remaja berkacamata visor ini menyembunyikan manik silver nya yang memantulkan warna langit siang menjelang sore itu.
"Apakah aku harus memutuskan persahabatan ku dengan Thorn? Aku merasa bersalah karna aku sudah memanfaatkan nya untuk selalu memberikan jawaban dari soal tugas seni budaya dan juga biologi." Gumam Solar kepada diri nya sendiri.
"Tapi aku juga muak dengan sifat nya yang kekanak kanakan dan juga polos itu. Setiap kali aku berbincang dengan teman ku dan ia mendengar nya, dia pasti akan bertanya semua yang kata yang seharus nya dia sudah mengerti sampai aku lelah harus menjawab nya terus. Tapi, disisi lain aku juga kasihan kepada nya karna dia tidak memiliki teman sama sekali." Ujar nya tanpa di dengar oleh siapa pun.
Solar pun memasukkan buku nya ke dalam tas dan berjalan pulang menuju rumah.
-------------------------------
"Selamat pagi Solar!! Kau sudah datang! Mari masuk dulu. Ayah, Bunda, dan kakak ku sedang bersiap siap." Ujar Thorn yang mempersilahkan Solar masuk ke dalam rumah nya yang di turuti Solar.
KAMU SEDANG MEMBACA
One shoot Boboiboy
Storie breviIni adalah cerita author yang lain. Tolong beri pendapat kalian ya??^^ Selamat membaca