=7=

1 2 0
                                        

                       Haloooooooo
           Maaf ya guys baru up lagi..
                 

                     Happy Reading

Beberapa bulan kemudian...

Setelah kejadian waktu itu berlalu, dan Ryan telah di perbolehkan pulang kerumah. Dan ia pun bersama teman-temannya mengikuti ujian akhir. Kemudian sekolah mengadakan acara perpisahan untuk semua angkatan kelas 12, termasuk Ryan dan yg lainnya.

Kini semua itu telah berlalu, tinggal melanjutkan untuk kuliah. Dan hal itu yg membuat Ryan kini harus benar-benar membuat kuat hatinya untuk jauh dari zasy.

Malam ini, ia mengajak zasy untuk keluar. Dia ingin memberitahu zasy bahwa besok lusa ia akan pergi untuk menempuh pendidikan di jogja.

"Kita mau ngapain ke pantai malam-malam gini kak?" Tanya zasy. Bukanya menjawab,Ryan malah memeluk zasy dari belakang,dan ia menopangkan dagunya di bahu zasy. Karena kaget,  zasy berusaha merileks kan nya dan memegang tangan Ryan yg memeluk dirinya.

"Yang,aku besok lusa berangkat" ucap Ryan. Bagai di terjang ombak pantai, zasy mematung berusaha menerima terjangan ombak tersebut. Ia pun berbicara..

"Eum, yaudah. Kamu berangkatnya jam berapa?" Tanya zasy, meski lidahnya terasa kelu untuk bertanya.

"Berangkat pukul 07.00, karena jadwal pemberangkatan yg aku pilih itu awal"

"Okey, nanti aku anter"

"Makasih sayang"

"Iya"

Merekapun menikmati momen berdua malam ini di pantai. Meski dengan perasaan masing-masing yg sama. Perasaan takut, sedih dan gundah yg mereka berdua rasakan.

Setelah terasa udah lumayan lama mereka berada di pantai, merekapun memutuskan untuk pulang karena takut terlalu larut malam.

Di rumah zasy

Kini mereka telah berada di kediaman rumah zasy,terlihat sepi karena sekarang udah larut malam.

"Yaudah kamu masuk, terus tidur ya" titah Ryan

"Iya, mau pulang atau mau nginep?"

"Eum...aku pulang deh, kasian mamah sama papah kamu nanti ke ganggu"

"Ha? Keganggu karena apa?" Tanya zasy yg terdengar ambigu di telinga Ryan.

"Kamu jangan berfikir kemana-mana dulu. Maksud aku itu ke ganggu karena kehadiran aku apalagi kalo mereka liat aku pagi-pagi lagi terbaring di sofa, pasti mereka kaget" jelas Ryan

"Emang nya aku bakal biarin kamu tidur di sofa nanti?"

"Terus? Oww kamu mau tidur sama aku hmm?" Goda Ryan

"Ih apaan sih, ya ngga lah. Aku bakal suruh kamu tidur di kamar tamu"

"Hahaha...iya sayang iya"

"Yaudah aku masuk ya" pamit zasy. Namun, saat hendak melangkahkan kakinya menuju pintu utama, tangannya di tarik oleh Ryan sehingga kini posisi mereka berpelukan.

"Jangan terlalu banyak pikiran, aku gak mau sampai kamu sakit karena mikirin kepergian aku ke Jogja" ucap Ryan tepat di telinga zasy.

Tanpa sepengetahuannya, zasy telah menetes kan air mata di dalam pelukannya. Namun, Ryan tau karena baju nya kini telah basah oleh air mata zasy, ia pun melepaskan pelukannya dan menyeka air mata kekasihnya itu tidak lupa iya memberi kecupan di kedua mata zasy.

"Don't cry baby, I promise I'll be back soon" ujar Ryan

"Promise?" Tanya zasy

"promise!"  Yakin Ryan.
Dan Ryan pun pergi meninggalkan kediaman zasy untuk segera pulang kerumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RYA'ZA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang