00

214 16 0
                                    


Ameno [Name], merupakan siswi kelas 11 di SMK Harapan Bangsa tiba-tiba saja ia diberitahukan oleh walikelasnya bahwa ia akan dipindahkan sekolah di jepang oleh seseorang yang mengaku sebagai keluarga jauhnya, [Name] yang terkejut mendengar hal itu lantas berjalan menuju ruangan kepala sekolahnya untuk bertanya langsung.

Sampai diruangan kepala sekolah ia langsung mendobrak pintu ruangan tersebut. /Heh, sofun kah begitu?/

“Pak, maaf jika saya tidak sopan, tapi kenapa saya dipindahkan? Lagipula disini saya hanya tinggal berdua dengan bunda saya, saya tidak punya kerabat". Ujar [Name]

Kepala sekolah yang diberikan pernyataan oleh Name pun hanya bisa menghela nafas sambil memperbaiki letak kacamatanya.

“Tapi [Name], pihak sekolah disana sudah menerima mu sebagai murid jadi, itu tidak bisa” ujar kepala sekolah.

Sebenarnya [Name] tau bahwa kepala sekolahnya sudah disogok oleh seseorang terlihat ada 2 buah koper hitam yang terletak diatas sofa berwarna merah maroon.

[Name] yang mulai naik pitam pun lantas menggebrak meja kepala sekolah dengan kasar dan memberikan tatapan tajam kepada kepala sekolahnya.

“Pak saya tidak mau tau, intinya saya tinggal disini hanya berdua tidak ada keluarga dekat atau jauh, jadi saya MENOLAK" Ujar [Name] dengan menekankan kata 'menolak' namun hal itu sia-sia, sebelum ingin bertanya siapa yang memindahkan nya ada seorang guru yang mengetuk pintu ruangan kepala sekolah.
 

Sebelum Name pergi kepala sekolah sempat mengatakan bahwa besok Name mau tidak mau akan tetap pindah dan diharapkan ia segera2 membereskan barang-barangnya yang ada diloker sekolahnya.
 

Skip

“Ck. Lagipula siapa yang mau pindah ke jepang, juga itu kepsek mau aja disogok anj” ujar [Name] kesal pada temannya yang bernama Rini.”Ih, Lo kan tau sendiri sekolah kita nggak bener [Nickname], lagipula bagus kan lo bisa bebas dari sekolah nggak jelas itu. Tapi yang mindahin lo sekolah pasti orkay soalnya nyogok sampe 2 koper gitu" ujar Rini kagum "Iya sih, kaya boleh tp nggak gitu juga anj asal mindahin orang begitu aja, kalo ke Rusia sih nggak ngapa, lah ini Jepang!" ujar [Name] kesal.

Setelah [Name] berbicara dengan Rini, akhirnya ia berjalan berlawanan arah dengan Rini.

Sesampainya [Name] dirumah ia langsung memberitahukan semuanya ke ibundanya tentang kejadian di sekolah termasuk perpindahannya ke sekolah lain di jepang.

Ibunda [Name] pun yang mendengar penjelasan anaknya hanya bisa menghela nafas dan mengatakan "sudah saatnya ya" dengan suara pelan yang masih bisa didengar oleh [Name].

[Name] yang tidak mengerti dengan ucapan ibundanya pun ingin bertanya, namun ia mengurungkan niatnya karena melihat sepertinya ibundanya terlihat sedih dengan kepindahan yang tiba-tiba seperti saat ini, bunda [Name] pun menyuruh [Name] untuk bersiap-siap dan tidur karena besok mereka harus ke bandara pagi-pagi.

~Prolog~

-----------------------
▪End▪

Author notes:

Yoo~ minna-san saya baru menulis book ini Nama saya Kaneko tetapi terserah kalian mau manggil saya Neko atau Author atau apalah Ya

Btw, maaf jika hanya segini dan tidak terlalu panjang soalnya saya baru mulai menulis cerita walaupun agak berantakan hwhwhw~☆

Okay, segini dlu perkenalannya ya

じゃあ、ヾ(@^▽^@)ノbye bye~♡

Neko-chan out~♡

~486 Word~

植物姫の呪い「Shokubutsu hime no noroi」 || Jujutsu Kaisen X Reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang