04

82 8 0
                                    

Argh... sialan kepala gue sakit banget...Btw gue dimana ya? Kok putih semua? Gue di surga kah? Ah, nggak mungkin pendosa kek gue masuk surga” kira-kira itu lah isi pikiran [Name] saat ini. Ia melihat ruangan putih itu ternyata sekarang ia berada dirumah sakit, [Name] mencari keberadaan ibundanya disaat yang bersamaan seorang laki-laki masuk keruangannya mungkin seumuran dengan [Name].

“Ah, ternyata kau sudah siuman, aku akan memanggil dokter kalau begitu" ujar laki-laki dengan hairstyle landak tersebut, tak berselang lama kemudian dokter datang dan pas sekali ibunda [Name] terbangun dan melihat anak semata wayangnya telah terbangun dari pingsannya. Dokter pun bertanya pada [Name] apakah ia merasa ada yang sakit atau tidak sambil melihat rekam medis yang ada di tangannya.

“Ameno-san, kamu hanya kelelahan saja dan luka luar sudah saya obati untuk sekarang kamu beristirahatlah dulu ya” ujar dokter tersebut dan disaat yang bersamaan Rina terbangun dari tidurnya dan melihat [Name] sudah siuman langsung berlari ke arah [Name] dan memeluknya dengan erat “Syukurlah syukurlah kamu sudah siuman nak, bunda khawatir banget sama kamu nak...” ujar ibunda [Name] dengan isak tangis karena ia takut kehilangan harta yang paling berharganya, [Name] yang melihat ibundanya menangis pun membalas pelukannya “Bunda tenanglah aku baik-baik saja, lagi pula aku tidak akan kemana-mana kok bun” ujar [Name] dengan nada bergetar karena ia juga takut mengingat apa yang telah ia perbuat pada pria mabuk itu.
[Name] bertanya bagaimana pria mabuk yang ia serang “Dia baik-baik saja, kamu tenang saja dia sudah dipulangkan untungnya dia hanya terkena luka ringan saja, jadi jangan salahkan dirimu sendiri ya [Name]-Chan" ujar seorang pria yang baru masuk ruangan [Name] “Satoru, bisa kita bicara sebentar diluar?” ujar Rina dengan nada dingin “Oh, [Name]-Chan aku letakan oleh-olehnya disini ya, Megumi kamu jaga dia ya~” ujar Satoru berjalan keluar ruangan sambil melambaikan tangannya.
“Apa maksud perkataan mu tadi Satoru? Anak ku melukai seseorang? Kenapa bisa begitu? Kau pasti meninggalkan nya begitu saja ya kan?! ” Rina langsung saja menghujani Satoru dengan banyak pertanyaan, Satoru yang mendengarnya langsung saja menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Flashback on

Satoru POV

Aku mengajak [Name] jalan-jalan ke kawasan tokyo karena ia juga masih baru dilingkungan, sebenarnya tujuanku selain mengajak [Name] jalan-jalan karena ada satu hal penting yang harus aku pastikan bahwa ia benar mewarisi kekuatan Hikaru.

“Ano... anda mau bawa saya kemana ya?” aku berhenti berjalan kemudian aku melihat wajahnya, dia terlihat kebingungan ‘Oh ya, aku lupa kalo [Name] ada disini’. “Maaf tetapi anda dari tadi menyeret saya kesini ada apa ya? Jika anda macam-macam akan aku tak akan segan-segan lapor polisi" setelah [Name] berkata ia akan memanggil polisi aku langsung mencari alasan bahwa aku lupa, aku pun berkenalan dengan [Name] aku baru tau kalau ternyata [Name] dibesarkan layaknya anak normal tetapi dia tidak tau jika ia punya keluarga selain Rina dan Hikaru.

Tidak lama setelah itu pun aku mendapat telepon dari Megumi karena tak sadar aku lupa membawa [Name] aku pun panik dan melihat [Name] melukai seseorang pria mabuk, aku berpikir bahwa itu sangat menarik karena untungnya [Name] tidak memberikan luka yang fatal.

Saat [Name] akan pingsan, aku sigap menangkapnya dan menggendongnya ala bridal style aku bisa merasakan kekuatannya yang bisa saja tidak stabil disaat tertentu misalnya kejadian tadi.

Aku pun langsung saja menuju rumah sakit terdekat karena aku takut kena marah Rina jika anaknya terluka, untungnya dokter yang memeriksanya mengatakan ia hanya kelelahan dan membiarkannya istirahat setelah itu besok ia diperbolehkan pulang.

Flashback off

Author POV

“Ya, begitulah kejadiannya" ujar Satoru setelah ia menjelaskan kejadian semalam “Kenapa kau mengganggap [Name] melukai pria itu hal bagus?! Jika pria itu mati bagaimana?!” ujar Rina marah menatap Satoru tajam.

Sementara itu [Name] sedang membereskan barang-barangnya yang ada karena ia diperbolehkan pulang oleh dokter mengingat [Name] hanya kelelahan saja, ia dibantu oleh laki-laki bersurai hitam tadi yang memanggilkan dokter setelah selesai mereka langsung saja bergegas keluar karena takut ditunggu oleh Rina dan Satoru.

"Oh... tenang saja Rina, aku percaya bahwa [Name]-chan kuat kok lagi pula untungnya dia hanya mengeluarkan kekuatannya hanya sedikit, jadi pria semalam lukanya tidak begitu parah" ujar Satoru dengan santai "Kau tidak paham juga Satoru, jika [Name] sampai terluka saat menggunakan kekuatannya yang akan aku kirim ke tuhan yang pertama kali itu KAU" ujar Rina dengan nada dingin.

Chapter 04
---------------
END

Neko notes:

Hallo semuanya, maaf jika terlalu pendek soalnya ini dibikin pada saat mengerjakan makalah ya... itung-itung sambilan gitu biar kagak stress mikirin makalah~

Ya, sekalian juga mau saya kasih info bocoran disini untuk chapter 05 akan saya upload besok ntah pagi, siang atau sore.

Jadi, jangan lupa tinggalkan jejak supaya saya bersemangat mengerjakan book ini!!

じゃあ、(=^・ω・^=)~

776 words~

植物姫の呪い「Shokubutsu hime no noroi」 || Jujutsu Kaisen X Reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang