09

28 3 0
                                    

Sukuna yang sudah membereskan kutukan tersebut segera meminta Yuuji untuk kembali bertukar, namun tidak ada jawaban dari Yuuji seketika itu juga Sukuna menyeringai karena tidak ada jawaban dari Yuuji.

Diluar gedung asrama remaja terlihat empat orang yang sedang menunggu Yuuji keluar dari gedung dengan selamat tanpa luka sedikit pun, dua diantara mereka sedang bertengkar siapa yang ingin membawa seorang gadis yang sepertinya pingsan karena efek dari pertarungan sebelumnya.

POV [Name]

‘hmm... gue ada dimana ya, kok putih? Bentar bentar kok gue nggak bisa buka mulut gue sih?! Jangan-jangan gue udh mati!?! Duh, mampus nanti kalo ditanya malaikat gimana jawabnya?!’ teriak batin ku karena saat ini aku berada diruangan serba putih tanpa ada terlihat barang satu pun yang menghiasi ruangan tersebut.

“Ah, disini ternyata kau [Name]-chan!! Aku mencari mu kemana-mana~” ucap seorang pria menggunakan baju serba putih dengan matanya yang berwarna sapphire ‘Gue pengen nanya tapi gue nggak bisa buka suara!’ ujar batin ku sedih “Oh iya, aku lupa memberitahu mu jika sementara kau disini tidak bisa membuka mulut mu karena ini perintah ‘darinya’, tetapi kamu jangan ngadu ya~” ujar pria aneh itu sambil menjentikan jarinya, sampai akhirnya aku bisa membuka mulut ku “Ah, terima kasih tuan, tapi saya penasaran maksud anda, saya dipanggil kesini karena ada hal penting yang ingin dibicarakan?” tanya ku pada pria itu dan ia hanya mengangguk saja tanpa memberitahu ku siapa yang ingin ku temui dan apa yang akan dibicarakan.

“Oh iya, nanti usahakan kamu jawab sejujur-jujurnya ya, soalnya dia bisa tau kamu itu berbohong atau tidak~☆” ujar pria itu sambil mengedipkan mata kanannya sebelum meninggalkan ku sendirian dihadapan sebuah pintu berwarna silver, aku pun mengetuk pintu tersebut sampai ada suara berat seorang pria dari balik pintu yang menyuruhku masuk keruangannya.

Saat aku memasuki ruangan tersebut dan aku melihat sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan terlihat lantai yang ku pijak sekarang merupakan antariksa yang penuh akan cahaya yang sangat terang namun indah dipandang, aku melihat seorang pria yang duduk di meja kerja yang terbuat dari kayu jati yang sangat kokoh, pria itu menggunakan setelan jas putih dengan kacamata bundar yang menghiasi wajahnya yang rupawan “Silahkan duduk dikursinyang telah saya siapkan untuk anda nona Nakamura" ujar pria itu menyuruhku duduk dengan nada yang membuat siapa saja merasa nyaman jika didekatnya.

Aku pun duduk di kursi yang sangat empuk seperti sedang menduduki awan “Maaf jika saya lancang, apa tadi anda memanggil saya Nakamura?” tanya ku pada pria itu, sepertinya pria itu sangat terkejut aku tidak tahu menahu kenapa ia terkejut karena mengetahui nama ku bukan Nakamura melainkan Ameno “A-ah... Iya aku lupa, maaf kan atas ketidak tahuan ku nona Ameno, tetapi kita langsung ke intinya saja okay, karena waktu mu disini akan segera habis” ujar pria itu “Nama ku Seraphim, aku yang mengatur semua kebajikan di dunia atas termasuk memberikan perintah kepada tujuh kebajikan, aku memanggil mu kesini karena kau harus tau jika saat ini musuh sudah mulai bergerak aku sudah mengutus seorang kebajikan untuk mengawasinya sekarang dan disini peran mu sangat penting, tetapi kau bisa memilih untuk ikut atau tidak, keputusan ada di tanganmu” jeda pria bernama Seraphim itu sambil membenarkan kacamatanya “Oh iya, Ngomong-ngomong apa kau kenal wanita ini?” lanjutnya sambil menunjukan foto wanita yang lawan tadi bersama Ikari dan ken, aku pun meng-iyakan dan bertanya siapa wanita yang ada didalam foto itu.

“Wanita itu, dia adalah pendosa atau sinner” ujar Seraphim “Okay, waktu mu habis jadi pikirkan baik-baik, sampai jumpa” lanjutnya sambil melambaikan tangannya pada ku sambil tersenyum manis pada ku.

POV [Name] END

“Ugh... sakit banget, aku ada dimana?” ujar [Name] sambil memijat kepalanya “Oh, akhirnya sadar juga nih anak, ku kira kau sudah ‘dipanggil’-Ow! Sakit bodoh!” ujar Ken kesal kemudian kakinya diinjak oleh Ikari, tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka “[Name], Bunda takut kamu kenapa-kenapa sayang" ujar Rina berlari kearah anaknya kemudian menangis karena melihat anaknya telah sadar dari pingsannya “Aku pingsan? Berapa lama? Sehari? Dua hari?” tanya [Name] pada ibundanya “Tidak, lebih tepatnya kamu pingsan 3 hari" ujar wanita yang muncul dari balik tirai berwarna putih itu.

植物姫の呪い「Shokubutsu hime no noroi」 || Jujutsu Kaisen X Reader ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang