*Kin
Aku sedikit ingin mengingat-ingat bagaimana dulu pete kecil pertama kali dibawa pulang kerumah oleh ayah dan ibuku, entah apa yang membuatnya berlari menghampiriku yang sedang menonton tv, dia langsung memelukku dan berkata kaka aku datang. Aku cukup kaget aku tidak sengaja mendorongnya, dia hampir jatuh untung saja ayah dan ibuku tepat berada disamping pete menahan tubuh pete jadi dia tidak jatuh. Pete cukup kaget dengan responku dia langsung bersembunyi dibelakang ibuku.
Kinn, kenapa mendorongnya?
Maaf ibu, tapi dia membuat kinn kaget, kinn tidak mengenalnya jadi kinn tidak sengaja mendorongnya.
Baiklah, ini hanya kesalahan pahaman. Kinn, Pete akan menjadi adikmu, kemarin kinn mau adikkan? Ibu membawakan kinn adik yang menggemaskan dan baik. Bagaimana kinn suka?
Aku kaget saat ibuku mengatakan aku memiliki adik, bahagianya aku, sudah cukup lama menginginkan seorang adik, aku menghampiri pete dan memeluknya, mencium pipinya dan mengucapkan maaf aku tidak sengaja mendorongmu. Aku melihat pete kaget saat aku menciumnya tapi pete senang karena dia tau aku menerimanya menjadi adikku.
Hore hore hore hore hore kinn punya ade kinn jadi kaka, hore kinn punya ade namanya Pete, kinn jadi kaka. Hore hore...
kehebohan sore itu membuat semua orang dirumah itu bahagia. Sejak saat itu aku terus menempel pada pete bahkan walaupun pete punya kamarnya sendiri dia tidur denganku. Sampai kami dewasapun Pete masih tidur denganku tapi itu hanya sesekali karena kesibukan kampus dan aku yang bekerja sehingga aku tidak ingin menggangu jam istirahatnya.
Pete adalah cahaya rumah ini, bahkan kakek dan nenekku juga sangat mencintai pete.
Begitulah kira-kira kenangan singkat bagaimana pete menjadi adik, anak dan cucu dikeluarga kami.
•
•
•
*Kinn
Hari ini pete akan bertunangan, jujur aku tidak begitu yakin bahkan tidak yakin pete bahagia bersama Vegas karena aku tau Vegas tidak menyukai apalagi mencintai pete. Ditambah pacar Vegas datang keacara ini.
Suasana hatiku semakin sakit saat melihat pete berjalan disamping Vegas menuju tempat yang disediakan untuk saling bertukar cincin sebagai simbol pertunangan. Hatiku hancur saat melihat pete tersenyum bahagia walau dia sedang sekarat. Ayah ibuku saja tidak tau penyakit yang diderita anak kesayangannya. Lamunanku terhenti ketika tangan seseorang menepuk pundakku.
Bagaimana? Apa sakit? Tentu pasti sangat sakit kan kinn?
Aku tau siapa yang berbicara denganku saat ini, dia kim pacar Vegas. Wajah angkuhnya membuatku ingin memukulnya saat ini. Tapi aku tidak ingin mengacaukan pertunangan adikku.
Kau tau bagaimana jika permainannya ku ubah?
Jangan terlalu percaya diri kinn, kau bahkan tau adik kesayanganmu yang sedang sekarat itu tidak bisa mengambil Vegas dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (END)
RandomApa bila ada nama dan karakter/tokoh yg sama saya mohon maaf. ini hanya sekedar cerita hiburan semata. selamat menikmati dan berimajinasi dengan cerita yang saya buat. Untuk adegan 21++ Entahlah jika ada kesempatan dan mood yang baik akan saya buat...