Ruang Tanpa Izin

110 14 3
                                    

Pete

Setelah kejadian itu ayah dan ibu memintaku untuk tinggal kembali bersama mereka. Mereka tidak begitu melarangku untuk melakukan hal ini itu walau tetap dalam pengawasan ketat. Bahkan mereka juga memberikan jadwal untuk kapan kinn dan vegas harus bertemu denganku mengingat mereka berdua tidak begitu akur. Terkesan posesif tapi aku tau itu karena mereka mencintaiku seperti anak mereka sendiri. Beberapa hari ini vegas cukup sibuk dengan bisnis, urusan kampus dan kekasihnya kim dia baru bisa berkunjung sore ini. Disini juga sudah ada kakaku kinn yang sedari jam istirahat makan siang belum juga pulang kerumahnya ataupun kembali ke kantornya padahal sudah sedari tadi sekretarisnya menghubungi untuk dia kembali ke kantor karena ada masalah yang mendesak. Suara telepon genggam dan telfon rumah sudah berdering sedari tadi mencari kinn namun selalu saja diabaikan.

Kak kinn kasian sekretarismu itu sudah sejak tadi menghubungimu tapi kau mengabaikannya. Sebentar lagi vegas juga akan kesini jadi dia bisa menggantikanmu menjagaku sampai ayah dan ibu pulang.

Apa kau mengusirku?

Bukan seperti itu kak. Kau juga ada urusan yang sangat penting dikantor.

Tidak ada yang lebih penting selai kau.

Ayolah Aku baik-baik saja kak, disini juga banyak pelayan yg bisa menolongku jika aku membutuhkan bantuan. Aku akan menghubungimu jika terjadi sesuatu yang mendesak.

....

Dia hanya menatapku datar tanpa ekspresi dan terus melanjutkan aktivitasnya membaca beberapa dokumen sambil kembali menyandarkan kepalanya padaku.

Ini sudah malam dan kakaku masih disini bahkan dia sudah dalam keadaan berbaring sambil menaruh kepalanya dipahaku, suasana rumah masih sama sepih hanya beberapa pekayan dan aku. Hingga suara langkah kaki terdengar menghampiriku diruang tengah yang sedang sibuk membelai lembut kepala kakaku.

Sayang aku membawakan cemilan kesukaanmu.

Terimakasih, tidak perlu repot-repot kau datang saja itu sudah cukup.

Percakapanku membuat kak kinn mengubah posisinya menjadi duduk. mereka masih belum akur jika bertemu bahkan mereka saling memberi tatapan membunuh namun kali ini mereka tidak akan saling menodongkan senjata dihadapanku karena alasannya yang aku tau mereka tidak mau membuatku khawatir. Jika sudah begini salah satu dari mereka akan pergi.

Aku kembali ke kantor, jangan tidur terlalu larut. Aku mencintaimu.

Kenapa kekantor? Ini sudah jam 8 malam sebaiknya kaka pulang saja beristirahat.

Tidak apa, aku akan menyelesaikan urusan yang tadi tertunda.

Baiklah. Aku juga mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu.

Kinnpun berpamitan lalu memekukku cukup lama dan menciumku bibir, hanya ciuman biasa tapi itu mampu membuat tatapan vegas begitu mengintimidasiku, Kak kinn pun pergi setelah berpamitan padaku.

Kenapa berdiri saja ayo duduk.

Apa kau tidak merasa bersalah pete?

T

entang apa?

Kau mengatakan cinta dan berciuman dengan pria lain didepan tunanganmu apa itu tidak salah?

Apa kau cemburu? Ayolah kau seperti anak kecil saja.

Bagaimana bisa kau berkata begitu?

Love Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang