Maaf

41 3 0
                                    

Arbyan terus berjalan menuju Resort sambil menggendong Fathan dengan langkah lebarnya, Ayra pun mengikuti dan mencoba menyamai langkahnya. Ayra sudah bisa tebak bahwa Arbyan jealous dengan kehadiran Leo tadi di Restoran tadi.

"Sayang tunggu, kamu marah ya...". Ucap Ayra sedikit berteriak dan berhasil meraih lengan Arbyan.

Arbyan pun memperlambat jalannya tidak seperti tadi.

"Aku gak marah kok Ay". Ucap Arbyan berusaha tetap tersenyum meski hatinya cemburu.

"Bohong kamu By, buktinya main pergi gitu aja tadi dari Resto. Maafin aku ya By kalau buat kamu gak nyaman". Ucap Ayra tulus dan merangkul mesra lengan kiri Arbyan.

"Daddy mayah cama mommy??". Tanya Fathan yang berada di gendongan daddy By.

"Gak nak, daddy gak akan bisa marah ke mommy, iya gak mom?". Tanya Arbyan melirik Ayra.

Ayra pun tersenyum dan mengelus pipi gembil Fathan.

"Iya sayang, daddy gak marah kok sama mommy". Balas Ayra lembut.

Fathan pun tersenyum karena dirasa daddy dan mommy nya tidak marahan.

"Kalau debat jangan di depan Athan ya Ay". Bisik Arbyan pelan di telinga Ayra

Ayra hanya mengangguk seraya tersenyum. Mereka pun tiba di Resort milik Amer yang masih menjadi tempat mereka menginap selama di Bali ini.

"Athan malem ini bobo sama daddy dan mommy ya". Ucap Arbyan sambil mendudukan Fathan di atas tempat tidur.

Fathan mengangguk cepat dan senang,
"Yeyeyeye... Bobo cama daddy cama mommy". Fathan memekik kegirangan.

"Seneng banget ya jagoan mommy bobo sama mommy dan daddy". Ucap Ayra gemas dan menciumi pipi Fathan.

"Athan terus di cium, daddy kok gak mom". Protes Arbyan pura-pura ngambek.

Ayra menatap tajam namun langsung memeluk Arbyan.

"Di depan anak jangan minta yang aneh-aneh deh sayang". Ucap Ayra pelan.

Fathan pun tersenyum melihat daddy By dan mommy Ay berpelukan mesra. Malam ini Arbyan ingin Fathan tidur bersamanya karena takut khilaf ke Ayra. Pasalnya kemarin-kemarin malam hampir saja Arbyan khilaf untung saja cepat ingat bahwa Ayra belum usai tanggal merah.

Tadi mereka bertiga sempat bercanda dan Fathan asyik bermain, kini sudah pukul 10 malam. Fathan pun telah tertidur nyenyak di antara Arbyan dan Ayra.

"Sayang kenapa si kamu kayak gak suka sama kak Leo??". Tanya Ayra tiba-tiba.

"Gimana ya Ay, susah aku jelasinnya. Sesama cowok aku ngerti gimana cara cowok tertarik ke cewek". Jawab Arbyan sedikit bingung.

Ayra pun menatap Arbyan bingung, mereka sama-sama memeluk Fathan yang sedang terlelap.

"Oh jadi menurut kamu kak Leo suka gitu sama aku??". Tanya Ayra lagi butuh penjelasan yang lebih.

Arbyan hanya mengangguk saja, ia takut Ayra marah atas penjelasannya.

"By...kalau dia suka kenapa gak dari dulu aja saat aku magang di RS dia bekerja. Kamu tenang aja ya sayang, aku cintanya sama kamu bukan sama dia. Gak perlu kamu khawatir ya". Jelas Ayra meyakinkan Arbyan.

"Iya sayang, tapi sebagai suami aku boleh dong jealous ke istri, jika ada cowok lain yang sok asik ". Ucap Arbyan sambil tersenyum.

Ayra mengelus pipi Arbyan dengan lembut.
"Asal jangan lebay jealousnya dan harus beralasan ya By. Udah yuk tidur". Ucap Ayra seraya membenarkan selimut yang menutupi mereka bertiga.

The Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang