Bukan Akhir Kisah

107 4 0
                                    

2 bulan kemudian....

Arbyan menuntun Fathan menuju RS Keluarga Medika, bukan karena ada yang sakit tapi mereka berdua mau menjemput Ayra. Sudah menjadi rutinitas Arbyan yang setia menjemput sang istri yang masih menjadi dokter anak di RS miliknya sendiri.
Arbyan pun tidak melarang Ayra yang tetap ingin bekerja sebagai dokter, malah Arbyan mensupport apapun yang Ayra mau.

"Daddy... Puwang beyi ais klim ya". Pinta Fathan setelah pulang nanti ingin beli ice cream.

"Iya nak, kita jemput mommy dulu ya". Balas Arbyan menuruti keinginan sang putra kesayangannya.

Mereka bulan lalu baru saja pulang dari honeymoon keliling Eropa. Kini sudah 2 bulan usia pernikahan mereka.

Di sisi lain Ayra sedang berjalan menuju ruangannya sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Dengan langkah gontai dan lemas Ayra hampir saja terhuyung jatuh ke lantai namun ada sepasang tangan kekar yang menyangga tubuhnya.

"Sayang kamu sakit??". Tanya orang tersebut yang ternyata adalah Arbyan.

"Daddy By, mommy kira siapa. Mommy gak apa-apa kok, cuma pusing dan lemes aja badan mommy dad". Jawab Ayra dengan wajah nampak pucat.

(Duuh udah panggil mom and dad nih couple AyBy)

Daddy By pun membantu mommy Ay berjalan menuju ruangan mommy Ay dan di ikuti Fathan.

"Wajah mommy pucet lho, kalau sakit gak usah beraktivitas dulu". Ucap daddy By khawatir dengan keadaan istri tercinta.

Mereka bertiga pun tiba di ruangan yang bertuliskan dr. Ayra Ghissa Arsalan, Sp.A.

Melihat daddy By yang nampak khawatir mommy Ay malah tersenyum. Suaminya selalu protektif terhadap dirinya.

Daddy By mengajak mommy Ay duduk di sofa ruangan tersebut dan Fathan yang juga ikut duduk.

"Kok senyum si, mommy tuh sakit lho sampe pucet gini. Udah periksa belum??". Tanya daddy By seraya mengelus pipi mommy Ay.

Mommy Ay masih tersenyum,
"Gak apa-apa dad, mommy baik-baik aja kok. Daddy gak usah khawatir ya". Balas mommy Ay meyakinkan daddy By.

Daddy By menggelengkan kepalanya pelan,
"Mommy tuh ngeyel di bilangin, daddy pasti khawatirin mommy lah. Daddy gak mau mommy sakit, mommy pasti kecapean karena gak ada liburnya kan minggu-minggu ini". Celoteh daddy By panjang lebar.

Mommy Ay hanya tersenyum dengan wajah pucatnya. Ia melirik Fathan yang asyik menonton youtube kids.

"Sayangnya mommy asyik banget si, nonton apa si kak??". Tanya mommy Ay menyebut Fathan dengan sebutan 'kak'.

Fathan menyengir dan menoleh ke mommy nya.

"Nonton kaltun mom, iyat nih luthu". Ucap Fathan.

Sedang daddy By hanya diam dan bingung, ia mengernyitkan dahinya. Entah dia salah dengar atau tidak, mommy Ay tumben memanggil Fathan dengan sebutan 'kak' biasanya 'nak' atau 'Athan'.

"Kak?? Tumben si". Ucap daddy By pelan karena heran.

Mommy Ay menoleh ke daddy By lagi dengan senyum manisnya.

"Gak apa-apa dong mommy panggil Athan dengan sebutan kak". Ujar mommy Ay membuat daddy By semakin bingung.

"Kita periksa yuk ke dokter, atau kita beli obat. Mommy tuh lagi sakit juga masih aja gak ngaku". Ucap daddy By menatap sendu mommy Ay.

Mommy Ay lagi-lagi malah tersenyum, ia mengeluarkan sesuatu dari saku jas dokter yang ia kenakan. Memangnya harus mengaku sakit kah, sedang ia merasa baik-baik saja.

The Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang