Bercinta di Kamar

24.6K 305 3
                                    

Diam-diam aku mengikutinya mengendap-ngendap dan mengintip ke dalam. Ia masuk namun hanya menutup pintunya setengah dan tak dikunci. Ketika kuintip, tampak Asep sedang memegang kontolnya dan bersiap hendak mengocoknya.

Kubuka pintu kamar mandi dengan tiba-tiba. Asep pun terkejut menatapku.
Tanpa kompromi, aku langsung berlutut dan menyepong kontolnya. Asep tidak memprotes dan ia pun langsung menerima servis dariku ini. Ia menikmatinya sambil tangannya menggapai kemana-kemana mencari sandaran. Tanpa sengaja tangannya menyenggol keran yang menuju shower di atas kepalanya.


Serrrr, shower pun menyala dan airnya turun membasahi kami. Tubuh kami pun kebasahan.  Baju putih yang dikenakan Asep dengan segera menjadi basah kuyup dan siapapun pasti akan terpukau melihat tubuh atletis Asep yang kini tercetak jelas karena kebasahan seolah-olah ia tak memakai baju. Terutama puting susunya yang menonjol itu. Kutekan-tekan dadanya. Kutarik baju Asep ke atas untuk melepasnya. Asep yang penurut itu mengangkat kedua tangannya dan membiarkanku membuka bajunya. Kini Asep bertelanjang dada.

Kusapu tubuh atletis Asep itu mulai dari bujal, perut, sampai dada dengan satu jilatan panjang. Mataku berhenti tepat di hadapan jakunnya yang menonjol. Ah, jakun seorang pria, pikirku. tanpa basa basi langsung kukenyot saja jakunnya yang jantan itu. Kuletakkan tangan kiriku di dadanya dan kuremas otot dadanya, sementara tangan kananku tak henti-hentinya mengocok-ngocok kontolnya. Lalu kubawa mulutku menuju ke atas ke dagunya yang sepertinya sudah beberapa hari belum dicukur itu, kujilat-jilat janggutnya itu, sedikit menusuk-nusuk lidahku. Terakhir ke mulutnya. Kujilati bibirnya, kukeluar-masukkan lidahku ke dalam mulutnya. Asep tampak semakin terangsang.

Asep melepaskan ciuman dan mendorongku pelan. "Kita ke kasur ki" katanya.

Aku setuju dan aku minta digendong olehnya. Aku pun digendong di depan oleh Asep menuju kamar. Sambil digendong, aku kecup-kecup lehernya.

Sesampainya di kamar, Asep menjatuhkan tubuhku di kasur dengan kasar. Tampaknya ia sudah tidak sabar, ia buka celananya dan langsung membuka celanaku juga.

"Sabar sayang" kataku sambil mencopot bajuku yang basah.

Kini aku dan Asep sudah telanjang bulat dengan tubuh setengah basah bekas air kamar mandi tadi. Tak sabar, Asep langsung mencengkeram tubuhku dengan kasar, ia angkat aku ke pinggir kasur. Ia duduk di pinggir kasur dan memutar tubuhku memunggunginya. Lalu aku disuruhnya membuka anusku untuk dimasuki kontolnya.

Aku minta waktu sebentar untuk mengambil minyak zaitun di dapur. Lalu aku kembali dan melumuri kontol Asep dan anusku dengan minyak zaitun sebanyak mungkin. Lalu aku masukkan kontolnya ke anusku perlahan dan blesss!! Kontolnya lebih mudah masuk kali ini.

"Oughh shit! Licin banget!" Kata Asep sambil mengernyit. Aku pun kini ada di pangkuannya dengan posisi membelakanginya.

Lalu ia pun memegangi kedua sisi pinggangku dan mulai menaik-turunkan tubuhku menggenjot kontolnya.

"Shh..badan kamu ki, shh..aku suka badan kamu, shh.. kurus, enak banget..buat dipelukk, enak buat..dipangku-pangku sampe mentok! shhh..ahh gila! Mentok banget kontol guaaahh!" Katanya terbata-bata sambil mengangkat-angkatku dengan mudah karena tenaganya yang kuat sehingga tubuhku terasa ringan olehnya. Mulutnya menempel pada punggungku.

Gerimis di luar berubah menjadi hujan deras kembali seolah merestui hubungan terlarangku dengan Asep di malam ini. Aku merasakan sakit pada anusku yang dibobol kontol Asep namun nikmat juga pada saat bersamaan. Aku mulai memain-mainkan puting susuku sendiri. Lama-lama pegal juga.


Aku meminta Asep untuk berganti posisi. Aku tidur di kasur dan mengangkang selebar-lebarnya sementara Asep berdiri di pinggir kasur. Sambil berdiri Asep memasukkan kembali kontolnya ke dalam anusku dan mulai menggenjot lagi. Aku tarik kedua tangannya dan kubawa menuju leherku.

"Cekik aku sep" pintaku.

Ia pun menurut dan mencekikku dengan cukup kencang. Aku terbatuk karena cekikannya, ia pun sedikit melonggarkan cekikannya. Asep semakin merasa nikmat oleh posisi ini karena kini ia memiliki kendali atas tubuhku.

Asep pun kembali menggenjotkan kontolnya ke dalam anusku.

Genjot, genjot, genjot.

"aarrgghh!! ewean..shh..gua ewean, sama si Riski..shh..hujan-hujan gini..shh" katanya keenakan.

"Enak kan..sepp?? Shhh.."

"Ahh enakk enakk, enakkk bangeeett.. ga nyesel akuhh.. nginep d rumah kamu ki..kalo tau ginihh..udah dari dulu aku ewean shh..sama kamu..shh ughh.."

"Kamu boleh bangethh..ewean sama aku sepuasnya sayanghh..kapan aja sayanghh..shh...bool aku inihh..cuma buat kamuhh sayang..shhh..terus genjot sayang, keluarin.. hamilin aku sayang" kataku sambil mengocok-ngocok kontolku dengan tangan kananku sementara tangan kiriku memainkan puting susunya.

Sodokan kontolnya pun semakin kuat dan cepat sehingga menimbulkan suara "Plok Plok Plok" Yang bergema di kamarku. Suaranya bercampur dengan suara hujan di luar.

Wajah Asep memerah dan ekspresinya sudah tidak karuan karena nikmat.

"Argh argh..ki..kok makin enak..kok makin enak gini sih ki.. kalo gini terus.. kalo gini terus.. bisa-bisa..cepet..keluarnya...oohh..Shh.."

"Ahh sep...akuhh.. pengen..minum sperma kamu sep..shhh" kataku sambil menatapnya.

"Shh.. hah?! Yg bener..Emangnyahh kamuhh mau.. minumhh..sperma ki?.. Aahhh shit!"

"Mau banget seeephh, apalagihh sperma punya kamu sephh..akuhh.. mau minum sperma kamu yang nikmaaat..."

"Hahhh emangnyahh..gak jijik ki?!?! Sshh..."

"Gak sep, shh.. pliss cepetan.. keburuhh..sperma kamuhh keluaaaarrr"

"Shhh aah..anjing! serius ki?!?! Masa mauhh diminum sih..ooughh shit! shhh.......AAARRGHHH!! NJING! NJING! MAU KELUAR KI!!"

Buru-buru kucabut kontolnya dari anusku. Kudekatkan mulutku ke kontolnya, daan crooot!!

Setengah pejuh Asep sudah muncrat dan sebelum terlambat, kukulum kontolnya yang sedang mengeluarkan sperma itu. Crot crot crooot! Spermanya keluar di dalam mulutku banyak sekali.

Asep terbelalak melihat kelakuanku itu.

"Hah?! Hahh?!?! Anjing bangsat! Beneran diminum dong anjing! Ahhh..shit! Gila!! Sperma gua diminum, anjiiing!!" Katanya sambil terus mengeluarkan kata-kata kasar karena nikmat yang tiada tara.

Spermanya hangat mengalir deras ke mulutku. Rasanya asin, anyir, dan sedikit manis. Kepala kontol Asep berdenyut-denyut dan glek..glek..glek...kuminum spermanya sambil terus kukocok-kocok kontolku daan croooot croot crooot!!! spermaku muncrat tercecer-cecer ke kasur.

Kontol Asep kukulum-kulum pada bagian kepala kontolnya.

"Aahh aahh..udah..udaah ki, ngilu ki" katanya.

Kusisakan sperma Asep di mulutku dan kubawa sperma itu ke mulut Asep. Kami berciuman sambil sama-sama merasakan sperma miliknya di mulut kami. Ludah kami dan spermanya bercampur belepotan dan menetes-netes keluar dari mulut kami ketika berciuman.

Kami pun kelelahan dan langsung berbaring tanpa sempat bersih-bersih dan memakai baju. Hujan di luar masih turun dengan derasnya dan akhirnya kami berdua pun tertidur dengan kondisi telanjang bulat dan saling berpelukan sampai esok harinya.
***

Membuat Asep Sange 🔞 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang