Sebagian di publish ulang!!
ʟᴇᴀᴅᴇʀ ʙᴜᴋᴀɴ ꜱᴇᴍʙᴀʀᴀɴɢ ʟᴇᴀᴅᴇʀ!
Ketika ketua geng terkenal akan menjadi seorang ayah!!
Bagaimana jika seorang Sagaragas Altair Galaksa, leader ASTEROID GANG- cowok berperawakan tinggi, hidung mancung, alis tebal, dan mat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heungg....
Seorang gadis terbangun dari tidurnya, ia merasa terusik dengan ponsel yang sedari tadi tak berhenti berbunyi. Dengan mata yang masih sedikit tertutup, gadis itu meraba nakas yang berada disamping tempat tidur–mencoba menggapai ponselnya.
"RAISAA, Lo dimana anjir?" Tanya seorang gadis disebrang sana.
Gadis bernama Raisa itu memijat pelipisnya yang sedikit sakit dan pusing secara bersamaan. "Nggak tau," jawabnya, ia sama sekali belum menyadari sedang berada dimana.
"Raisa l–" belum sempat gadis disebrang sana berbicara lebih jauh, Raisa sudah lebih dulu mematikan sambungan telfonnya–sungguh teman yang laknat.
Raisa menyesuaikan netra matanya dengan cahaya yang menyilaukan, yang masuk ke sela-sela jendela, lalu matanya menoleh kesamping.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matanya membulat ketika melihat–seorang pria tengah tertidur dengan posisi tengkurap. Raisa menelan salivanya dengan kasar, ia bukan jenis cewek polos yang tak tau apa-apa. Namun, ini diluar prediksinya, mengapa ia terbangun dengan seorang laki-laki berbaring ditempat tidur yang sama dengannya? Oh sungguh ini sebuah bencana.
"Sial," umpat Raisa, tamatlah riwayatnya sebagai gadis yang baik.
Perlahan tapi pasti, ia turun dari atas tempat tidur, ia kembali mengumpat kasar ketika semua badannya terasa sakit, jangan lupakan dirinya yang masih tak memakai apapun.
"Shitt," Raisa menatap sebuah hoodie kebesaran yang tergeletak dilantai, pakaian dalamnya juga berada disana, dengan berat hati ia memakai hot pantsnya, ia menatap hoodie yang sudah berada ditangannya itu.
Dengan cepat ia memakai Hoodie itu, membungkus tubuh mungilnya.
Tanpa berlama-lama Raisa mengendap-endap menuju pintu kamar, entahlah ia tak tau kamar siapa ini, yang jelas ia ingin keluar dari sana–satu kata yang keluar dari bibir Raisa ketika ia keluar dari dalam kamar, ia berada didalam apartemen.
Raisa melangkah keluar dari apartemen, ia tertatih menuju lift–lalu menekan tombol angka satu, ia menyandarkan punggungnya di lift lalu mengusap kasar wajahnya.