Bab 6 : suster cantik

436 60 4
                                    

don't forget to vote and comment!

.
.
.
.
.

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Pagi ini Jeandra sudah disibukkan dengan kegiatan memasaknya, ditemani Lean yang tak habis-habisnya bercerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jeandra sudah disibukkan dengan kegiatan memasaknya, ditemani Lean yang tak habis-habisnya bercerita. 

"Abang" 

"Hmm?" 

"Abang inget perawat yang sering ke kamarnya Lean gak?" 

"Inget kenapa?" 

Lean tersenyum "Namanya Kak Kirana. Cantik ya bang" ucapnya sambil terkikik. 

Jean berbalik dan menatap Lean curiga "Kamu suka ya" tudingnya. 

Lean dengan cepat menggeleng sambil tersenyum "Kak Kirana baik! Abang gak mau coba kenalan sama kak Kirana?" 

Alis Jean menukik bingung "Kamu niat jodohin abang ya!" 

Lean tertawa kecil "Bukan gitu tau, Lean rasa abang udah saatnya cari pasangan hidup! Abang udah besar loh! Abang juga udah kaya! Pasti banyakkk yang mau sama abang, termasuk kak Kirana!" 

Jeno tersenyum dan menggelengkan kepalanya, namun didetik berikutnya ucapan Lean membuat senyuman itu luntur. 

"Lagi pula Lean mau abang ada yang temenin pas Lean udah gak ada nanti…jadi Lean bisa tenang ninggalin Abang!" 

Deg! 

"Udah stop bahas Kirana, sekarang kamu makan dulu nih abang udah buatin sup jagung dan sosis bakar" 

"Spesialnya mana?" 

"Iyaaa, sosis bakar spesial buat Lele!" 

Lean tersenyum menggemaskan "Selamat makan!"

Mereka menikmati makanan itu dengan penuh kebahagiaan, sesekali Lean akan menjahili Jean yang melamun menatapnya. 

"Humm! Ewnawk!" Ucap Lean pada Jean dengan mulut yang penuh. 

Jean tersenyum dan menggelengkan kepalanya "Jangan makan sambil bicara dek nanti keselek, nih minum" 

Lean tersenyum sambil meminum air putih yang diberikan Jean padanya. 

"Bang!" 

"Hmm?" 

"Makasi ya" 

"Iya" 

Tes! 

"Le—LEAN!" 

⚪⚪⚪

Halo ini Leandra…

Sebentar lagi, Lean akan berulang tahun tepatnya 7 hari lagi tanggal 22 November >.<

Sebenarnya Lean tidak suka dengan tanggal itu, karena 10 tahun yang lalu, tepat ditanggal itu Lean kehilangan dua pilar tangguh dalam hidup Lean. 

Tapi setidaknya Tuhan gak jahat sama Lean, karena Lean masih punya satu pilar yang paling kuat didunia ini, pilar yang menopang Lele agar bisa bertahan dan tidak roboh hingga detik ini. 

Terkadang Lean berfikir, abang pasti capek banget punya adik penyakitan kayak Lean:'(( 

Abang gak dapat-dapat pacar pasti karena setiap hari ngurusin Lean…Lean beban banget ya buat abang. Tapi Lean janji, sebentar lagi Lean akan sembuh dan tidak akan merepotkan abang dan mas-mas yang lain. 

Oh iya bang, kalau abang baca surat ini sebelum Lean ulang tahun, Lean punya permintaan bang…tolong kabulin ya…

Lean…punya tiga permintaan hehe ^=^

———

•••

"Kita udah gak punya harapan lagi, Jean" ucapan dokter Dharma membuat Jean menangis semakin keras di dalam ruangan sang dokter.  

Dokter Dharma memeluk Jean dengan erat, Jean dan Lean, kedua anak itu sudah Dharma anggap seperti adiknya sendiri. 

"Jean…di sisa waktunya…tolong kabulkan semua permintaan Lele, ya? Berikan dia kebahagiaan…mas mohon, manfaatkan waktu yang ada karena kita gak pernah tau kapan dan di saat seperti apa jantung Lean akan berhenti berdetak. Tolong mulai sekarang belajar untuk mengikhlaskan ya? Lean…anak itu sudah hidup dengan sangat baik, adikmu, Leandra sudah mulai lelah. Ikhlaskan ya, dek?" 

Apakah ini saatnya untuk mengikhlaskan? Apakah sudah tiba waktunya? 

Jeandra akan kehilangan semestanya. 

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abang | Zhong Chenle, Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang