[ PART 4 ]

272 42 19
                                    

Perjalanan dari Amerika menuju Korea yang sangat lama, semakin terasa lama bagi Kai saat ini, berada di atas ketinggian, pria itu justru tak dapat memejamkan matanya barang satu detikpun meski ia jelas merasa lelah, pikirannya di penuhi dengan seg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan dari Amerika menuju Korea yang sangat lama, semakin terasa lama bagi Kai saat ini, berada di atas ketinggian, pria itu justru tak dapat memejamkan matanya barang satu detikpun meski ia jelas merasa lelah, pikirannya di penuhi dengan segala macam prasangka buruk pada Amber yang sudah secara terang-terangan membawa kabur putri kecilnya, menuju negara yang sudah 7 tahun ini tidak lagi Kai injak.

Dengan tatapan cemasnya Kai sudah merancang bahwa ia hanya akan berniat menjemput Daisy untuk segera pulang ke New York, tanpa perduli dengan Amber sekalipun Kai mungkin akan segera memecat wanita itu sebab sudah terlalu berani menentangnya.

Sementara malam itu sebuah kamar hotel, Amber melihat Daisy dengan tatapan putus asa, gadis kecil itu memeluk pinggangnya dengan erat dengan air mata yang membuat pipi merahnya basah, ya. Daisy menangis sejak satu jam lalu tepatnya saat anak itu membuka mata dan menyadari jika Jennie sudah tidak lagi bersama mereka.

"Amber, katakan dimana Mommy?"

Itulah pertanyaan yang terus Daisy ulangi entah untuk keberapa kalinya dan lagi-lagi Amber hanya mampu mendesah, sebab jawaban apapun yang amber keluarkan tidak bisa Daisy terima.

"Aku sudah katakan kalau dia kembali bekerja, sayang.."

Amber tetap berusaha sabar, ia sadar semua ini karena ulahnya dan tentu Amber Takan pernah menyalahkan Daisy.

"Kenapa kau membiarkan Mommy pergi? kau bilang aku bisa bersama Mommy disini.. katakan dimana Mommy sekarang amber.. aku tidak mau kembali tanpa Mommy... Aku mau membawa Mommy pulang bersama kita, Daddy pasti akan senang.."

Ayahmu bisa saja mencekik leherku tanpa ampun, sayang.

Itu suara hati Amber yang tidak bisa ia ungkapkan, satu sisi ia sangat menyayangkan kecerobohan Kai hingga kesalah pahaman ini terjadi, tapi satu sisi Amber juga Takan bisa melupakan seterluka apa Kai hingga ia masih belum mampu menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi pada Daisy.

Amber memundurkan tubuhnya, ia menarik pelan tubuh Daisy yang masih memeluk pinggangnya, duduk di sisian tempat tidur dengan tetap menatap Daisy yang masih menangis di hadapannya.

"Tolong jangan menangis Daisy, kau membuatku merasa sangat bersalah jika begini..." Keluh Amber.

"Ayo temui Mommy, Amber.." Pinta Daisy dengan nada paraunya.

"Tidak bisa sayang .."

"Kenapa? dia Mommy-ku.."

"Kau tidak mengerti Daisy, astaga.. bagaimana aku menjelaskannya."

MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang