➳03

4.3K 706 19
                                    

Kedua insan itu berdansa dibawah hamparan bintang langit malam. Ditemani alunan musik lembut yang mengiringi, (Name) dan Felix benar-benar menikmati waktu mereka.

Kala itu cahaya rembulan begitu terang, menampakan raut wajah bersemu kemerahan dari mereka yang beradu asmara.

"Sampai kapanpun.. Nona adalah Milik saya. Jika suatu saat nanti kita berpisah karena maut, percayalah saya akan selalu mencari Nona dan terus mencintai Nona di kehidupan kita yang selanjutnya"

━━━━━━༺༻ ━━━━━━

Satu bulan kemudian..

"Akhir-akhir ini, Diana sering diundang ke istana ya.." (Name) tersenyum senang mengetahui bahwa Claude dan Diana semakin dekat. Disatu sisi Ia tak sabar menantikan kehadiran Athy dan disisi lainnya ia juga tak siap mendengar kematian Diana serta keterpurukan Claude pasca ditinggal Diana

Seraya membaca buku tentang sejarah Obelia, ia dikejutkan dengan Felix yang tiba-tiba masuk kekamar.

"Nona!"

"Yang Mulia ingin anda menemani Nona Diana"

(Name) masih tidak tanggap dengan perkataan Felix dan memberikan tatapan bingung.

"Nyonya (Name) Rovein, Yang Mulia Raja Claude de Alger Obelia ingin anda menemani Nona Diana sebentar karena Yang Mulia ada urusan penting" jelas Felix panjang Lebar.

(Name) mengangguk paham, dan bersiap menuju istana. Agak mager sih tapi gimana ya perintah Raja adalah Mutlak

"Lalu.. Kenapa kau masih disini?" tanya (Name). Bukan maksud mengusir tapi ia tahu Felix kemari hanya untuk menyampaikan hal tadi, sudah pasti ia juga harus kembali ke tempat Claude

"Saya tidak tahan jauh dari anda.. Lebih baik kita berdua pergi bersama-sama" jawab Felix malu-malu

(Name) tersenyum, ia mengelus pelan surai merah milik Felix dan mengecup dahi pria jenjang itu.

"Kalau begitu, tunggu sebentar"

"S-SIAP!!"

━━━━━━༺༻ ━━━━━━


Setelah beberapa saat, Felix dan (Name) tiba diistana Claude dan menemuinya. (Name) berpakaian rapih dan sopan, tak lupa dengan surai (h/c) yang tertata indah.

"(Name).. Temani dia selagi aku pergi" Claude langsung saja ke intinya ketika melihat Felix dan (Name) yang memasuki ruang kerjanya.

(Name) mengangguk, "Baik Yang Mulia, anda tidak perlu khawatir"

Mendengar tanggapan gadis itu, Claude dan Felix keluar, meninggalkannya dengan Diana disitu tanpa berkata-kata lagi.

Krrieet..

Pintu tertutup. Keheningan terjadi diantara (Name) dan Diana. Keduanya tidak tahu harus membicarakan apa, dan juga mereka belum berkenalan walaupun (Name) sudah tahu tentang Diana.

"A-Anu.. Nona Diana.. A-Apa anda mau jalan-jalan?" (Name) memberanikan diri bertanya pada Diana. Lebih baik jalan-jalan dari pada mati kebosanan diruang kerja Claude

Diana nampak tertarik, "Tentu." jawabnya disertai senyuman indah

"Baiklah, pertama-tama anda bisa memanggil saya (Name) dan kedua ayo!" (Name) menjentikkan jarinya dan dalam sekejab kedunya menghilang dari ruangan itu.

Ctak!

'Sihir teleport memang yang terbaek!!'

𝐑𝐞𝐝 𝐊𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭 [END] || F. RoveinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang