"Lolos lagi? Bagaimana mereka bisa lolos lagi? Apa kalian tidak belajar dari kesalahan?"
Luapan amarah menggelegar di setiap penjuru ruangan berukuran 3x3. Sekumpulan orang berseragam aparat kemanan sedang mendapat evaluasi dari ketua tim mereka. Evaluasi kali ini, lagi dan lagi karena kegagalan mereka menangkap kelompok kejahatan bersenjata untuk kesekian kalinya.
"Jika seperti ini terus lama kelamaan kita tidak akan mendapat kepercayaan dari masyarakat" ujar Lelaki paruh baya yang mondar-mandir di depan anggota nya yang berbaris rapi.
"Kali ini, kenapa kalian tidak bisa menangkap mereka?" tanyanya dengan mengamati anggotanya satu persatu.
"Sistem lalu lintas kacau pak. Kemacetan panjang adalah alasan utamanya" jawab salah satu anggota.
Saat hendak membuka mulut kembali, pintu ruangan yang menjadi tempat evaluasi anggota kepolisian tersebut.
Semua orang yang ada di ruangan memberi hormat kepada orang yang baru masuk. Orang itu adalah kepala kepolisian tempat mereka bernaung.
"Saya hanya ingin memberi tahu, untuk selanjutnya penangkapan kelompok kejahatan bersenjata akan berada di bawah tanggung jawab Komandan Johnny Suh, anggota Senjata dan Taktik khusus"
Tanpa basa-basi Kepala kepolisian memperkenalkan lelaki yang datang bersamanya. Lelaki berperawakan tinggi berbadan tegap serta wajah yang terlihat seperti memiliki darah campuran.
Lelaki bernama Johnny Suh tersebut mengangguk seolah sedang memperkenalkan diri.
"Alangkah baiknya jika kalian bekerja sama" lanjut kepala polisi tersebut pada Johnny serta ketua anggota di depannya.
"Saya mengerti Pak" ucap Johnny dengan senyumannya lalu perhatiannya tertuju pada anggota kepolisian di depannya.
"Semoga kita bisa saling bekerjasama"
Dan perkataan lelaki bernama Johnny tersebut adalah penutup dari pertemuan mereka.
****
3 bulan kemudian ...
Setelah 3 bulan berlalu, kelompok kejahatan yang menjadi buronan kembali beraksi. Johnny Suh selaku ketua pemimpin SWAT pun melihat cara kerja kepolisian dalam membekuk pelaku kejahatan tersebut.Tidak ada yang salah dengan cara kerja pihak kepolisian, sepertinya memang buronan mereka memang bukan kelompok kejahatan yang biasa. Terbukti dari pengejaran kali ini mereka lolos lagi.
2 bulan selanjutnya, kelompok kejahatan tersebut kembali beraksi. Johnny Suh mencoba untuk menangkap kelompok kejahatan tersebut mengikuti strategi yang di gunakan kelompok kejahatan tersebut.
Rencananya gagal, sistem komunikasi yang ia gunakan dengan tim nya mengalami gangguan. Alhasil banyak terjadi miskomunikasi dan mis-informasi antar anggota. Kelompok kejahatan tersebut kembali lolos dari pengejaran.
Cukup lama tidak beraksi, 6 bulan kemudian Johnny Suh bekerja sama dengan salah satu pengusaha berlian untuk menjebak kelompok kejahatan tersebut. Yaitu dengan mengadakan pameran yang menampilkan berlian The Cullinan. Berlian yang pernah di pasang di mahkota Ratu Inggris.
Bukannya mengincar berlian tersebut, kelompok kejahatan tersebut justru melakukan perampokan di Bank yang letaknya jauh dari pusat kota.
Dan dari situ Johnny Suh menyimpulkan jika bukan kekayaan yang di inginkan oleh kelompok kejahatan yang ia kejar. Johnny Suh menyimpulkan jika kelompok kejahatan tersebut hanya bersenang-senang untuk memuaskan hasrat dari pada mencari kekayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot || Markhyuck || [Completed]
FanfictionPREKUEL : SEMICOLON Very Short Story WARNING!!! BXB, VIOLENCE, DRUNK, MENTION OF DRUGS, BLOOD, BAHASA KASAR. Yang tidak nyaman sama yang aku sebutkan di atas, jangan baca ya. Menjadi buronan adalah hal biasa bagi mereka. Bersenang-senang dengan cara...