8

144 8 0
                                    

Annyeong yeorobun

Karena takut ada yang risih atau ga suka, jadi nc nya ga dilanjutin












Pagi pun datang menyapa kota seoul.

Terlihat lelaki manis sedang berada di bawah selimut dan masih memejamkan matanya.

Seluruh tubuh Chenle rasanya sakit apalagi bagian bawahnya karena Jisung terus terusan menggempur nya tanpa henti.

Chenle bangun dengan susah payah dan menuju kamar mandi.

Sedangkan Jisung sudah tidak ada di rumah.












Di sisi lain

Jisung pergi ke rumah Heyoon karena Heyoon yang memintanya.

Jisung sebenarnya sadar dengan apa yang dia lakukan kepada Chenle semalam, namun Jisung memilih tidak peduli.

"Jisung masuk" titah Heyoon

Jisung pun mengangguk dan masuk kedalam rumah Heyoon.

"Jisung, kenapa saat semalam aku menelepon mu tidak diangkat?"

"A-ah itu" Jisung gugup harus menjawab apa

"Kenapa Jisung?"

"Aku pergi ke kantor karena ada urusan mendadak" Jawab Jisung berbohong

Heyoon sedikit curiga kepada Jisung, namun dia memilih untuk mempercayai Jisung.














Chenle sedang berada di kamarnya.

Kondisi Chenle tidak bisa dibilang baik baik saja, matanya sembab, bibirnya pucat dan badannya panas.

Jisung semalam benar benar menumbuk lubang Chenle terlewat kasar, itu membuat Chenle tidak bisa berjalan.

Chenle belum makan siang, dia tadi pagi hanya memakan bubur saja, itu pun Chenle bersusah payah membuatnya karena dia tidak bisa berjalan dan karena kepalanya pusing.

Ceklek

Jisung masuk ke kamar Chenle dengan muka datar nya.

"Buatka aku makanan" ucap Jisung dingin

Chenle mau tidak mau harus bangun dan beranjak dari kasur walaupun seluruh badannya sakit.

Chenle berjalan ke dapur dan mulai memasak.

Hanya masakan sederhana namun terlihat sangat enak.

Chenle membuat telur saus tomat dengan potongan daging.

Chenle menaruh makannya di meja makan.

Saat Chenle beranjak pergi ke kamar, suara Jisung menginterupsi nya.

"Mau kemana?" Tanya Jisung

"Aku akan kembali ke kamar" jawab Chenle

"Temani aku makan!" Perintah Jisung

Chenle pun duduk di kursi yang berada di depan Jisung.

Terlihat Jisung yang memakan masakannya dengan lahap.

Chenle diam diam tersenyum melihat itu.














Malam pun tiba

Jisung sedang berada di sebuah bar milik temannya.

Tidak biasanya Jisung pergi ke bar, tetapi Jisung hanya ingin melepas lelah akibat pekerjaannya.

Saat Jisung akan menuju meja bar, dia melihat seorang wanita yang sangat dia kenali sedang berciuman dengan lelaki lain.

Emosi Jisung seketika meledak, dia berjalan menghampiri wanita tersebut bersiap akan melabraknya.

Brrak

Jisung menggebrak meja bar cukup keras, namun karena suara musik di bar tersebut sangat keras jadi pengunjung yang lain tidak terganggu.

Lelaki yang tadi berciuman dengan Heyoon langsung lari keluar dari bar namun Jisung tidak menghiraukan hal itu.

Jisung menjambak rambut panjang Heyoon yang terurai.

"Akh J-jisung sakit" rintih Heyoon

"Berani berani nya kau bermain dengan lelaki lain!!" Jisung kesal

"Ka-kau salah paham Jisung" Jawab Heyoon

Plakk

"Salah paham kau bilang!! Jelas jelas aku melihat mu sedang dengan lelaki lain!!"

"Sesudah apa yang aku berikan kepadamu ini kah balasan mu!! Hah!!" Tambah Jisung

"Ta-" ucapan Heyoon terpotong karena dia tidak tahu harus menjawab apa

"Dasar wanita jalang sialan!!" Jisung membanting tubuh Heyoon ke lantai

Jisung pergi dari bar dengan emosi yang membuncah.

Niatnya Jisung ingin menenangkan diri di bar, namun bukannya ketenangan yang dia dapat melainkan membuat emosinya memuncak.

Jisung memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah.

Brak

Jisung membanting pintu rumah dengan kasar.

Chenle sedang berada di kamar pun ingin pergi ke ruang tamu, namun bagian bawahnya masih sedikit sakit.

Ceklek

Jisung membuka pintu kamar Chenle dan menyeringai.

"Halo manis" Jisung berucap dengan deep voice nya

Chenle yang ketakutan hanya bisa diam memandangi Jisung yang sepertinya sedang emosi.

"Sekarang layani aku manis" Jisung berjalan mendekat kearah Chenle membuat Chenle beringsut mundur

Jisung sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini, tetapi Jisung sudah dipenuhi dengan nafsu.

"T-tidak Jisung, j-jangan" Chenle takut Jisung kembali menggempur nya seperti kemarin, apalagi lubangnya masih sakit

Plak

"Berani melawan" ucap Jisung Setelah menampar pipi Chenle hingga membuat pipi Chenle memerah.

Chenle menitikan air matanya karena merasa Jisung mengigiti lehernya dan membuat kiss Mark.

Kemudian Chenle merasa bahwa tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh putih nan mulus nya.

"Akh shh" Chenel meringis ketika ada benda keras namun tumpul yang berusaha masuk ke lubang nya.

Jleb

Jisung memasukkan milik nya dengan sekali hentak kedalam lubang sempit Chenle.

Jisung langsung bergerak dengan ritme cepat tanpa membiarkan Chenle terbiasa terlebih dahulu.

Mungkin nanti Chenle tidak akan bisa berjalan karena Jisung.































































Tbc

My Love ?  [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang