6

129 10 0
                                    

Vote,follow sama comment Juseyo

Bacanya pelan pelan biar dapet feel nya




























Seorang remaja berparas tampan dan bertubuh tinggi sedang berjalan melalui koridor sebuah universitas.

Seorang remaja tersebut berjalan dengan membawa beberapa buku di tangan nya.

Brukh

Remaja tampan tersebut tidak sengaja menabrak Seorang remaja manis.

"Eh maafkan aku" ucap remaja yang bertubuh tinggi lalu membantu orang yang ditabraknya membereskan buku buku

"Tidak apa" Jawab remaja manis tersebut

Tetapi saat si manis melihat wajah orang yang menabrak nya, dia merasa familiar dengan suara dan wajah nya.

Namun saat ingin bertanya remaja yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi darinya sudah lebih dulu pergi.




Saat dirumah Chenle masih bingung dengan kejadian saat tadi di universitas.

Apakah itu orang yang selalu ada di pikiran nya?apakah itu benar dia? Entahlah Chenle masih berfikir apakah yang dilihatnya benar.







*Flashback on

Saat Chenle sedang berjalan melalui koridor universitas, ada seorang remaja yang tidak sengaja menabrak nya.

Chenle dibantu oleh remaja tersebut untuk membereskan buku buku yang terjatuh.

"Maafkan aku" ucap remaja tersebut

"Tidak apa" balas Chenle

Setelah itu remaja tersebut pergi meninggalkan Chenle yang mematung.

Apakah benar apa yang Chenle lihat?

Apakah benar suara itu yang Chenle dengar?

Suara deep yang Chenle rindukan, wajah tampan yang Chenle harap bisa melihatnya lagi, postur tubuh yang lebih tinggi darinya, Chenle merindukan semua itu.

Tapi apakah benar dia orang yang selama ini Chenle harapkan untuk kembali?

Chenle pun berlari di koridor untuk mengejar remaja tampan yang dia rindukan.

"Tunggu!" Chenle sedikit berteriak dan menetralkan nafasnya

"Kenapa?" Tanya remaja tinggi tersebut

Namun belum sempat Chenle menjawab tiba tiba ada perempuan yang berjalan ke arah mereka.

Chenle merasa familiar dengan perempuan tersebut.

"Aku sudah lama menunggu mu dan, siapa dia?" Tanya perempuan tersebut kepada remaja tinggi

"Ah maafkan aku sayang dia bukan siapa siapa" jawab remaja tinggi tersebut

Deg!

Demi apapun hati Chenle rasanya sangat sakit bak ditusuk oleh ribuan jarum bahkan lebih sakit.

Remaja tinggi tersebut langsung pergi tanpa menghiraukan Chenle yang diam mematung.

Perempuan tersebut menatap sinis kepada Chenle namun Chenle melihat tatapan sinis dan penuh kemenangan di mata perempuan tersebut.

Chenle pergi ke kelas dia berusaha melupakan kejadian di koridor.






Setelah pelajaran selesai Chenle pergi ke kantin untuk membeli makanan.

Setelah selesai makan Chenle pergi ke taman universitas yang berada di samping universitas.

Chenle duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana.

Chenle hanya memandang langit dan alam di sekitar nya sambil menikmati hembusan angin.

Namun matanya tak sengaja menangkap remaja tinggi yang tadi dilihatnya di koridor universitas sedang bersama perempuan bergandengan tangan sambil berjalan jalan di taman.

Lagi lagi Cheenle merasa sakit namun Chenle berusaha tidak menghiraukan nya dan melihat ke arah lain agar tidak melihat mereka.







Saat pulang Chenle pergi ke sungai han.

Chenle menumpahkan segala kekecewaan nya di sana.

Orang yang selama ini Chenle rindukan.

Orang yang selama ini Chenle harapkan.

Orang yang selalu ada di pikiran nya.

Jisung...

Bersama Heyoon...

Heyoon orang yang selalu menyakiti Chenle kini bersama Jisung.

Namun Chenle berfikir, mungkin tidak apa apa jika Jisung bersama Heyoon karena Chenle akan dijodohkan oleh orang tuanya sesudah selesai kuliah.

*Flashback of









Di kediaman Jisung

Jisung sedang makan malam bersama keluarga nya.

"Jisung" panggil appa nya

"Nee appa" jawab Jisung

"Appa minta, putuskan saja Heyoon" -appa Jisung

"Kenapa appa?" Tanya Jisung

"Karena appa melihat sikap Heyoon aneh" jawab appa nya

"Aneh dari segi mana nya appa?" Jisung kembali bertanya

"Heyoon sepertinya hanya memanfaatkan uang dan sepertinya Heyoon mendekatimu bukan karena perasaan suka ataupun cinta tetapi Heyoon terlihat terobsesi denganmu" jelas appa Jisung

"Itu benar Jisung, eomma juga merasa seperti itu" tambah eomma Jisung

"Dan, kau akan dijodohkan dengan anak rekan kerja appa" ucap appa Jisung

"Siapa dia appa?" Jisung bertanya









































































































Tbc

Gimana dapet ga feelnya?

My Love ?  [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang