bonchap for y'all

936 141 10
                                        

Heizou menatap sore hari dengan rasa sedih di hatinya, berfikir bahwa ini pertemuan kembali yang pertama juga yang terakhir kalinya dengan teman masa kecil yang selalu bersamanya.

Selesainya dengan urusan di pulau watatsumi, dirinya juga (Name) langsung bergegas kembali untuk menyelesaikan tugas utama Heizou, yaitu memecahkan misteri tentang menghilangnya para anjing di desa konda.

Heizou masih harus mengumpulkan niatnya untuk melakukan, sebenarnya. Memang ini lah kebiasaan yang Heizou sering lakukan.

Daripada memikirkan tentang kasus itu Heizou malah terus berfikir tentang 'apa (Name) akan pergi setelah dia membantu Heizou menyelesaikan tugasnya?' 'Apa lagi-lagi dia akan dipisahkan kembali oleh teman baiknya?'

Nyatanya Heizou sedang tenggelam dalam pikirannya sambil memandang langit sore yang menampakkan terbenamnya sang matahari.

"Heizou!"

Suara teriakan yang familiar terdengar di indera pendengaran Heizou, membuatnya mengalihkan pandang ke arah sumber suara yang terdengar.

"(Name)."

Terlihatnya sosok yang sedaritadi melintas di pikirannya, membuat Heizou sadar sepenuhnya dari pikiran yang membuatnya tenggelam di sana.

"Bagaimana? apa Sara-san membolehkanmu untuk membantuku dipenyelidikan nanti?" Sebuah kata terucap setelah sang insan sampai di hadapan Heizou.

Mengehela nafas setelah perjalanan yang dilaluinya. Sang insan kemudian menjawab. "Ya, Sara-san mengizinkanku untuk terlibat dalam kasus yang akan kamu lakukan."

"Dan dia juga menambahkan kalau selesai dengan urusan ini aku harus kembali lagi menjalani aktifitasku sebagai pengembara biasa."

Skenario yang sedaritadi terlintas di pikirannya ternyata benar. Sebuah perkiraan yang Heizou tak mau itu terjadi ternyata langsung dikatakan sendiri oleh orang yang bersangkutan.

"Ah begitu, itu bagus karena kita diperbolehkan bekerja sama dalam kasus yang akan aku tangani, aku sangat senang."

"Kamu tidak terlihat begitu senang, Heizou. Apa kamu lebih suka bekerja sendiri dalam kasusmu?" (Name) berucap setelah mendengar jawaban lesu yang Heizou katakan.

"Tidak! bukan seperti itu.."

(Name) heran dengan sikap yang ditunjukkan Heizou saat ini, masih menunggu jawaban pasti dari insan yang ada di hadapan.

"Apa kau benar-benar akan kembali menjalani kehidupanmu sebagai pengembara setelah urusanmu di sini selesai?" Heizou menjelaskan dengan suara juga dengan raut wajah yang lesu.

(Name) perlahan menunduk selesai mendengar pertanyaan yang Heizou berikan. Terdiam karena bingung dengan jawaban yang mau dia berikan.

"Kamu tau Heizou? sebenarnya kalau bisa menentukan pilihan, aku akan memilih untuk tinggal di sini denganmu, melewati hari-hari indah bersama seperti saat kita kecil dulu."

"Lalu apa yang membuatmu tak bisa menetap di sini?"

"Karena orang lain di luar sana membutuhkanku."

"Tanpa disadari setelah bertahun-tahun aku mengembara di luar sana, sekarang aku menjadi pengembara yang dikenal banyak orang sebagai pengembara yang dapat membantu semua orang."

"Sara-san tau itu, maka dari itu dia memberitahuku untuk segera kembali mengembara di luar."

Heizou menatap (Name) dalam-dalam, memikirkan jika Heizou yang berada di posisi (Name) sekarang. Dia tidak boleh egois, menginginkan teman baiknya itu untuk selalu berada di sisinya, itu tak mungkin bisa dia dapatkan kalau seperti ini situasinya.

"Uh, sepertinya aku sedang kelelahan akhir-akhir ini, makanya jadi begini." Heizou menyentuh keningnya sambil berucap.

"Maaf aku seperti seseorang yang akan menahanmu pergi, sepertinya aku tidak memikirkan bagaimana kalau aku yang ada di posisimu."

(Name) yang melihat Heizou begitu lantas merubah ekspresi murungnya menjadi senyuman manis yang selalu menjadi favorit Heizou.

"Uhm! karena kamu bilang begitu aku jadi merasa tak bersalah sekarang, Heizou!"

keduanya lagi-lagi saling lempar senyum satu sama lain. Menunjukkan bahwa kebahagiaan yang mereka dapatkan tak akan tergantikan oleh apapun itu.

"Aku tau aku tidak boleh jadi orang yang egois, tapi,"

Heizou segera beranjak dari tempatnya, dengan gesit mengambil bunga terdekat yang dapat dijangkaunya kemudian mengarahkan bunga itu kepada (Name).

"Aku akan kencan menghabiskan hari ini berdua denganmu." Heizou mengubah auranya menjadi lelaki yang suka menggoda gadis-gadis dengan bunga yang dia arahkan pada (Name).

"Kencan!? kenapa tiba-tiba mengatakan hal seperti itu.."

"Karena besok kita tak ada waktu untuk bersenang-senang, aku hanya bisa mengajakmu kencan hari ini."

"Kuberitahu saja, ajakan ini tak ada penolakan. Jadi walau kau bersikeras pun, ajakan ini akan tetap menghantuimu sepenjang malam." Heizou mulai berpose seram yang membuat (Name) aneh sendiri saat melihatnya.

(Name) menghela nafas sambil mengeluarkan senyumnya, lagi. "Huft, lebih baik aku ikut denganmu daripada harus dihantui oleh suaramu sepanjang malam nanti."

Heizou langsung tersenyum riang selebar-lebarnya mendengar jawaban (Name).

"Baiklah, jadi apa kau menerima ajakan kencanku, nona (Name)?"

"Ya, dengan senang hati, Heizou sang detektif yang hebat!"

𝐒𝐎𝐔𝐋𝐌𝐀𝐓𝐄 ー⌗HeizouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang