Vivian and the geng

7 2 0
                                    

[kantin]

Saat ini Chloe dan Alice tengah berdesak-desakan diantara puluhan siswa yang sedang kelaparan. Mereka berdesak-desakkan demi bisa mendapatkan makanan yang diinginkan.

Setelah dapat, Alice dan Chloe bergegas menuju meja kosong dengan membawa nampan masing-masing. Mereka duduk berhadapan sambil menghela napas.

"Tiap hari nih kantin rame mulu, Lama-lama aku bisa bawa bekal aja nih," Canda Alice sembari terkekeh.

"Iya, Tapi ide bagus juga kalau bawa bekal. Kan lumayan hemat uang," Sahut Chloe ikut terkekeh.

Alice mengangguk setuju, Lalu mulai menyantap sandwich yang dia pesan. Chloe ikut menyantap mie soba yang dipesannya.

Alice melirik mie soba milik Chloe, Tampak ingin mencobanya. "Kayaknya mie soba mu enak, Boleh cobain dikit gak?"

"Boleh, Nih cobain aja," Dengan tenang Chloe menyodorkan mie soba nya dan langsung disambut senang hati oleh Alice.

"Kamu juga, Cobain aja sandwich nya. Enak kok," Alice menyodorkan piring sandwichnya agar bisa di gapai Chloe.

Chloe menggigit sedikit sandwich Alice dan meletakkan kembali ke tempat semula. Begitu juga dengan Alice yang sudah mencicipi mie soba Chloe.

"Mie nya enak, Sayang aku gak bisa makan banyak. Lagi diet soalnya," Kata Alice kembali memakan sandwichnya.

Chloe manggut-manggut. "Pantes kulihat kau cuma pesan sandwich doang, Diet sih boleh tapi jangan terlalu sering ya. Takut kesehatanmu menurun,"

"Tenang aja, Gak sering juga kok. Yang penting berat badanku turun meski cuma beberapa kg," Alice tersenyum lembut, Menghabiskan sandwich terakhirnya.

Chloe cuma menanggapinya dengan senyum, Sebelum memfokuskan diri pada mie nya.

Tak lama Chloe mendengar suara gaduh diambang pintu kantin, Dimana terdapat 3 orang gadis yang baru masuk dengan gaya angkuh mereka. Semua murid saling pandang dan seisi perhatian tertuju pada gadis-gadis itu.

Seorang gadis bersurai silver mendekati seorang siswi yang sedang menyantap makan siangnya di meja.

"Heh! Pergi sana! Ini tempat duduk kami!" Kata gadis itu angkuh.

Si siswi itu menatap takut dan tanpa berkata sepatah kata pun langsung mengambil nampannya dan pergi dari sana. Ke-3 gadis yang baru datang langsung mendudukkan diri mereka disana.

Merasa ditatap seisi kantin, Salah satu dari mereka menatap tajam.

"Apa liat-liat kalian?! Mau dihukum hah?!" Kata nya marah.

Seisi kantin pun langsung mengalihkan pandangan dan pura-pura sibuk dengan aktivitas masing-masing. Mereka kembali ribut seolah tidak terjadi apa-apa disana.

Chloe yang kebingungan pun menatap Alice yang sedang mengalihkan pandangan.

"Alice, Mereka siapa? Kok sikap mereka angkuh begitu sih," Kata Chloe dengan suara pelan.

"Ssttt! Jangan keras-keras. Nanti mereka dengar," Bisik Alice sambil melirik takut-takut pada ketiga gadis-gadis itu.

"Kudengar gosip nya sih mereka kakak kelas paling populer di sekolah ini, Sudah cantik dan kaya raya lagi. Banyak yang mengagumi mereka, Tapi sayang sikap mereka sangat angkuh dan arogan. Mereka juga dijuluki ratu pembully, Maka nya kita harus hati-hati sama mereka. Jangan pernah berurusan dengan mereka kalau gak mau menderita," Jelas Alice berbisik sambil sesekali melirik tiga siswi yang mereka bicarakan itu.

Chloe manggut-manggut mendengar penjelasan Alice. "Ternyata sekolah ini unik juga, Sampai-sampai ada ratu pembully,"

"Iya, Kalau bisa jangan sampai buat masalah deh sama mereka. Ngomong-ngomong yang di tengah bersurai silver itu nama nya 'Vivian Scarlet', Lalu yang pirang namanya 'Chelsia', Dan yang surai ungu nama nya 'Viola'," Tambah Alice.

"Oh, Berarti mereka sangat terkenal ya di sekolah ini?"

"Yup, Benar,"

Sekarang Chloe mengerti kenapa Alice memperingatkannya untuk tidak membuat masalah pada 3 gadis itu, Mereka cukup disegani di sekolah karna populer. Yah, Selama mereka juga tidak mengusik nya, Chloe tidak akan membuat masalah.

Dia kembali menghabiskan mie sobanya dan mengakhiri dengan meminum teh es. Tak lama dia mendengar suara pecahan kaca tidak jauh dari mereka.

Prraang!

Alice dan Chloe menoleh ketika mendengar suara gaduh itu dan melihat Vivian berdiri marah, Kini seragam yang dipakai nya tampak basah dengan noda jus jeruk yang tercetak jelas disana.

Chloe bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah Vivian yang memerah karna marah.

"Kau punya mata gak sih?! Apa kau buta hah? Jelas-jelas disini ada orang dan kau masih menabraknya?!" Bentak Vivian marah.

Sementara siswi yang tak sengaja menabrak Vivian dan menumpahkan nampannya di seragam gadis itu hanya bisa tertunduk takut. Tubuhnya tampak gemetar hebat.

"M-Maaf kak, Saya gak sengaja. Saya akan ganti rugi," Ucapnya dengan terbata-bata.

"Ganti rugi?! Uang satu juta pun gak akan cukup buat mengganti seragamku ini! Seragamku ini mahal tau gak, Bahkan harga rumahmu saja gak akan cukup!"

Siswi yang dibentak itu tak bisa berkata apa-apa lagi, Dia hanya bisa menahan isak tangis. Sementara seisi kantin hanya diam membisu menatap kejadian itu.

Tidak ada yang bergerak untuk membantu sang siswi, Semuanya takut dengan amukan Vivian yang saat ini sedang dalam mood buruk. Mereka hanya bisa menatap iba pada siswi itu karna harus berurusan dengan anak tunggal dari keluarga Scarlet yang terkenal dengan kekayaannya.

"Heh! Kau dengar gak sih apa kata-kata Vivian?!" Viola mendorong pundak siswi itu kencang, Sehingga siswi tersebut jatuh menghantam lantai.

"Maaf kak...," Siswi itu hanya bisa mengulangi permintaan maafnya dengan air mata yang sudah tak terbendung. Ia menahan isak tangisnya.

Alice merasa tidak tega, Ia meringis sekaligus iba. Tapi dirinya sendiri juga terlalu takut untuk menghadapi Vivian yang terkenal dengan sikap angkuhnya di sekolah.

"Duh, Gimana nih Chloe? Vivian sama geng nya masih marah-marah disana. Kalau terus-terusan begini kita gak akan bisa keluar dari kantin," Kata Alice pelan, Dia merasa panik karna suasana kantin mulai memanas.

Terlebih Vivian dan geng nya berada di meja dekat pintu, Dan pintu itu satu-satu nya tempat keluar-masuk bagi siswa-siswi yang ingin ke kantin. Otomatis jika mereka ingin keluar, Mereka harus melewati Vivian dan gengnya.

"Kalau menghentikannya juga percuma sih, Liat aja gak ada yang berani menghentikan dia," Balas Chloe ikut memelankan nada suaranya. Dia mengedarkan pandangan menatap siswa-siswi yang tidak berani menghentikan Vivian.

Dan disana Vivian masih membentak siswi itu tanpa memperdulikan sekitar.

"Kamu beraninya mengabaikan ku! Hanya bisa minta maaf doang! Benar-benar tidak bisa di maafkan!" Vivian sudah berada di puncak kemarahannya.

Dia mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi, Berniat melayangkan tamparan keras. Sang siswi hanya bisa pasrah dan memejamkan mata ketika Vivian berancang-ancang menamparnya.

Wuuushh!

Grep!

Namun sebelum tamparan itu benar-benar mengenai sang siswi, Seseorang lebih dulu menahan tangan Vivian. Membuat tamparan itu gagal di layangkan.

Vivian melotot, Dia menoleh mencari si pelaku yang berani memegang tangannya.

Chloe dan Alice melihat bagaimana Evelyn datang dan menahan tangan Vivian. Raut gadis bersurai coklat potongan pendek itu tampak tenang ketika Vivian melototi nya.

"Kamu...Beraninya...!"

"Heh! Berani nya cuma sama yang lemah. Cupu!" Evelyn menyunggingkan senyum remeh pada Vivian.

"....!"

Seketika seisi kantin mendadak hening karna kata-kata savage dari Evelyn.

TBC

Kang Galak! Saranghae!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang