Sofa

7 4 0
                                    

Malam Hari

Dino masuk kedalam kamar Piuze, ia langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur lalu memejamkan mata.

"HEH LO BERDIRI!!" Ucap Piu Cukup Keras

"Gw ngantuk mau tidur" ucap Dino acuh

"Lo tidur di sofa aja gw ga Sudi tidur sama Lo" ucap Piu menarik tangan Dino

" Ga ada sofa perasaan dikamar Lo" ucap Dino sambil membuka matanya

"Emmm ya Lo tidur dilantai lah susah amat" ucap Piu

"Gamau dingin di lantai kak" ucap Dino sambil memejamkan matanya kembali

"Tidur dilantai atau gw usir ke luar" ucap Piuze menatap Dino tajam

"Iya-iya aku tidur di lantai" ucap Dino langsung bangun lalu lanjut tidurnya dilantai

Saat tengah malam Dino merasa kedinginan lalu ia bangkit dan tidur di samping Piuze . Secara Tidak sadar Dino memeluk Piuze dari belakang dan membuat pertengkaran di pagi hari.

"Woyyy Bangun!!" Ucap Piuze ditelinga Dino

"Hemmm" Dino masih memejamkan matanya

"Bangun Ga Lo!!! Lepas tangan Lo dari perut gw!!" Ucap Piu sambil melepas tangan Dino di perutnya

" Bawel banget sih kak" ucap Dino sambil membuka matanya

"Bangun atau gw siram pake air" ucap Piuze

"Iya-iya aku bangun" ucap Dino Pasrah

Dino masuk ke kamar mandi lalu bersiap-siap untuk ke sekolah begitu juga Piuze.

Diruang Makan

"Kalian berangkat bareng aja kan satu sekolah" ucap papah piuze

"Gamau" ucap Piuze

"Gapapa kan sekarang Dino suami kamu" ucap papah piuze

"Piuze gamau lagian Piuze punya motor sendiri" ucap Piuze sambil meminum air

"Aku juga ada janji sama temen pahh" ucap Dino sambil tersenyum

"Oke deh" ucap papahnya

"Dino yang ngomong aja papah langsung nurut" ucap Piuze sambil cemberut

"Anak papah cemburu Hemm?" Tanya papah piuze

"Engga lah ngapain cemburu sama orang kek dia" ucap Piuze masih dengan cemberut

Semua orang diruang makan tertawa kecuali Piuze . Setelah selesai sarapan Piuze berangkat menggunakan motornya dan Dino menggunakan mobilnya . Saat diperjalanan tidak sengaja ban motor Piuze bocor dan mengharuskan ia untuk mendorongnya. Suara klakson mobil terdengar beberapa kali lalu Piuze menoleh dan ternyata itu Dreazy sahabatnya yang sedang bersama Dino.

"Piuzee ban motor kamu bocor lagi?" Ucap Dreazy sambil membuka kaca mobil

"Udah tau pake nanya" ucap Piuze ketus

"Ikut kak Dino aja sini daripada jalan kaki nanti motor kamu di bawa orang bengkel aja" ucap Dreazy

"Bener juga lagian sekarang Ada apel pagi nanti aku bisa telat lagi" gumam piuze

"Boleh dehh" ucap Piuze

Piuze langsung naik kedalam mobil Dino dan disitu ternyata juga ada Elkana di bangku tengah .

"Haii kak Piuze" ucap Elkana sambil tersenyum

"Hemm"

"Jutek banget sih kak" ucap Elkana menatap piuze

"Hemm"

"Boleh minta nomor wa ya ga kak" ucap Elkana

Piuze hanya diam lalu menyodorkan handphone ya ke Elkana yang berisi nomornya. Dengan sigap Elkana langsung mencatat nomornya dan langsung tersenyum.
Di sisi lain Dino hanya mendengarkan saja dan tetap fokus menyetir.

"Terimakasih kak jangan lupa di save ya nomorku" ucap Elkana

"Hemm"

"Aku juga minta nomor kamu dong Din biar saling kenal aja" ucap Dreazy

"Minta ke elkana gw lagi fokus nyetir" ucap Dino

"El minta nomornya Dino dong" ucap Dreazy menoleh ke belakang

"Boleh tapi ada syaratnya " ucap Elkana

"Aelahh pake syarat segala" ucap Dreazy

"Syaratnya gampang kok lu harus kasih tau kak Piuze kelas berapa" tanya Elkana

"Ohh itu mah gampang 11 MIPA 1 " ucap Dreazy

"Wihhh ambis dongg" ucap Elkana menatap piuze

"Udah jangan banyak bacot ini udah sampe mau turun apa gw kunci di mobil " ucap Dino ketus

"Iya-iya bawel lu" ucap Elkana membuka pintu mobil

Mereka turun dari mobil dan langsung pergi ke kelas masing-masing.

C Aldino MontefalcoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang