Warning : ini lanjutan dari book He Is My Wife!!
Beberapa adegan yang nggak ada disana, bakalan aku adain disini. Thank you.Yang udah mampir jangan lupa vote sama coment nya yahh!!!
-
"HUWAAAAA INJUNNN!!!!"
Pagi-pagi begini saudara kembarnya itu sudah berhambur ke pelukan nya. Renjun tersenyum kecut sambil mendorong kepala adiknya dengan telunjuk. Siapa lagi kalau bukan Jung Jaemin??
"Apasih?!!" Renjun ngegas sambil berkacak pinggang di depan koridor.
Yang lebih parahnya, Jaemin yang tengah mengandung itu malah mempoutkan bibirnya. Kalau saja dia bukan saudara kandung nya, sudah di pastikan Renjun akan memukul wajah nista itu. "Jelek ah!" Sentak Renjun tak bersahabat.
Jaemin nyengir kuda, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Mau cake"
"Dih? Minta sama suami mu tuh. Ngapain minta ke aku?"
Anak itu semakin mengubah ekspresi nya menjadi sok imut. "Ini tuh kemauan debay! Debaynya minta di jajanin aunty. Udah ah ayo beliin Nana itu" Jaemin menggiring tubuh saudaranya untuk segera membelikan Jaemin cake sesuai keinginan dia.
Renjun menggerutu sepanjang jalan, belum lagi beberapa mahasiswa yang memuja akan paras cantik mereka. Mungkin Jaemin dengan otak tulalitnya biasa saja dengan hal itu, tapi Renjun? Hey, ayolah. Renjun sangat tidak menyukai hal itu. Secara garis keras!
Kalau saja hasil tes gender waktu itu menunjukan Renjun sebagai dominan dan bukan submisiv sudah dapat di pastikan Renjun akan menjadi dominan yang sangat arogan dengan sikap jutek dan dingin nya.
"Memang nya Jeno mu itu kemana sih?" Renjun mengomel sesampainya mereka di depan toko kue, yang beruntungnya tidak jauh dari area kampus. Jaemin menatap penuh antusias cake di depannya.
"Mau yang ini!" Dia menunjuk cake coklat. "Yang ini juga enak! Nana mau!!" Ia memekik penuh antusias, membuat pelayan di sana merasa gemas sendiri dengan kelakuan Jaemin.
Renjun menepuk jidatnya, tertekan. "Mbak, tolong bungkus yang ini sama yang ini ya"
"Oke kak" mbak itu mulai membungkusnya.
"Dengar pertanyaanku yang tadi??" Renjun menatap tajam saudara nya. Jaemin menggeleng.
UNBROTHER BISA KAN?!
"Nana!!"
"Emangnya tadi kamu nanya apa Njun?"
"Tuhkan!" Renjun mencebik. "Jeno mu kemana? Kenapa minta di beliin ke aku? Kamu tau kan, Papah itu pelittt?? Gara-gara kamu minta cake pasti uang jajan ku berkurang ah!" Renjun kembali mengomel, Jaemin menatap saudaranya dengan wajah melas.
Kemudian dia menyilangkan tangan nya di depan dada. "Kemusuhan sama Jeno" dia cemberut.
Mata Renjun memicing keheranan. "Apa yang si bodoh itu lakukan sampai membuatmu memusuhinya huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Beloved - Nomin, Markhyuck, Guanren
Teen Fictionlanjutan dari book he is my wife! -