.
.
.
Sakura tersentak kaget, suara Sasuke terdengar sangat lantang. Bahkan saat ini mereka berdua menjadi pusat perhatian, sebenarnya sejak kedatangan si bungsu Uchiha itu hanya saja kali ini semua nya benar-benar tertuju kearah mereka. Sakura mengelus dada nya pelan, dia sedikit tidak nyaman dengan tatapan mereka.
Sasuke yang sadar, segera melanjutkan ucapan nya. "Astaga." Ia mengusap wajah nya dengan kasar. "Kenapa kau baru bilang sekarang? Benar-benar membuat orang kaget," komplain Sasuke tidak terima.
Sakura menggaruk teguk nya, "Aku pikir kau tak akan mempermasalahkan nya hehe."
Sasuke semakin emosi, bisa-bisa nya Sakura menjawab dengan wajah tak berdosa itu. Membuat kesal saja.
"Aku berubah pikiran."
Mengerti maksud ucapan Sasuke, Sakura menatap tak suka. "Tentu saja tak bisa Sasuke-kun! Aku sudah memulai nya bagaimana bisa aku menghentikan nya padahal belum selesai."
"Tidak terima bantahan."
Sakura semakin cemberut. "Aku juga tidak menerima perintah."
Sasuke mengusap wajah nya kasar. "Anggap itu bukan perintah tapi permintaan." Sakura menggeleng, ia tetap pada keputusannya.
"Bagaimana kau bisa profesional Sakura? Sedangkan dia saja mantan kekasih mu," sanggah Sasuke sedikit memelankan suaranya.
"Aku bisa, Uta hanya mantan tidak lebih." Sakura tidak goyah dengan keputusan nya.
"Tapi itu tidak menjamin kalian tidak terbawa perasaan kan?" Sasuke menyilangkan tangan.
"Aku janji, aku tidak akan melibatkan perasaan," ucap Sakura bersungguh-sungguh.
"Ya aku percaya, lalu bagaimana dengan dia? Kalo dia terbawah perasaan bagaimana hmm," Sasuke terus berusaha meyakinkan Sakura agar wanita itu mau berhenti. Ia benar-benar tak suka.
"Aku tahu Uta bagaimana, tidak usah khawatir," ujar Sakura. Ia harap itu keputusan terakhir. Sasuke menyerah, ia benar-benar tidak bisa menang debat dari wanita ini.
"Arigato." Sasuke diam tak menanggapi, sepertinya pria itu marah.
.
.
Utakata terlihat mendekat, pria itu dengan seorang perempuan disamping nya tampak membawah nampan yang berisi makanan.
Ia meletakkan nampan yang dibawah nya didepan SasuSaku, itu makanan mereka. Dan perempuan disamping tadi segera meletakkan yang ia bawah ditempat Utakata. Sesaat kemudian Utakata mengucapkan terima kasih atas bantuan perempuan itu. Lepas menggangguk, perempuan itu beranjak pergi.
Utakata menatap heran, kedua pasangan didepan nya tampak aneh. Berbeda sekali dengan yang tadi, kalo yang tadi tampak manis sekarang tampak asam. Utakata terkekeh dengan pikirannya, seperti sudah menyicipi nya saja.
Tak lama-lama, Sakura segera mengambil makanan dinampan itu. Ia langsung meletakkan miliknya dan milik Sasuke didepan masing-masing.
Mereka bertiga tak banyak bicara, hanya terdengar suara sendok dan garpu. Kantin juga tidak terlalu berisik, karna setiap orang fokus pada makanan masing-masing.
Beberapa menit berlalu, mereka bertiga telah selesai dengan acara makan-makan nya. Benar-benar makanan yang enak.
"Aku pamit, jangan lupa pulang," ujar Sasuke. "Biar aku yang bayar," lanjutnya lalu berlalu meninggalkan Sakura dan Utakata. Utakata hanya mengangguk, ia membiarkan si bungsu Uchiha yang membayar. Kalo menyanggah nya bisa saja mereka berdebat, ia sangat mengenal tabiat seorang Uchiha. Sebenarnya nya Sakura ingin membalas ucapan suaminya, tapi ia urungkan. Ia takut tidak mendapat respon balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or First Love (End)
FanfictionSasuke menikahi Sakura hanya untuk status dan membuat mantan sekaligus cinta pertamanya cemburu. Mempermainkan takdir sekaligus ikatan pernikahan. Sakura yang mencintai Sasuke harus menelan pahit-pahit kenyataan itu. Tapi takdirlah yang sebenarnya...