8

1.2K 86 3
                                    

.










.










.

Utakata menarik napas lama, tepat setelah itu ia dengan berani menatap manik Emerald Sakura. Sakura hanya membalas dengan tatapan heran.

"Saki, sebelum aku mengatakan nya kamu janji ya tidak akan membenci ku? Jangan menghindari ku" cicit Utakata pelan. Sakura menaikkan alis bingung.

"Janji, ada apa sebenarnya Uta?" Tanya Sakura penasaran.

"A-aku masih menyukaimu bahkan lebih." Hazel Utakata menatap Sakura serius. "Cinta itu masih ada Saki, aku berusaha menghilangkan nya tapi tidak bisa. Semakin aku berusaha semakin cinta itu bertambah," lanjutnya. Ia berusaha menahan diri untuk tidak berkata lebih, ia takut lepas kendali.

Emerald Sakura membola sempurna, jantung nya berdetak dua kali lebih cepat. Perkataan Utakata sedetik yang lalu membuat ia kaget setengah mati.

"Aku tak mengerti Uta, kita teman bukan?" Sakura berusaha meyakinkan bahwa mereka berdua hanya berteman.

Utakata mengangguk pelan, "Kau benar, tapi Saki jujur saja aku tak bisa menepis rasa ini. Pertemanan diantara kita tanpa melibatkan perasaan itu mustahil," jelas Utakata.

Sakura langsung berdiri, ia tidak terima. "Uta, aku sudah menikah. Jangan berharap lebih." Lepas mengatakan itu Sakura hendak berlalu meninggalkan Utakata namun pria itu dengan gesit menahan pergelangan tangan Sakura.

"Ikanaide," cicit Utakata. "Ku mohon," sambungnya. Melihat manik nya tulus, Sakura berusaha menenangkan perasaan nya yang kacau.

"Aku hanya ingin mengatakan perasaan ku, tidak lebih. Aku bahkan tak meminta mu berpisah dengan Uchiha-san, kau berhak bahagia Sakura." Utakata tersenyum. "Walau bukan dengan ku," lanjutnya. Ia harap Sakura tidak akan menjaga jarak darinya.

Sakura mengangguk, "Arigato Uta, tapi maaf tidak bisa membalas perasaan mu." Sakura berlalu pergi. Ia berharap Utakata bisa bahagia. Jujur Sakura tidak ingin lengah, ia tak akan menjadikam rasa nyaman sebab kebersamaan mereka menjadi suatu alasan runtuh nya rumah tangga nya.

"Kau memang yang pertama Uta, tapi kau bukan yang selamanya. Kau cinta sekaligus luka pertama ku, terima kasih buat semuanya dan maaf aku juga menjadi cinta dan luka pertama untuk mu. Ku harap kita berdua bisa bertemu kembali dengan versi yang lebih baik." Sakura tersenyum sambil mengetik kalimat itu. Ia langsung mengirimkan nya ke akun Utakata yang langsung bercentang dua.

Sakura mengelap liquid bening dipinggiran matanya, ia sengaja mengatakan itu lewat pesan. Jujur ia tak sanggup mengatakannya secara langsung.

Malam yang penuh perasaan campur aduk bagi Sakura, ia tidak rela melepaskan pertemanan nya dengan Uta. Karna ia nyaman dengan pria itu, sebagai teman tentu saja.

.



.

20.01

Sasuke menatap Ino didepannya, wanita itu tampak menyilangkan tangannya dengan ekspresi yang serius.

Ino menghela napas bosan, menunggu Sasuke bicara sama saja menunggu season 2 hunter x hunter. Tidak pasti-pasti.

"Bagaimana keputusan mu Sasuke-kun?" Tanya Ino serius terbukti dari tatapan mata Aquamarine nya. Sasuke melirik jam sepintas.

"Hn."

Ino mendengus kesal. "Come on Sasuke-kun, aku butuh kepastian. Sekarang bergantung padamu," ujar Ino. Ino benar-benar harus mendapat jawaban malam ini juga, ia sangat kesal dengan ibunda nya yang selalu protes masalah ia yang akan menjadi janda. Lebih tepatnya besok adalah sidang perceraian ia dan Sai.

Me Or First Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang