Day 2: プレゼント

123 7 6
                                    

Author's Note: Selamat Ulang Tahun, husbu flawless sejuta umat, Odasaku.

Banyak rumor buruk dan teori tidak mendasar tentangmu mulai dari pedopil, grooming ke Dazai, hingga ninggalin pesan toxic ke Dazai sebelum mati. Tapi Wolf percaya kalau penciptamu, Asagiri Sensei, tidak mendesainmu dengan karakter seperti itu.

Asagiri Sensei sudah meninggalkan banyak clue betapa kamu hanya ingin hidup sebagai orang biasa sampai Dazai dengan sengaja berbaring di depan rumahmu. Lalu, kamu juga lebih memilih membantu Dazai, membimbingnya ke jalan yang baik meski harus mengorbankan nyawa sebagai teman pertamanya. Menunjukkan kalau kebaikan memang membuat dunia terlihat lebih indah.

Banyak rahasia yang masih belum terbongkar soal identitasmu. Tapi, Wolf harap, Asagiri Sensei tidak patah semangat dalam membersihkan namamu dari rumor buruk itu.

Dan untuk Oda Sakunosuke Sensei, Novelis Jepang pasca perang yang Wolf kagumi. Semoga tenang di alam sana...

🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁🎁

Siang itu, tepatnya tanggal dua puluh lima Oktober. Dazai Osamu membawa ransel besar menuju rumah teman dekatnya.

Sebuah pemandangan yang tidak biasa. Karena pemuda berusia delapan belas tahun itu biasanya sedang mengerjakan tugas yang diberikan Bos di jam seperti ini. Terlebih lagi...  membawa ransel besar? Orang-orang yang melihatnya jelas merasa curiga.

Eksekutif termuda Port Mafia yang biasanya dikenal sebagai pemuda misterius, kejam, tidak kenal ampun, konyol, dan suka melakukan percobaan bunuh diri itu kini tampak seperti pemuda biasa yang tersenyum cerah pada siapa saja. Mungkin karena ia merasa tidak sabar untuk membuat teman pertamanya terkejut.

Besok adalah ulang tahun Oda Sakunosuke. Tentu Dazai tidak bisa melewatkan hari penting seperti itu.

Laki-laki beriris biru itu selalu menarik perhatian Dazai. Entah karena personality yang unik, minimnya ekspresi wajah, kemampuan melihat masa depan yang dimilikinya, keinginan untuk tidak membunuh orang, hingga hal yang tidak bisa dijabarkan. Sang eksekutif yang merasa kalau semua itu sangat menarik berakhir mengikuti Oda, menempel dan berusaha mencari perhatian dari laki-laki penyuka kare itu.

"Tengah malam nanti haruslah spesial meski kemungkinan besar Odasaku tidak terkejut." Gumam pemuda itu seraya mengambil kawat kecil dari saku celananya dan membuka kunci pintu rumah Oda dengan mudah.

"Yosh! Waktunya bekerja."

Setelah dua tahun saling mengenal, Dazai mengetahui banyak hal tentang Oda. Pria tinggi itu kurang menyukai makanan manis. Ia juga tidak terlalu suka sesuatu yang terlihat mahal atau berada di tempat yang mewah. Benar-benar orang yang sederhana. Oda memiliki kebiasaan untuk memungut sesuatu yang disia-siakan orang lain. Khususnya anak yatim piatu yang berada di jalanan. Sayang, ia tidak mampu mengurus anak-anak itu meski sering bermain dengan mereka. Setiap pagi akan dihabiskan orang itu dengan secangkir kopi dan sarapan sederhana sebelum berangkat kerja, lalu di siang hari Oda akan pergi ke kedai freedom untuk menyantap kare kesukaannya sembari memeriksa kondisi anak-anak. Dilanjutkan dengan bekerja hingga malam dan mengakhiri hari dengan bersantai di bar ditemani segelas whiskey.

Memberikan kejutan pada Oda Sakunosuke adalah sesuatu yang mustahil dilakukan oleh siapapun. Karena orang itu mampu melihat masa depan. Ia bisa mengantisipasi banyak hal yang akan terjadi selama 5-6 detik kedepan. Tentu saja itu membuat Oda hampir tidak pernah terkejut pada apapun.

Karena itu Dazai berada disini sekarang setelah meminta resep pada pemilik kedai kare freedom dan mempersiapkan banyak hal sejak kemarin. Ia ingin membuat kare spesial untuk hadiah ulang tahun sang sahabat.

Oda tidak akan pulang sampai malam, maka Dazai bisa bebas memakai dapur orang itu untuk memasak.

Ia hanya berharap agar kare buatannya terasa enak dan cocok di lidah Oda nanti malam.

🍛🍛🍛

Jam demi jam berlalu dengan cepat. Bagi Oda Sakunosuke, satu hari akan cepat berlalu karena ia memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Tapi setiap hari penuh dengan kejadian yang tidak biasa meski hal itu tidak membuatnya terkejut. Mulai dari pertemuan dengan orang-orang baik yang tidak terduga, mendapatkan perhatian dari orang yang tidak terduga, hingga mendapatkan pekerjaan yang tidak terduga. Karena itu Oda tetap menikmati pekerjaannya, meski menjadi anggota terendah di Port Mafia karena tidak ingin membunuh.

Seperti biasa, pria bersurai merah itu baru menyelesaikan pekerjaan pukul setengah dua belas malam dan memutuskan untuk datang ke bar sebentar. Kali ini ia hanya minum seorang diri. Kedua temannya pasti sedang sibuk melakukan pekerjaan yang lebih penting dan berbahaya. Karena itu Oda selalu mengatakan kalau perkerjaan yang ia lakukan tidak ada apa-apanya.

Menghabiskan waktu setengah jam untuk merenung sambil menikmati beberapa gelas whiskey adalah saat-saat paling menenangkan untuk Oda. Karena besok ia akan kembali memulai hari. Penuh dengan pengejaran, baku tembak dan lainnya.

Ia hanya bisa berharap agar kedua temannya baik-baik saja. Terutama Dazai, si eksekutif yang senang menjemput kematian.

Setelah merasa cukup, pria bersurai merah itu meninggalkan uang di meja bar dan berjalan menuju rumah.

Kewaspadaannya meningkat saat melihat bahwa lampu di dalam rumah sudah menyala. Seseorang berada di dalam rumah itu dan mungkin saja mengincar nyawanya lagi seperti kejadian yang sudah-sudah.

Dengan hati-hati ia berjalan menuju pintu dan mengeluarkan pistol. Namun saat ingin meraih knob pintu, Oda menghembuskan nafasnya dan kembali menyimpan pistol itu. Karena kekuatannya baru saja aktif dan memperlihatkan sosok di balik pintu.

Keraguan dan kewaspadaan itu pun ia hilangkan. Oda juga membuka knob pintu, dan melihat pemuda bersurai dark brown yang menyemprotkan confetti tepat di depan wajahnya sambil tersenyum.

"Selamat ulang tahun Odasaku!" Serunya.

Kini Oda baru menyadari beberapa hal lain. Rumahnya yang kecil kini terlihat sangat ramai dengan banyak hiasan sederhana buatan pemuda di depannya. Terlebih lagi, orang itu pastilah menyiapkan semua hal sejak siang. Karena itu ia tidak terlihat di bar tadi.

"Dazai..."

"Bagaimana? Odasaku suka dengan ini? Apa aku berhasil mengejutkanmu?" Tanya pemuda itu dengan mata berbinar.

Satu tangan terulur dan mendarat di puncak kepala si pemuda. Bohong jika Oda merasa terkejut karena sudah melihat apa yang terjadi sebelum membuka pintu. Dibanding mengatakan kebohongan manis, pria itu lebih suka mengatakan kejujuran.

"Awalnya kukira seseorang yang tidak dikenal kembali menerobos ke dalam rumah." Si surai merah tersenyum kecil.

"Aku tidak terkejut, tapi menyukai hal yang kau siapkan, Dazai."

Dazai Osamu, si eksekutif muda pun ikut tersenyum lalu memegang satu tangan Oda yang tidak memegang kepalanya.

"Yappari, mustahil untuk mengejutkanmu. Ayo, ikut aku... sudah waktunya meniup lilin dan melihat hadiahmu."

Oda bukanlah orang yang terlalu memikirkan hal seperti hari ulang tahunnya sendiri. Karena ia terbiasa hidup seorang diri. Tapi sejak mengenal Dazai, pemuda itu selalu memberikan hal yang tidak terduga. Meski ia hampir tidak pernah terkejut, tapi Oda selalu merasa terkesan dengan apa yang dilakukan si eksekutif di hari ulang tahunnya. Mulai dari menyiapkan kado, kejutan bersama anak-anak panti asuhan, dan tahun ini, menyiapkan seporsi kare yang sangat enak dan kue kecil yang tidak terlalu manis.

Teman pertamanya ini benar-benar sangat mengetahui apa yang disukainya.

"Terima kasih, Dazai..."

"Itu bukan masalah, Odasaku. Ayo tiup lilinnya."

THE END
______________

Rasanya kaku karena udah lama ga bikin yang manis-manis. Semoga kalian suka lah.

Notes: baca extra nya di komentar ya.

26 Oktober 2022

WildWolf0303🐺

ODAZAI WEEK 2022 (Oktober) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang