Tandai typoArkan Brilian Cleoza si anak berliannya keluarga Cleoza. Ayahnya bernama Hendry Cleoza, seorang pengusaha berlian terkenal di negaranya dan ibunya bernama Evara Maiza yang berubah menjadi Evara Cleoza , Eva ibunya memiliki beberapa butik ternama dan juga dia berprofesi sebagai dokter. Urusan otak? jangan di tanya , kepintarannya dia dapat dari ortunya tentu dengan usaha juga yaitu belajar.
"Dari mana aja Lo Ar?"Tanya Riki.
Riki Adelva si softboy, humbel ke semua orang baik itu laki-laki mau pun perempuan. Pakaiannya juga paling rapi di antara teman-temannya. Ayahnya seorang tentara dia selalu di didik dengan tegas dan ibunya memiliki usaha toko kue yang terkenal, kebanyakan orang yang membeli disana dari kalangan menengah ke atas, anak-anak bahkan lansia.
untung sifat dari ibunya yang menurun ke Riki tidak bisa dibayangkan jika sifat ayahnya menurun ke dia, bisa dipastikan 'senggol tembak'
"Kepo Lo kaya Dora." balas Arkan.
"Gua kan cuma nanya monyet!"
"Brisik Anjing, gua mau tidur." ujar Deo yang sedang mencoba memejamkan matanya untuk tidur.
Deo Braga, omongannya yang selalu to the point atau blak-blakan tidak suka basa basi maunya sat set sat set jadi, kata andalannya 'kalo ngomong ga usah bertele-tele anjing'
"Tapi cakep ga Ar tuh cewe?" ucap Gilang.
Gilang Fahlevi, banyak yang menjuluki nya playboy atau si PHP soalnya suka tebar pesona sana-sini dengan kata-katanya yang manis, jika ada yang menembaknya untuk menjadi pacarnya dia selalu bilang 'gua emang cakep jadi jangan menganggap sikap gua spesial ke lo doang, ga itu salah besar gua baik ke semua orang bukan Lo doang jadi ga usah ngarep lebih, lagi pula udah ada orang spesial di hati gua dan siapa pun ga bisa menggantikannya'
"Cakep." balas Arkan sekenanya.
"Enak kan tadi 'di gudang?'" tanya Gilang pelan di akhirnya juga tersenyum lebar sambil menarik turunkan alisnya.
Sebelum Arin, Lia, dan Hani datang ke gudang untuk mengintip Leyra dengan Arkan. Waktu itu Gilang kebetulan lewat sana dia seperti melihat ada bayangan yang masuk ke dalam tempat itu, dikarenakan rasa penasarannya yang tinggi dia ngintip di sela-sela pintu untuk mengetahui siapa orang yang ada di dalamnya.
"Waw impresif." gumam Gilang saat melihatnya, dan buru-buru berlalu dari sana dikarenakan dia mendengar seperti ada yang berlari ke arahnya.
Arkan yang di tanya seperti itu kembali memikirkan kejadian tadi saat di gudang.
Sebenarnya Arkan tidak pernah se intim itu dengan perempuan apalagi seperti tadi.
Bibir pink yang kelihatannya manis itu menggodanya untuk di kecup bahkan di beri sedikit lumatan-lumatan kecil, tangannya mulai meraba payudara sintal itu yang pas di genggamannya.
Kemudian menyesap kecil ceruk lehernya meninggalkan tanda kepemilikan di sana. Tangannya bergerak aktif membuka satu persatu kancing baju yang gadis itu kenakan.
tapi......
BRAK
"Anjing Tolol." kaget Arkan.
"Ar Lo mikirin apa bego sampe tuh kontol berdiri." ucap Deo heran.
Arkan melirik ke arah bawahnya
"shitt gua mikirin apa tadi masa gitu aja bikin horny." batin Arkan.
"Lo kaya ga tau cowo aja." ucap Riki sambil tertawa.
"Diem Lo Ki!"
" Yang pastinya mikir ena-ena kan Ar?" ucap Gilang dengan muka tengilnya.
Arkan heran kenapa dengan hanya memikirkannya di bawah sana bisa berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN
Teen FictionWarning terdapat kata-kata toxic dan vulgar 17+ ⚠️‼️ "Ar pinjem tangan Lo boleh?" "hah?" Leyra yang menunggu jawaban Arkan lantas menempatkan tangan Arkan di area yang tidak seharusnya. "Udah sini." Tangan Arkan terasa kaku, otaknya berubah menjadi...